Aren Indonesia
Ronny B. Maliangkay
Sumber Benih Dan Teknologi Pembibitan Aren
Oleh: Ronny B. Maliangkay, Balitka
Sumber: http://perkebunan.litbang.deptan.go.id/
Pendahuluan
Tanaman aren (Arenga pinnata) merupakan
tanaman dari suku Palmae yang tersebar hampir di seluruh wilayah
Indonesia, terutama terdapat di 14 propinsi, seperti : Papua, Maluku,
Maluku Utara, Sumatera Utara, Sumatera
Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bengkulu, Kalimantan Selatan dan Nangroe Aceh Darussalam. Total luas areal di 14 propinsi sekitar 70.000 ha.
Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bengkulu, Kalimantan Selatan dan Nangroe Aceh Darussalam. Total luas areal di 14 propinsi sekitar 70.000 ha.
Pengelolaan dan pembudidayaan tanaman
aren perlu dilakukan mengingat tanaman aren memiliki keunggulan dalam
mencegah erosi, terutama pada
daerah-daerah yang terjal, karena akar tanaman aren dapat mencapai kurang lebih enam meter pada ke dalam tanah. Nira aren juga berpeluang untuk diolah menjadi salah satu alternatif biofuel, yaitu untuk diolah menjadi etanol.
daerah-daerah yang terjal, karena akar tanaman aren dapat mencapai kurang lebih enam meter pada ke dalam tanah. Nira aren juga berpeluang untuk diolah menjadi salah satu alternatif biofuel, yaitu untuk diolah menjadi etanol.
Aren juga memiliki nilai ekonomis jika
diusahakan secara serius, karena seluruh bagian dari tanaman ini baik
batang, daun, buah, mayang, ijuk yang dihasilkan dapat digunakan untuk
keperluan kehidupan manusia. Aren ternyata dapat menghasilkan 60 jenis
produk bernilai ekonomi dan beberapa produk berpotensi untuk diekspor,
bahkan aren berperan sebagai penyuplai energi dan untuk pelestarian
lingkungan hidup. Pemanfaatan tanaman aren di Indonesia sudah
berlangsung lama, namun agak lambat perkembangannya menjadi komoditi
agribisnis karena sebagian tanaman aren yang dihasilkan adalah tumbuh
secara alamiah atau belum dibudidayakan.
Beberapa hal yang perlu mendapat
perhatian dalam pembudidayaan tanaman aren yang sangat penting adalah
sumber benih dan teknologi pembibitan aren.
Sumber Benih
Tanaman aren dapat dikembangkan secara generatif yaitu melalui biji dari pohon induk yang memiliki kriteria sebagai berikut :
1. Batang pohon harus besar dengan pelepah daun merunduk dan rimbun
Sampai saat ini tanaman aren yang tumbuh
dilapangan dikategorikan dalam 2 aksesi yaitu Aren Genjah (pohon agak
kecil dan pendek) dengan produksi nira antara 10 -15 liter/tandan/hari,
dan Aren Dalam (pohon besar dan tinggi) dengan produksi nira 20 – 30
liter/tandan/hari. Untuk pohon induk dianjurkan adalah aksesi Dalam.
Oleh karena itu hal yang harus
diperhatikan dalam memilih dan menentukan pohon induk sebagai sumber
benih yaitu pohon yang sudah berbunga baik sistem pembungaan betina
maupun sistem pembungaan jantan dan sedang disadap niranya. Hal ini
penting karena tanaman aren dikenal sebagai tanaman hapaksantik yaitu
fase reproduktifnya membatasi pertumbuhan batang dengan daya tahan hidup
mencapai 3 tahun.
2. Pohon terpilih harus memiliki produktifitas yang tinggi
Untuk mengetahui bahwa pohon induk yang
telah dipilih sebagai sumber benih dari mayang betina dengan memiliki
produktifitas nira yang tinggi antara 20 – 30 liter/mayang/hari, maka
perlu dilakukan penyadapan nira dari mayang jantan pertama atau kedua.
Sebab tidak semua mayang jantan yang keluar (9 – 11 mayang) dan tidak
semua pohon mengeluarkan nira. Hal ini sangat dipengaruhi oleh proses
fisiologi tanaman.
Apabila yang disadap mayang jantan
pertama atau kedua produksi niranya banyak maka pohon tersebut adalah
produktif untuk pohon induk sebagai sumber benih. Pohon yang terpilih
sebagi sumber benih dengan produksi nira yang banyak maka tidak
dianjurkan untuk proses penyadapan untuk tandan-tandan selanjutnya
secara berturut-turut. Bila pohon induk dilakukan penyadapan terus
menerus (dipaksa) maka akan menghasilkan buah yang kelihatannya utuh
tetapi bijinya berkerut bahkan kempes sehingga bila ditanam menghasilkan
pohon aren yang tidak baik.
Teknologi Pembibitan
Tahapan penyediaan benih tanaman aren dilakukan sebagai berikut :
1. Seleksi buah
Buah yang digunakan sebagai sumber benih
harus matang, sehat yang ditandai dengan kulit buah yang berwarna kuning
kecoklatan, tidak terserang hama dan penyakit dengan diameter buah ± 4
cm. Sebaiknya buah yang diambil adalah yang terletak dibagian luar
rakila. Buah aren ini dapat disimpan selama 2 minggu pada karung plastik
atau dus untuk memudahkan pemisahan biji (benih) dari kulit.
2. Pengambilan biji dari buah
Pengambilan biji dari dalam buah aren
harus menggunakan sarung tangan karena buah aren mengandung asam
oksalat yang akan menimbulkan rasa gatal apabila kena kulit. Cara lain,
yaitu dengan memeram buah-buah aren yang telah dikumpulkan sampai kulit
buah menjadi busuk sehingga biji telah terpisah dari daging buah. Dengan
cara ini, biji dapat diambil dengan mudah dan pada kondisi ini kulit
buah aren tidak gatal lagi.
3. Perkecambahan
Benih disemaikan dalam tempat pesemaian
misalnya kotak plastik dengan media campuran pasir + serbuk gergaji
(2:1). Cara untuk perkecambahan yaitu biji digosok dengan kertas pasir
bagian punggungnya, tempat keluar apokol, selebar kira-kira 3 mm
kemudian biji direndam dalam air agar air meresap ke dalam endosperm
sampai jenuh, lalu disemaikan.
Benih disiram setiap hari untukmempertahankan kelembaban yang tinggi sekitar 80%.
Benih disiram setiap hari untukmempertahankan kelembaban yang tinggi sekitar 80%.
4. Pembibitan
Kecambah aren yaitu setelah terbentuk
apokol yang telah mencapai panjang 3 – 5 cm dipindahkan ke tempat
pembibitan atau dalam polybag yang berdiameter 25 cm. Media yang
digunakan untuk pembibitan dalam kantong plastik (polibag) adalah
tanah-tanah lapisan atas yang dicampur dengan pupuk kandang dengan
perbandingan 1:2, dan diisi ¾ bagian kantong polibag. Bibit yang telah
ditanam memerlukan penyiraman dan naungan agar terhindar dari cahaya
matahari secara langsung. Bibit aren dapat dipindahkan ke lapangan
(ditanam) setelah berumur 6-8 bulan sejak daun pertama terbentuk.
Penutup
Tanaman aren selain memiliki nilai
ekonomi tinggi, juga sebagai tanaman penahan erosi. Nira aren juga
berpeluang untuk diolah menjadi etanol sebagai sumber energi.
Pengembangan tanaman aren ke depan, harus diusahakan dalam bentuk
agribisnis aren. Sehingga salah satu komponen produksi yang mutlak
diperhatikan dan dikelola dengan baik ke depan, yaitu budidaya aren,
termasuk penyediaan benih bermutu dan pembibitan aren sebagai bahan
tanaman.
Balai Penelitian Kelapa dan Palma Lain, Manado
Teknik Budidaya dan rehabilitasi Tanaman Aren
Oleh: Maliangkay Ronny Bernhard
Leave a Comment »
No comments yet.RSS feed for comments on this post. TrackBack URI
Leave a Reply
Theme: Shocking Blue Green. Blog at WordPress.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar