Senin, 08 Oktober 2012

Produksi Gula Merah Bangka Tengah 1,82 Ton

Produksi Gula Merah Bangka Tengah 1,82 Ton
Senin, 19 Maret 2012
Foto: bd/ant
(Berita Daerah - Sumatera) Produksi gula merah di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung, pada 2011 mencapai 1,82 ton atau meningkat dibandingkan 2010 hanya 0,78 ton karena meningkatnya luas tanam yang telah menghasilkan.

"Besar kecilnya produksi gula merah tersebut tergantung dari masyarakat yang bersangkutan, namun kami berharap agar mereka lebih mengoptimalkan perawatan perkebunannya untuk meningkatkan produksinya," kata Kabid Perkebunan Dishutbun Bangka Tengah, Haruldi di Koba, Jumat (16/3).

Ia mengatakan, untuk mengembangkan perkebunan aren sebagai tanaman penghasil gula merah tersebut, saat ini Pemkab Bangka Tengah belum memiliki program untuk hal itu karena aren bukan merupakan jenis tanaman yang dibudidayakan masyarakat di daerah itu. "Tanaman itu merupakan warisan dari para orang tua masyarakat terdahulu, namun untuk meningkatkan produksinya, saya mengimbau kepada masyarakat khususnya pemilik perkebunan aren agar selalu berkinsultasi kepada pihak terkait jika membutuhkan informasi tentang pascapanen dan lainnya," ujarnya.

Berdasarkan data dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun), Kabupaten Bangka Tengah, pada 2011 memiliki luas perkebunan aren mencapai 87,59 hektare terdiri dari tanaman belum menghasilkan seluas 20,71 hektare, tanaman menghasilkan 41,17 hektare dan tanaman tidak menghasilkan atau tanaman rusak 25,71 hektare.

Sementara produksi gula merah dari luasan lahan perkebunan tersebut mencapai 1,82 ton gula merah dengan harga rata-rata saat itu Rp20.950 per kilogram.

Sedangkan masyarakat pemilik perkebunan aren tersebut sebanyak 325 rumah tangga yang tersebar di enam kecamatan di daerah itu yakni Kecamatan Koba, Namang, Lubuk Besar, Simpang Katis dan Sungai Selan.

"Tanaman aren itu murni merupakan milik masyarakat dan dikelola secara pribadi di setiap rumah tangga yang dapat dilihat dari letak kawasan perkebunan aren masih terpisah satu sama yang lainnya," ujarnya.

Sementara luas perkebunan aren Kabupaten Bangka Tengah, pada 2010 mencapai 82,48 hektare terdiri dari tanaman belum menghasilkan seluas 19,35 hektare, tanaman menghasilkan 38,29 hektare dan tanaman tidak menghasilkan atau tanaman rusak 24,84 hektare.

Sedangkan produksi gula merah dari luasan lahan tersebut mencapai 0,78 ton dengan rumah tangga pemilik perkebunan itu sebanyak 99 rumah tangga tersebar di enam kecamatan di daerah itu.

Ia mengatakan, pengolahan pascapanen aren sehingga menjadi gula merah dilakukan para pemilik kebun dengan berbagai ukuran seperti berbentuk bulat dengan ukuran kecil dan lainnya yang biasanya disesuaikan dengan keinginan mereka.

Ia mengatakan, kebutuhan masyarakat terhadap gula merah saat ini terus meningkat terutama bagi para pelaku usaha kuliner karena gula merah digunakan sebagai bahan baku usaha mereka seperti usaha pembuatan kue dan lainnya.

Permintaan masyarakat terhadap gula merah biasanya akan meningkat drastis pada saat memasuki bulan puasa ramadhan karena kebanyakan kaum muslimin yang menjalankan ibadah puasa membuat aneka makanan seperti kolak yang menggunakan gula merah sebagai bahan pemanisnya.

Ia berharap, kepada masyarakat terutama pemilik perkebunan aren agar dapat membaca peluang bisnis tersebut untuk meningkatkan penghasilannya sehingga kesejahteraan rumah tangganya juga dapat meningkat.
(if/IF/bd-bangkatengahkab.go.id)

Bookmark and Share
2 Komentar
Qory, 2012-03-19|15:20:19
banyak juga ya hasil produksinya, bisa dikirim-kirim tuh
Pokoyo, 2012-03-19|12:22:06
Ini suatu proyek yg baik buat menambah pendapatan masyarakat Bangk Tengah,karena semaikn meningkat permintaan pasar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar