Senin, 08 Oktober 2012

Aren dan SBY

Aren Indonesia

Aren dan SBY

Presiden Resmikan Pabrik Gula Aren

Sumber: http://www.presidensby.info/ Minggu, 14 Januari 2007
1482
Presiden SBY didampingi Ibu Ani saat meresmikan pabrik gula aren Masarang di Tomohon Selatan, Provinsi Sulawesi Utara, Minggu (14/1) pagi. (foto: abror/presidensby.info)
Manado: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Pabrik Gula Aren Masarang, Stasiun TV 5 dimensi, Depot Logistik Pulau Miangas dan Depot Logistik Pulau Marore di Pabrik Gula Aren Masarang Kelurahan Tondangow, Kecamatan Tomohon Selatan, Provinsi Sulawesi Utara, Minggu (14/1) pagi.
“Saya mendukung pengembangan industri dan perkebunan Aren untuk dijadikan salah satu andalan bukan hanya di Sulawesi Utara, tapi di seluruh tanah air,” kata Presiden SBY dalam sambutannya. Selain Ibu Ani Bambang Yudhoyono, Presiden juga didampingi Menko Kesra Aburizal Bakrie, Mentan Anton Apriyantono, Mendagri M.Ma’ruf dan Jubir Kepresidenan Andi A. Mallarangeng.
Kata Presiden, salah satu persoalan yang dialami masyarakat Indonesia yang hidup di pulau-pulau terdepan adalah komunikasi, transportasi, ketersediaan bahan pangan dan ketersediaan BBM. “Dibangunnya unit depot logistik ni agar saudara-saudara kita memiliki ketahanan pangan manakala dating iklim yang tidak bersahabat,” tambahnya.
“Dalam Sidang Kabinet Paripurna saya telah memutuskan bahwa tahun 2007 kedepan kita memobilisasi semua potensi yang ada. Dengan kepemimpinan para pimpinan daerah, Gubernur, Bupati, Walikota saya harap -betul melakukan langkah-langkah nyata meningkatkan program pangan,” lanjut Presiden.
Usai memberikan sambutan, Presiden dan Ibu Ani meninjau Pabrik Gula Aren Masarang. Di tengah peninjauan Presiden mencicipi makanan yang diolah dengan menggunakan bahan gula aren. ”Waduh rasanya uenak sekali,” kata Presiden disambut gelak tawa hadirin. (osa)

Dialog Dengan Petani Aren di Tomohon Selatan

Sumber: http://www.presidensby.info/ Minggu, 14 Januari 2007
1483
Presiden SBY didampingi Ibu Ani saat berada di pabrik gula aren Masarang di Tomohon Selatan, Provinsi Sulawesi Utara, Minggu (14/1) pagi. (foto: abror/presidensby.info
Manado: Tiada yang lebih membanggakan sebagai seorang yang sedang mengemban amanah memimpin bangsa dan negara ini, ketika bertemu langsung dengan rakyat dan petani dalam suasana yang penuh dengan semangat. Hal tersebut dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada acara Dialog dengan Petani Gula Aren di Pabrik Gula Aren Masarang di Kelurahan Tondangow, Kecamatan  Tomohon Selatan,  Provinsi Sulawesi Utara, Minggu (14/1) pagi.
Dialog yang dipandu Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang berlangsung dalam suasana yang akrab. Meskipun hujan lebat mengguyur tempat acara, tidak menggoyahkan semangat dari sekitar 2 ribu petani gula aren untuk berdialog dengan Presiden SBY.
Presiden SBY minta kepada para petani untuk terus bersyukur karena di dunia ini ada 8 juta manusia yang tiap malam sulit tidur karena kelaparan dan miskin. ”Saudara patut bersyukur karena di Indonesia masih ada saudara-saudara kita juga yang masih menganggur, sedang saudara mempunyai pekerjaan. Saya berharap, apa yang telah dikerjakan para petani ini benar-benar ditekuni dan dijalankan dengan baik. Saya yakin, kesejahteraan saudara akan berkembang lebih baik lagi,” ujar Presiden disambut tepuk tangan hadiri,
Salah seorang peserta dialog bertanya, mengapa Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) yang hampir sebagian besar diisi oleh anak para petani aren tidak mendapatkan subsidi pendidikan seperti sekolah-sekolah lainnya yang berada di bawah Departemen Pendidikan.
”Setelah saya berdiskusi dengan Menteri Pertanian, maka saya memutuskan bahwa akan ada bantuan biaya sekolah untuk SPMA. Semua sekolah sama, semua pendidikan sama. Oleh karena itu SPMA juga mendapatkan fasilitas yang sama seperti sekolah-sekolah yang ada di bawah Departemen Pendidikan.
Selesai dialog, Presiden dan rombongan langsung menuju Desa Kakas Kasen, Kecamatan Tomohon Utara untuk melakukan dialog dengan para petani bunga. (osa)
2752
2751

Pidato Presiden pada Peresmian Pabrik Gula Masarang

TRANSKRIPSI SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PABRIK GULA MASARANG TOMOHON, MANADO-SULAWESI UTARA  14 JANUARI 2007
Sumber:  http://www.presidenri.go.id/
Yang saya hormati Saudara Menko Kesra dan para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Bapak Bungaran Saragih, Mantan Menteri Pertanian Republik Indonesia,
Yang Mulia Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Ibu Konsul Jenderal Filipina untuk Manado,
Yang saya hormati Saudara Gubernur Sulawesi Utara, beserta para pimpinan dan para pejabat yang bertugas di Sulawesi Utara, baik dari unsur Eksekutif, Legislatif, Yudikatif, maupun TNI dan Polri, Saudara Walikota Tomohon dan para pimpinan yang bertugas di Tomohon, Saudara Dr. Willy Smith, Pimpinan Yayasan Masarang,
Yang saya cintai dan saya muliakan para pemuka agama, para tokoh masyarakat, para tokoh adat, para cendikiawan dan para usahawan,
Hadirin sekalian yang saya hormati.
Selamat siang,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh,
Kita bersyukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hari ini, di tempat yang indah, dan berhawa sejuk ini diiringi oleh rintik-rintik hujan, kita menyatukan langkah, membulatkan tekad dan melakukan langkah-langkah nyata untuk memajukan kesejahteraan saudara-saudara kita, utamanya yang ada Tomohon dan di Sulawesi Utara. Dan sesungguhnya untuk seluruh bangsa Indonesia yang kita cintai.
Hujan adalah berkah. Kalau kita membulatkan tekad hari ini, di tengah suasana rintik hujan, berarti Tuhan meridhoi cita-cita kita, niat kita, kebulatan tekad kita untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, terutama melalui bidang pertanian, khususnya pengembangan aren yang sebentar lagi akan kita resmikan pembukaan pabriknya.
Atas nama pemerintah dan bangsa Indonesia, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Pertama tentunya kepada Yayasan Masarang, Walikota Tomohon, Gubernur Sulawesi Utara, Menteri Pertanian dan semua pihak yang benar-benar telah menyemangati, ikut berkontribusi dalam pembangunan pabrik aren pertama di Indonesia, dan dikatakan tadi, bahkan pabrik aren modern di tingkat dunia.
Hari ini salah satu pejuang pertanian kita, Pak Bungaran Saragih mendapatkan penghargaan. Sesungguhnya terima kasih dan penghargaan ini bukan hanya patut diberikan oleh Yayasan Masarang atau Kota Tomohon, atau Provinsi Sulawesi Utara. Tapi Pak Bungaran, saya, rakyat Indonesia, pemerintah juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Teruslah berkontribusi. Saya tahu, waktu Pak Bungaran menjadi Menteri juga tidak pernah berhenti untuk melakukan inovasi-inovasi dan saya berharap bantulah Pak Anton yang sekarang juga terus berjuang untuk memajukan dunia pertanian di negeri kita.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Sepanjang jalan, meskipun hujan saya bertatap muka, saling bertabur senyum dengan anak-anak, dengan saudara-saudara kita yang ada di Sulawesi Utara dari Manado ke Tomohon. Rasanya tentram, saya makin optimis kalau melihat putra-putri bangsa seperti ini dengan wajah ceria, dengan muka yang menggambarkan semangat, disertai dengan apa yang dilaporkan Gubernur Sulawesi Utara tadi di Bandara, maupun yang tadi disampaikan, saya optimis, saya yakin dengan ridho Tuhan Yang Maha Kuasa, Sulawesi Utara tahun ini dan tahun-tahun mendatang akan lebih maju, sehingga kesejahteraan rakyat akan lebih dapat ditingkatkan.
Negara kita mengalami krisis, 8, 9 tahun yang lalu. Akibat krisis, kita mengalami persoalan besar, persoalan fundamental yang dampaknya kita rasakan bertahun-tahun setelah krisis itu. Tiga masalah fundamental yang sering saya sebutkan adalah, karena krisis dan karena pembangunan sebelum krisis juga masih tengah berlangsung dan belum rampung, maka kemiskinan membengkak, pengangguran membengkak, hutang eksternal pemerintah juga membengkak.
Tahun-tahun setelah krisis, kita semua, Pemerintah Republik Indonesia dan semua jajaran pemerintah di seluruh tanah air berusaha keras untuk memulihkan diri dari krisis. Dari tahun ke tahun terjadi perbaikan, meskipun karena dampak krisis sungguh dahsyat dan dalam selalu ada dinamika pasang surut dalam upaya bangsa membangun kembali negerinya pasca krisis. Tetapi yang jelas, langkah kita terus bergerak maju. Upaya untuk mengurangi hutang pemerintah kita lakukan, agar hutang itu tidak membebani negeri kita, tidak memberatkan anak cucu kita dan masa depan kita. Demikian juga upaya untuk mengurangi pengangguran atau menciptakan lapangan pekerjaan, sekaligus mengurangi kemiskinan kita lakukan terus- menerus di seluruh tanah air.
Saya yakin, kalau kita konsisten, kita lebih gigih, kita lebih bersatu melangkah bersama untuk mengatasi masalah itu, maka hari esok selalu akan lebih baik dari hari ini. Mari kita wujudkan sasanti itu dan marilah kita rapatkan barisan untuk mengurangi kemiskinan menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan daya beli rakyat kita dan membangun kembali ekonomi di Indonesia yang kita cintai ini.
Tahun 2007 ini, kita bertekad setelah kita mengarungi dan melampaui tahun-tahun yang berat tahun 2004 akhir, 2005, 2006 karena bencana, karena tingginya harga minyak di dunia dan faktor-faktor eksternal lain yang memukul ekonomi kita, meskipun Alhamdulillah kita bisa mengelolanya. Tetapi 2007 ke depan, saya mengajak seluruh rakyat Indonesia, utamanya para pemimpin perusahaan di seluruh tanah air untuk lebih gigih lagi, untuk bekerja lebih keras lagi melakukan lima hal.
Pertama, langkah nyata mengurangi kemiskinan. Kedua, langkah nyata mengurangi pengangguran. Ketiga, langkah nyata meningkatkan pendidikan masyarakat, agar mereka kelak mendapatkan pekerjaan yang memadai dan pahit. Yang keempat, langkah nyata untuk memajukan kesehatan masyarakat, agar dengan badan yang sehat mereka juga bisa menempuh profesi yang diharapkan. Yang kelima, langkah nyata menghidupkan sektor riil, dunia usaha, usaha kecil dan menengah, termasuk koperasi di seluruh tanah air, agar dengan demikian sekali lagi lapangan kerja dapat diciptakan. Dan kalau ada lapangan kerja, ada penghasilan. Dan kalau ada penghasilan, berapapun kecilnya penghasilan itu, bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya secara minimal. Ini lima sasaran utama, yang mari kita kerjakan bersama-sama di seluruh tanah air dengan kepemimpinan, dengan kegigihan, dengan tauladan dari para pemimpin di seluruh Indonesia.
Saudara-saudara,
Disamping lima prioritas tadi, saya ingin menyampaikan bahwa ada tiga komoditas penting yang harus terus-menerus kita bangun dan kembangkan, agar tiga komoditas itu memiliki kecukupan, memiliki ketahanan, karena tiga komoditas itu sangat diperlukan oleh kehidupan umat manusia, sangat dibutuhkan oleh saudara-saudara kita di seluruh tanah air.
Apa tiga komoditas itu? Pertama adalah pangan. Tidak mungkin ada kehidupan tanpa pangan. Yang kedua, energi. Sama, setelah ada pangan, kita memerlukan energi, menggerakan semua sendi kehidupan, termasuk industri dan lain-lain. Dan yang ketiga, jangan lupakan air bersih. Seolah-olah air kita melimpah padahal tidak. Banyak tempat di negeri ini, banyak di antara kita, saudara-saudara kita di daerah-daerah yang tandus, sudah 60 tahun lebih merdeka belum bisa menikmati air bersih. Oleh karena itu, pangan, energi, dan air bersih yang dalam bahasa Inggris sering saya sebut fuel, food and energy and water, atau drinking water betul-betul menjadi program kita untuk membangunnya, menambahnya, meningkatkannya, agar memiliki ketahanan sufficiency and sustainability dari semuanya itu.
Caranya bagaimana? Mari kita hidupkan pertanian kita dan semua langkah-langkah, agar dari tahun ke tahun dihadapkan dengan peningkatan kebutuhan atas pangan, energi dan air, dikaitkan dengan pertumbuhan penduduk di negeri kita ini selalu ada kecukupan dari tiga komoditas itu.
Oleh karena itu, beberapa hari yang lalu dalam Sidang Kabinet Paripurna telah saya putuskan, bahwa tahun 2007 ke depan, kita mobilisasi semua potensi yang ada, kita menyatukan energi di seluruh tanah air dengan kepemimpinan para pemimpin daerah, Gubernur, Bupati dan Walikota untuk betul-betul melakukan langkah-langkah nyata, meningkatkan produksi pangan, meningkatkan supply energi dan kemudian meningkatkan ketersediaan air bersih.
Pangan yang paling utama adalah beras atau padi. Sudah saya canangkan dan sudah saya putuskan kemarin di Departemen Pertanian, ketika kita mengundang semua pihak, termasuk para Gubernur yang memiliki potensi untuk meningkatkan produksi pangannya. Tahun 2007 ini, kita lakukan upaya sungguh-sungguh untuk menambah jumlah produksi, minimal 2 juta ton beras.
Kita memproduksi sekitar 54 juta ton. Kita ingin menambah lagi sekitar minimal 2 juta ton, agar demikian terdapat kecukupan. Kita ingin produksi beras kita cukup, harganya terjangkau oleh rakyat Indonesia, harganya juga sudah melindungi petani. Namun demikian, setiap saat kita memerlukan beras itu ada. Ini tujuan, yang lain adalah sarananya untuk mencapai tujuan.
Oleh karena itu, daripada kita terus berdebat tentang apakah tepat impor atau tidak impor, berapa sesungguhnya stok yang kita miliki, operasi pasar itu seperti apa implementasinya? Mari kita bekerja bersungguh-sungguh menambah jumlah produksi padi dan beras kita di seluruh tanah air. Itu yang paling benar dan saya bersama-sama Saudara akan mempelopori itu.
Disamping beras, kita ingin kecukupan gula, kita ingin kecukupan kedelai. Satu saat kita harus lebih mencukupi kebutuhan kita sendiri, jagung, daging, telur, ikan dan lain-lain. Mari betul-betul kita sangat perduli dan mengembangkan semuanya itu sejalan dengan revitalisasi pertanian, perikanan dan kehutanan yang telah saya canangkan pada tahun 2005 yang lalu. Saya melihat perkembangan yang mulai positif, tapi belum cukup. Mari kita lipat gandakan upaya kita, agar semua itu dapat kita tingkatkan.
Dalam konteks peningkatan produksi pangan itulah, saya berikan penghargaan yang tinggi atas prakarsa untuk mendayagunakan, membudidayakan aren sebagai, menjadi gula, gula aren, gula kristal yang di satu sisi menambah supply kita,menambah nilai ekspor kita, menambah devisa kita, menghidupkan ekonomi lokal dan yang lebih penting menciptakan lapangan pekerjaan yang dengan lapangan pekerjaan, saudara-saudara kita di daerah yang memungkinkan untuk melaksanakan. [Baik saya teruskan. Konslet kemungkinan apa namanya kabelnya itu kalau kena air, rawan itu dikeringkan dengan lap, kemudian ditutup dengan payung supaya air tidak masuk. Ini termasuk Keppres ini, Inpres, Instruksi Presiden mengamankan kabel, supaya tidak kena air, tidak konslet. Baik saya teruskan, mereka akan bekerja secara fungsional. Saya teruskan dengan demikian, terima kasih sekali saya]
Mudah-mudahan daerah yang lain sudah sampaikan kepada para Gubernur, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara banyak sekali tanaman atau perkebunan aren, cuma penggunaan belum sangat efisien, belum seproduktif ini dan belum memiliki nilai tambah yang tinggi. Mari dengan teknologi, dengan manajemen, dengan inovasi, semuanya kita galakan sehingga tahun ini andalan baru, penambahan komuditas gula yang baru, sekaligus lapangan dan devisa kita.
Kemudian energi, saya juga titip para pimpinan, mari kita tingkatkan pengembangan energi yang terbarukan, terutama sekali saya ingin biofuel mengapa? Kalau biofuel kita kembangkan, terutama jarak pagar dengan teknologi yang murah, dengan biaya yang murah, dengan mesin-mesin sederhana yang kita bisa bikin sendiri, kelompok-kelompok rumah tangga, kelompok-kelompok penduduk, komunitas itu bisa mengganti minyak tanah dari minyak yang diproduksi oleh jarak pagar. Kalau itu terjadi, subsidi minyak tanah yang sangat tinggi selama ini bisa kita kurangi. Kalau subsidinya kita kurangi, kita tambahkan lagi untuk biaya pengentasan kemiskinan.
Tahun 2007 ini, 51 trilyun rupiah kita alokasikan untuk membantu saudara-saudara kita yang miskin. Sudah meningkat tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Andaikata kita menghemat energi kerosene, kita bisa mengurangi subsidi untuk kerosene dengan biofuel, bioenergi, jarak pagar, niscaya lebih banyak lagi uang yang akan kita gunakan untuk mengurangi kemiskinan, meningkatkan pendidikan, meningkatkan kesehatan dan lain-lain disamping membuka lapangan pekerjaan dan menggerakan ekonomi lokal. Listrik saya juga tahu merupakan kebutuhan dasar, tahun 2007 ke depan akan kita tingkatkan, dengan demikian, makin banyak kebutuhan akan listrik yang dapat kita penuhi di negeri kita.
Dengan semuanya itu, Saudara-saudara, saya pesan agar apa yang telah dikembangkan di Tomohon ini, pabrik Aren ini, perkebunan aren ini betul-betul dikelola dengan baik, ajak, libatkan masyarakat sebanyak mungkin, dapatkan nilai tambah. Kalau itu untuk komoditas ekspor, kelola ekspor itu dengan baik untuk kepentingan ekonomi kita. Dengan demikian, ini merupakan simpul baru dalam pengembangan ekonomi, pengembangan dunia usaha dan pengembangan ekonomi kita secara nasional. Kita ingin simpul-simpul yang lain di seluruh tanah air, aren dan lain-lainnya.
Saya meminta kepada seluruh pihak, baik itu pemerintah daerah, dunia usaha di sini juga hadir para pimpinan Kamar Dagang dan Industri dan juga Perguruan Tinggi, Lembaga-lembaga Penelitian dan Pengembangan satukan tekadnya, satukan kemampuannya, agar kita punya inovasi untuk mengembangkan produk-produk kita. Kebijakan akan kita dorong, memberikan ruang untuk itu, financial capital, dunia usaha tolong dikontribusikan. Kemudian perguruan tinggi yang melaksanakan research and development, lakukan dengan gigih, agar semuanya itu sekaligus membuka lapangan kerja, membuka simpul ekonomi baru untuk kita gunakan suatu saat kepentingan kita, kepentingan ekonomi nasional yang bersama-sama akan kita kembangkan. Saya menyambut baik, saya mendukung, saya mendorong pengembangan industri aren, perkebunan aren untuk dijadikan salah satu andalan, bukan hanya di Sulawesi Utara, tapi di seluruh tanah air.
Yang kedua, hari ini saya juga diminta untuk meresmikan penggunaan Depo Logistik yang ada di Pulau Marore dan Pulau Miangas. Beberapa saat yang lalu di Pulau Natuna, pulau terluar kita di laut China Selatan, saya telah mencanangkan dan mengeluarkan kebijakan untuk membangun pulau-pulau terdepan. Saya gunakan istilah pulau terdepan, bukan pulau terluar, baik dari segi politik, dari segi keamanan, dari segi sosial, maupun dari segi ekonomi.
Salah satu persoalan yang dihadapi oleh saudara-saudara kita yang hidup di pulau-pulau terdepan itu semacam di Merauke dan Miangas adalah komunikasi, transportasi, ketersediaan bahan pangan, ketersediaan BBM energi dan lain-lain. Oleh karena itulah, saya memberikan penghargaan kepada Saudara Gubernur, Saudara Pangdam dan semua yang saya tahu selama ini berjuang keras untuk membangun jembatan dalam arti luas, agar saudara-saudara kita di tempat terpencil itu, di pulau-pulau terdepan itu memiliki ketahanan, manakala terjadi datangnya iklim yang tidak bersahabat.
Dengan membangun depo makanan, andaikata ada gelombang besar seperti kita alami sekarang ini, mereka memiliki kecukupan. Dan saya minta Saudara Menko Kesra dan para Menteri terkait lakukan hal yang sama di pulau-pulau yang lain, pulau-pulau terdepan, agar mereka memiliki ketahanan yang cukup, terutama pangan, energi dan kebutuhan sehari-hari mereka. Mudah-mudahan dengan dibangunnya depo logistik di kedua tempat itu, saudara-saudara kita tidak terlalu was-was, apabila ada keterlambatan transportasi, terutama transportasi laut karena cuaca. Dengan demikian, ada kecukupan meskipun teruslah dikelola untuk mengembangkan kemampuan lokal, ketahanan lokal, terutama sekali pangan, energi dan air yang saya sebutkan tadi.
Yang terakhir saya juga diminta untuk meresmikan Televisi 5 Dimensi Tomohon. Beberapa saat yang lalu saya berbicara di hari ulang tahun Antara, minggu lalu saya berbicara dengan para Pemimpin Media Massa dan Pemimpin Redaksi yang ada di Jakarta. Semuanya hadir waktu itu, saya berpesan, marilah kita tidak menjadi bangsa yang merugi, karena bangsa kita oleh dunia dinilai sebagai tempat yang berisiko tinggi.
Terus terang kalau Saudara melihat CNN, BBC, CNBC dan televisi-televisi asing, mereka tentu hanya menayangkan negeri kita 10 sampai 15 detik, 1 sampai 2 menit. Memang begitu, mereka menayangkan kegiatan manusia sedunia. Yang ditayangkan adalah berita-berita yang sensasional, banjir, tsunami, unjuk rasa disertai dengan pembakaran-pembakaran, kasus korupsi yang luar biasa, dan hal-hal seperti itu. Memang begitu berita yang marketable, berita dari negara-negara manapun, dan itu penggalan-penggalan snapshot. Saya khawatir, kalau hanya itu yang ditangkap oleh masyarakat global, melihat Indonesia yang terus-menerus tidak aman, Indonesia yang terus- menerus rusuh, Indonesia yang penuh dengan lautan korupsi, Indonesia yang semuanya tidak aman, dan sebagainya dan sebagainya.
Saya berharap, Media Massa negeri kita, Media Cetak dan Media Elektronik memberikan gambaran yang lebih utuh. Saya tidak bermaksud untuk membatasi liputan media massa kita, baik cetak maupun elektronik. Karena begini, kita ini memang harus terbuka dan jujur. Kalau ada sesuatu yang belum berhasil, katakan belum berhasil. Sesuatu yang pemerintah daerah dan Pemerintah Pusat masih belum bisa mewujudkan katakan Pemerintah Pusat dan Daerah belum bisa mewujudkan. Sesuatu perkembangan yang berarti entah ekonomi, entah politik, entah hokum, katakan bahwa itu belum berarti, supaya memacu semangat, supaya semua berjuang lebih keras lagi, siapa yang lalai bisa mendapatkan sanksi. Tetapi jangan disembunyikan kalau ada jerih payah dari saudara-saudara kita, apakah seorang Bupati, Walikota, Gubernur yang berbuat kebaikan.
Apabila ada kemajuan di sana, sini, di tengah upaya kita untuk memajukan negeri ini. Beritakan sesuatu yang berimbang, balance news, beritakan sesuatu secara akurat dan lakukan self censoring, hal-hal yang tidak layak di sampaikan membikin rusuh, membikin gaduh, membikin tidak stabil, membikin negara ini akhirnya tidak bisa kemana-mana jalan di tempat, pandai-pandailah menyaring. Pemerintah tidak akan membredel, melarang, membatasi karena keniscayaan demokrasi, tapi demokrasi tidak berarti berbuat apa saja, tidak perduli apakah rakyatnya akan jalan di tempat, apakah pembangunan tidak bisa maju lagi dan lain-lain.
Ini masalah akal sehat dan masalah hati nurani. Saya ingin kita benar-benar bisa melakukan kehidupan bernegara ini dengan baik. Kepada teman-teman media, terima kasih selama ini telah mengawal reformasi, telah mengawal demokrasi, telah menunjukan siapa-siapa yang lalai di dalam mengemban tugas. Harapan saya untuk sebuah keadilan, untuk sebuah fairness, beritakan juga berita-berita yang mengembirakan yang bangsa ini patut bersyukur, yang bangsa ini patut bangga dan dunia lain tidak menganggap remeh, menganggap jelek bangsa dan negara kita.
Telling the truth, benar katakan benar, salah katakan salah, gagal beritakan gagal, berhasil boleh dikatakan berhasil. Dengan demikian kita akan tidak merugi dalam hubungan global kita, kita tidak kalah bersaing dengan negara-negara lain yang barangkali karena pemberitaannya sedemikian rupa, tidak seluruh dunia melihat kita sendiri. Kalau itu media asing kita tidak bisa berbuat apa-apa, tidak ada ikatan emosinya. Tapi kita sendiri saya kira sadar, bangsa ini harus membangun, harus memastikan diri, maka kita buat gambaran yang utuh, the true picture of Indonesia. Semuanya yang plus, yang minus. Pemerintah juga begitu plus, minus. Pak Gubernur jajaran Provinsi Sulawesi Utara plus, minus, Bupati Tomohon, Bupati Minahasa plus, minus. Kita semua di waktu yang lalu juga demikian. Marilah kita jujur, adil melihat sejarah, agar kita menjadi bangsa yang besar dan bangsa yang menjemput masa depannya untuk kebaikan kita semua. Itulah pesan saya mengiringi akan diresmikannya TV 5 Dimensi yang ada di Tomohon ini.
Hadirin sekalian,
Demikianlah yang dapat saya sampaikan dan dengan memohon ridho Tuhan yang Maha Kuasa, saya resmikan Pengoperasian Pabrik Aren Masarang, Peresmian Depo Logistik di Pulau Marore dan Miangas dan beroperasinya TV 5 Dimensi Tomohon. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan bimbingan, petunjuk dan lindungan-Nya kepada kita sekalian.
Wassalamu’alaikum warrahmatulahi wabarrakatuh.
*****
Biro Pers dan Media, Rumah Tangga Kepresidenan
Redaksi | Syarat & Kondisi | Peta Situs | Kontak
© 2006-2009 Situs Web Resmi Presiden Republik Indonesia – Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono. Hak Cipta dilindungi Undang-undang

DIALOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DENGAN PARA PETANI AREN TOMOHON-MANADO

TRANSKRIPSI DIALOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DENGAN PARA PETANI AREN TOMOHON-MANADO, SULAWESI UTARA  14 JANUARI 2007
Sumber: http://www.presidenri.go.id/
Sdr. Vince Tulung, Koordinator Umum Petani Aren
Terima kasih atas kesempatan. Nama saya Vince Tulung. Pekerjaan saya petani dan jabatan saya di petani adalah Koordinator Umum Petani Aren kota Tomohon.
Salam sejahtera bagi kita sekalian,
Yang terhormat Bapak Presiden Republik Indonesia beserta Ibu,
Yang terhormat Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara beserta Ibu dan seluruh rombongan yang hadir pada kesempatan yang berbahagia ini.
Pertama-tama kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya oleh perkenanannya kita boleh menyaksikan Bapak Presiden berada di tempat ini bersama-sama dengan kita petani aren Sulawesi Utara dan khususnya petani aren Kota Tomohon. Atas nama petani aren menyampaikan banyak terima kasih atas kehadiran dan perhatian Bapak Presiden terhadap kami petani aren yang ada di Kota Tomohon.
Dapat kami gambarkan kepada Bapak, bahwa dengan adanya Pabrik Gula Aren di Kota Tomohon sangat membantu kami petani aren, diantaranya pendapatan petani terasa meningkat. Selain kami mendapatkan tambahan dari penjualan nira aren, dapat pula kami melakukan pekerjaan lain selaku penyadap atau pengheb. Karena penyadapan nira ini hanya dilakukan di waktu pagi dan sore hari, sehingga waktu antara itu, dapat kita gunakan untuk pekerjaan lain di bidang pertanian. Dengan difasilitasinya kami petani aren bekerjasama dengan Yayasan Masarang selaku pengelola pabrik gula, kami merasa wawasan kami lebih bertambah jadi bukan sekedar penyadap. Untuk itu patut kami sampaikan terima kasih kepada Bapak Gubernur Sulawesi Utara yang telah memfasilitasi kerjasama ini.
Kami sampaikan juga bahwa sesuai informasi, bahwa pengembangan pabrik ini telah diprogramkan oleh pemerintah menjadi program nasional. Sehingga kami berharap di tahun-tahun mendatang rekan-rekan kami petani aren yang ada di sekitar Tomohon, Minahasa Selatan, Minahasa Induk, Minahasa Utara dan Bolaan Mongondou dapat bergabung atau merasakan tambahan pendapatan seperti apa yang kami rasakan di Kota Tomohon ini.
Dapat kami sampaikan pula, bahwa yang sudah merasakan langsung dari dampak pabrik yang ada di Kota Tomohon ini adalah berjumlah 3.500 anggota petani aren di Kota Tomohon, yang terbagi di 35 desa dan kelurahan dan tiap desa memiliki satu koordinator dan terbagi dalam 350 kelompok petani aren yang ada di Desa dan Kelurahan Tomohon, yang adalah menjadi binaan Yayasan Masarang. Kami yakin di tahun-tahun mendatang akan kami lebih banyak lagi. Bahkan harapan kami akan terbentuk jalinan kerjasama dengan petani–petani yang ada di Provinsi lain.
Dapat kami tambahkan pula, bahwa Direktur pabrik gula aren yang ada di lokasi pengelolaan gula aren Yayasan Masarang adalah dipilih secara demokrasi oleh anggota petani. Harapan kami kepada pihak pemerintah maupun pihak swasta untuk dapat membantu kami petani aren dalam rangka penelitian dan pengembangan aren ke depan. Karena dengan aren dapat menyerap tenaga kerja. Dengan aren dapat mensejahterakan masyarakat, dengan aren kita dapat melestarikan lingkungan, dan dengan aren pula kita dapat mendapatkan devisa negara. Untuk itu, kami sampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden Republik Indonesia dan semua yang sudah berperan di dalamnya. Inilah ungkapan saya selaku koordinator petani aren yang ada Kota Tomohon. Terima kasih.
Gubernur Sulawesi Utara
Tadi Bapak kita memberikan ungkapan, sekarang ada yang bertanya langsung? Silakan.
Sdr. Desius Rogahang, Kepala SPMA Tomohon
Terima kasih kesempatan yang diberikan.
Salam sejahtera bagi kita semua,
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh,
Nama saya Desius Rogahang, saya jabatan sekarang ini adalah Kepala Sekolah Pertanian Menengah Atas, SPMA Tomohon. Dimana anak-anak petani aren banyak yang bersekolah di sekolah itu. Pertanyaan kami, karena sekolah ini di bawah pengelolaan Departemen Pertanian, saya ketemu memang dengan Pak Menteri Pertanian, Pak Anton Apriantono, di waktu pembukaan Laboratorium Lapan di Malang. Jadi pertanyaan saya, yaitu sekolah pertanian itu tidak pernah mendapat bantuan khusus murid BKN, yang dapat BKN hanya sekolah-sekolah di bawah Diknas.
Di Indonesia ada 99 SPMA, sementara sekolah kita tidak pernah mendapatkan hal itu, padahal petani-petani aren ini mengharapkan kalau boleh anak-anak mereka dididik di sekolah kita. Dan kita sudah punya tekad bahwa salah satu kompetensi tamatan Sekolah Pertanian Pembangunan Tomohon adalah pintar menyadap aren, salah satu kompetensi. Oleh sebab itu, kami mohon bukan cuma sekedar pinter waktu Pak Bungaran datang, saya sudah sempat bicara juga dengan Pak Bungaran tiga tahun lalu, waktu itu saya minta traktor, waktu itu, tapi nggak direalisasi sampai sekarang. Jadi sekarang saya tidak tahu siapa yang mau ditanya ini kepada siapa. Karena kalau membantu sekolah kami itu sekaligus membantu petani-petani yang ada di Kota Tomohon . Saya kira demikian. Terima kasih.
Presiden Republik Indonesia
Saudara-saudara saya boleh berdiri ya,
Para petani aren yang saya cintai dan saya banggakan,
Shalom,
Assalamu’aikum warrahmatulahi wabarrakatuh,
Tiada yang lebih bangga sebagai seorang yang sedang mengemban amanah, memimpin bangsa dan negara ini, ketika bertemu dengan rakyat, bertemu dengan petani dalam suasana yang penuh dengan semangat untuk membangun hari esok yang lebih baik. Saya merasa berbahagia hari ini, saya senang, saya optimis, bahwa negara kita menuju ke arah yang lebih baik, pertanian kita akan makin maju dan perkebunan, serta industri gula aren yang ada di tempat ini akan berkembang lebih baik lagi. Semuanya ini sesungguhnya terpulang kepada kita semua. Apakah kita mensyukuri anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa untuk digunakan dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan kita, kepentingan manusia, kepentingan masyarakat, kepentingan negara.
Kita para petani harus terus bersyukur, karena di dunia, dunia tempat kita hidup ini, ada 8 juta manusia yang tiap malam sulit tidur karena mereka lapar, karena mereka dalam suasana kemiskinan. Saudara patut bersyukur, karena di Indonesia masih ada saudara-saudara kita yang masih menganggur, yang kami semua, Pemerintah sedang mengusahakan, agar mereka mendapatkan lapangan pekerjaan. Dengan penuh syukur itulah, saya berharap apa yang para petani lakukan sekarang, pekerjaan sekarang ini benar-benar ditekuni, benar-benar dijalankan dengan baik, karena saya yakin kesejahteraan Saudara, masa depan Saudara akan berkembang lebih baik lagi.
Saya sudah mendapat penjelasan sangat mendalam tentang usaha gula aren ini. Dampaknya yang sangat positif bagi semua, termasuk petani, masyarakat dan daerah Tomohon, maupun Sulawesi Utara. Saya juga sudah mendapatkan penjelasan di Jakarta, di tempat ini, prospek dari pengembangan lebih lanjut dari pabrik gula aren pertama di Indonesia, pertama di dunia yang menggunakan manajemen teknologi yang modern seperti ini. Saudara bisa bertepuk tangan, karena Tuhan telah memberikan anugerah yang luar biasa besarnya.
Yang penting adalah pelihara suasana yang penuh dengan kedamaian, persatuan dan kebersamaan ini. Jaga suasana yang baik, saling sayang-menyayangi, saling tolong-menolong. Pimpinan menyayangi bawahannya, pimpinan Masarang menyayangi petaninya, petaninya menghormati pimpinannya, karena dengan kebersamaan, dengan persatuan, dengan persaudaraan pastilah masa depan dari industri ini akan lebih baik. Kalau industrinya tumbuh dan berkembang, produksinya makin meningkat, ekspornya makin besar, yang sejahtera, yang mendapatkan nilai lebih akhirnya petani-petani, saudara-saudara semua.
Pertama pesan saya, jagalah persaudaraan, kedamaian, kekompakan, sayang-menyayangi di antara saudara, semua penting, semua memiliki peran yang menentukan, semua satu persatu dari saudara.
Yang kedua, saya juga meminta Pemerintah Daerah, Pak Gubernur, Pak Walikota, semua jajaran Kepolisian, jajaran TNI menciptakan daerah ini betul-betul daerah yang stabil, daerah yang aman, daerah yang tertib, daerah bebas dari kejahatan, agar kehidupan petani dan pertanian ini benar-benar dapat berkembang lebih baik lagi. Jangan ada, ketika pahlawan-pahlawan ini bekerja untuk negerinya, untuk saudaranya, untuk masyarakatnya, ada yang mengganggu-mengganggu. Jauhkan itu semuanya, sehingga Indonesia makin tumbuh menjadi negara, yang memang disamping aman, dan damai, tapi juga adil dan sejahtera, adil bagi semuanya, sejahtera bagi semuanya.
Saudara-saudara,
Sekolah Pertanian Menengah Atas atau Lembaga Sekolah Pendidikan Pertanian sangat, sangat penting. Alhamdulillah karena saya mendapat amanah dari rakyat, saya berkeliling Indonesia 2 tahun 3 bulan ini, banyak sekali tempat-tempat yang saya kunjungi di seluruh tanah air, di Kabupaten di desa, di pegunungan, persawahan, perkebunan, pertanian. Saya bertemu, berdialog dengan para petani untuk bersama-sama mengatasi masalah, bersama-sama membangun pertanian itu dan saya senang yang saya kunjungi ada optimisme, ada harapan, bahwa mereka makin mendapatkan tingkat kesejahteraan asalkan sabar, ulet, tekun manajemennya baik permodalannya ada dan dikelola secara bertanggung jawab. Petani sangat penting, pertanian sangat penting.
Saya juga berkesempatan keliling banyak negara di dunia ini. Saya melihat petani-petani di negara lain, di Asia Tenggara, di Cina, di Jepang, di Eropa, di Amerika mereka juga menjalankan profesinya dengan bangga. Karena petani memberikan sesuatu yang tidak bisa, tidak ada dalam kehidupan manusia, utamanya pangan atau makanan, tanpa itu tidak mungkin ada kehidupan. Oleh karena itu, petani sesungguhnya adalah pahlawan-pahlawan kemanusiaan, pahlawan-pahlawan pembangunan yang mestinya harus merasa bangga. Kalau merasa bangga, benar. Kalau putra-putri para petani di didik lebih lanjut lagi, mengikuti pendidikan, menambah pengetahuan, menambah teknologinya, agar pertanian di negeri ini makin ke depan makin maju.
Oleh karena itu, saya setuju, saya berbisik dengan Menteri Pertanian tadi beliau dengan sangat semangat akan memenuhi permintaan Saudara, memberikan bantuan kepada Sekolah Menengah Pertanian di tanah air kita. Traktor mesti diberikan. Saya dengan Pak Bungaran Saragih dulu juga berjuang bersama-sama untuk memajukan. Beliau sekarang di luar pemerintahan, saya di dalam pemerintahan, tapi tekad kita sama. Oleh karena itu, kalau traktor belum sempat diberikan dulu Insya Allah akan segera diberikan. Jadi saya ingin bukan hanya di depan Saudara, sejalan dengan peningkatan pendidikan, kualitas pendidikan, ketrampilan Saudara-saudara yang penting, ketrampilan bercocok tanam, ketrampilan mengolah tanaman, pembibitannya, teknologinya, produktivitasnya, efisiensinya menghadapi hama, pendistribusi dan sebagainya harus terampil, harus profesional, caranya sekolah yang baik, pendidikan yang baik. Itulah kita terus-menerus membantu agar kualitas pendidikan dapat berjalan dengan lebih baik lagi.
Kemudian saya dalam penjelasan tadi mendapatkan briefing yang sangat lengkap. Saya ingin kisah sukses ini juga ditiru oleh saudara-saudara yang lain. Permintaan pasar global dari Jepang misalnya atau dari Eropa, itu masih terbuka. Oleh karena itu, tingkatkan produksi dari gula aren di tempat ini. Saya tadi mencicipi, enak sekali rasanya. Saya makan cucur, wajik yang disuguhkan tadi, enak sekali rasanya. Saya takut malah betah tinggal 1-2 jam disini, karena melihat makanan-makanan itu. Artinya banyak inovasi banyak kreativitas yang dapat dikembangkan, ramah lingkungan, untuk pakan ternak, untuk siklus energi, tidak perlu memboroskan BBM, apa yang ada dan seterusnya, dan seterusnya. Ini suatu konsep yang brillian, yang jenius, yang luar biasa. Kalau luar biasa jangan sombong, tetapi mari kita syukuri dan kita terus sukseskan akan terus berlanjut ke waktu yang akan datang.
Di luar Sulawesi masih ada juga tempat-tempat aren, tapi biasanya belum dikelola dengan baik, nilai tambahnya belum tinggi. Ini ada Menteri Pertanian, ada Menko Kesra dan lain, Mendagri tolong diberitahu berinovasilah saudara-saudara kita di tempat yang lain untuk juga bisa meningkatkan kesejahteraannya. Yang jelas permintaan masih tinggi sekali, Indonesia melipat gandakan produksinya pun belum mencukupi apa yang dibutuhkan oleh negara-negara pengimpor dari gula aren ini.
Jadi pesan saya, teruslah bekerja dengan baik, Saudara-saudara. Kalau ada permasalahan cari solusinya dengan baik, saling hormat-menghormati, saling percaya-mempercayai, satu untuk semua, semua untuk satu. Sebab kalau ada cara-cara menyelesaikan masalah yang tidak baik, yang rugi semuanya. Saya tidak ingin industri di negeri ini, usaha-usaha di Indonesia ini, perusahaan-perusahaan di tanah air kita, karena tidak kompak, tidak bersatu, tidak saling bekerja sama akhirnya terganggu. Kalau terganggu, industrinya tidak berkembang, kalau tidak berkembang, akhirnya bisa tidak tumbuh, menimbulkan PHK dan lain-lain. Kita bertekad, Saudara mesti bertekad, justru perusahaan ini makin ke depan makin baik, berkembang lebih baik, sehingga semuanya bisa mendapatkan peningkatan kesejahteraan yang lebih baik lagi.
Itulah yang saya sampaikan Saudara-sauadara menjawab komentar, pandangan, permintaan dari Saudara kita tadi. Terima kasih. Mari kita bangun sektor pertanian di negeri ini, mari kita majukan petani-petani kita, mari kita cetak petani-petani baru yang lebih berpendidikan, anak-anak kita semua dan mari kita tingkatkan kesejahteraan petani.
Sekian.
Terima kasih.
Petani aren III
Salam sejahtera bagi kita sekalian,
Bapak Presiden beserta Ibu yang saya hormati. Pada kesempatan ini, saya mau menginformasikan kepada Bapak Presiden dimana pada tahun 1985 terbentuklah kelompok tani aren yang terletak di desa waktu itu, desa Matadi, Kecamatan Tomohon, jadi ini belum kota pada tahun 1985. Dimana nama kelompok taninya yaitu Kelompok Tani Roktakel. Kebetulan ketua kelompok tani waktu itu masih hidup Bapak Watu Langkau, saya perkenalkan. Selamat sore Bapak. Dari situlah awal terbentuknya kelompok tani aren hingga dia berkembang menjadi Yayasan Masarang.
Karena, kenapa? dengan melihat potensi aren yang begitu baik. Sedangkan untuk pengembangan tanaman aren itu sendiri belum kita kembangkan, maka timbullah atau termotivasilah kita sebagai penyuluh untuk mengembangkan tanaman aren ini. Dan kenyataan inilah yang terjadi setelah kita membuat Yayasan Masarang. Inilah petani-petani aren dan kelompok-kelompok petani aren, serta pengrajin-pengrajin aren yang ada di Sulawesi Utara.
Dan pada kesempatan ini juga, saya menginformasikan kepada Bapak Presiden, saya berterima kasih kepada PT PLN Sulutenggo di bawah Pimpinan General Manager Bapak Sigit Prakosa yang dimana peduli terhadap pengembangan dan pelestarian sumber daya alam lewat tanaman aren sehingga ia menyiapkan lahan untuk pengembangan aren seluas 250 hektar di daerah Das Tondano dan Lahendong. Untuk itu, pada kesempatan ini saya mengucapkan banyak terima kasih pada perusahaan PLN yang peduli terhadap lingkungan hidup dan pengembangan aren untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau petani yang ada di Sulawesi Utara dan bisa lebih luas untuk pengembangan di seluruh Indonesia.
Dan pada kesempatan ini, saya memohonkan kiranya perusahaan-perusahaan pemerintah dan perusahaan-perusahaan swasta supaya tetap perduli untuk pengembangan sumber daya alam ini lewat penanaman tanaman aren ini, agar supaya masyarakat juga, dengan demikian ekonominya lebih meningkat dan pelestarian sumber daya alam tetap terjaga. Terima kasih.
Sdr. Freddy Katalo, Petani Aren asal Rurukan
Nama saya Freddy Katal asal dari Rurukan. Jadi saya, sebenarnya saya membanggakan kepada Pak Willy. Pak Willy, bolehkah berdiri? Bapak inilah menjadi motivasi kami dalam kelompok tani aren. Terima kasih. Sebenarnya kami bangga kepada Beliau ini, karena salah satu yang Beliau terapkan bahwa mekanisme manajemen yang kami tunggu selama ini ternyata inilah yang paling tepat, tidak dirugikan, semua adil. Itu satu kebanggan kami selaku petani aren inilah manajemen yang paling tepat.
Dan harapan kepada Pemerintah, contohnya Pak Presiden, sekarang ada suatu gerakan, gerakan menanam pohon untuk Kota Tomohon, kalau bisa arahkan aren, programnya aren, larena adakan gerakan yang namanya kegiatan-kegiatan nasional itu. Kalau bisa untuk Kota Tomohon ditambah supaya gerakan dari masyarakat, bahkan dari Yayasan dan bahkan pemerintah itu bisa terangkat. Itulah terjadilah kota Tomohon adalah kota aren seperti yang diharapkan oleh Bapak Willy. Dan janji Bapak Willy suatu saat Bapak Presiden akan hadir, ternyata bukan bohong ya Pak. Itulah satu keyakinan kami, bahwa pasti ini adalah suatu gerakan yang selalu diwanti oleh Pak Willy, ini adalah untuk kamu sebagai masyarakat utama.
Jadi harapan saya, pertanyaan saya, kalau bisa dana untuk Kota Tomohon ditambah, satu agar gerakan nasional kalau bisa itu untuk again itu adalah menanam aren. Itu salah satu pendorong, kami dan bahkan juga kalau boleh sistemnya adalah dalam penyemaian dan segala macam itu diberikan kepada masyarakat supaya itu bisa terjamin pelaksanaannya.
Sdr. Dian Tio, Kelurahan Kalapara Dua
Nama saya Dian Tio dari kelurahan Kalapara Dua. Bapak Presiden yang kami hormati. Seperti kita ketahui Pabrik Gula Aren Masarang ini selain menghasilkan gula sebagai produk utama, juga ada produk-produk sampingan, seperti etanol, kecap bahkan meubel atau souvenir dari pohon yang sudah tidak produktif lagi. Untuk membuat nilai jual ini menjadi tinggi maka perlu ada sertifikasi atau pengakuan. Oleh karena itu, harapan kami sebagai petani yang juga terlibat dari proses ini, agar supaya dalam rangka sertifikasi atau dalam rangka untuk mendapatkan pengakuan untuk produk-produk ini, agar supaya dibantu Pemerintah dalam hal kemudahan pengurusan sertifikasi ataupun administrasi lainnya. Terima kasih.
Bupati Bolaang Mongondou
Terima kasih. Dengan seijin Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, saya tidak akan bertanya, tidak akan memberikan masukan, tetapi barangkali akan menindaklanjuti berupa jawaban dengan pengarahan Bapak Presiden Negara Republik Indonesia tentang 3 sektor yang baru disampaikan. Tahun 2007, ada tiga sektor, yaitu pangan, energi dan air.
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh,
Shalom, shalom,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Bapak Presiden yang sangat kami cintai, kasihi dan banggakan, bersama Ibu Ani yang anggun. Langsung saja Pak Presiden. Bahwa tadi kami bincang-bincang Pak Presiden pada saat Bapak memberikan penjelasan pada kami semua. Bupati milik rakyat dan bertanggungjawab kepada rakyat. Kami dipilih oleh rakyat, tentunya Insya Allah akan berbuat semaksimal mungkin dan terbaik untuk rakyat.
Kami, Pak Presiden sepakat karena pada setiap rapat kerja dengan Gubernur, Pak Gubernur tidak henti-hentinya senantiasa selalu menyampaikan, kalian para Bupati harus kerja keras dan manfaatkan komoditi di wilayah masing-masing. Oleh sebab itu Pak Presiden, khusus saya di Bolaang Mongondou syukur Alhamdulillah Pak Presiden yang berjumlah rakyat saya 409 ribu jiwa sekian menyampaikan titipan salam kepada Pak Presiden, terima kasih daerah kami luas wilayahnya 54,4 % dari luar wilayah Sulawesi Utara berkat daripada ridho dan restu Pak Presiden, upaya back up dari Gubernur Provinsi Sulawesi Utara dan Pak Mendagri maka daerah kami baru-baru dengan ampress Pak Presiden dimekarkan dua wilayah, yaitu Kota-kota Mobagu dan Bolaan Mongondou Utara.
Kami sepakat Pak, Bolaan Mongondou dengan maskot lumbung beras, Minahasa bersatu dengan holtikultura, begitu Pak Bupati. Tomohon dengan bunga dan lain-lain. Insya Allah Pak, dengan ikhlas untuk mendukung program karena program Pak Presiden demi kesejahteraan rakyat negara Republik Indonesia. Kami akan akses dengan seijin Gebernur, Mendagri dan Pak Presiden melalui APBD terakses di bidang dinas badan bagian masing-masing daerah kami. Terima kasih. Sukses untuk Bapak Presiden bersama Ibu Ani seluruh daripada jajaran Menteri dan khusus Sulawesi Utara.
Terima kasih. Torang sama basudara, baku baku bae, baku baku sayang, moto tompiaan, moto tabian, moto taroban, syukur Bapak Presiden.
Presiden Republik Indonesia
Terima kasih.
Tepuk tangan dulu semuanya yang meriah.
Baik saya juga menaruh rasa hormat dan penghargaan kepada yang berjasa, berbuat memajukan komunitas petani aren, disebut-sebut tadi bapak Watu Langkau dan tentunya Bapak Willy Smith dan lain-lain barangkali yang tidak bisa disebut satu persatu. Kita berterima kasih dan berikan tepuk tangan atas pengorbanan dan inovasinya.
Saudara-saudara,
Tahun lalu saya sudah menginstruksikan satu Gerakan Indonesia Menanam. Justru sekarang saatnya untuk melaksanakan instruksi saya, Instruksi Presiden di seluruh tanah air untuk menanam. Mengapa? Bangsa kita, kita sering lalai. Setelah memotong pohon, setelah memotong hutan lupa untuk menanamnya kembali. Akibatnya apa? Banjir. Akibatnya apa? Tanah longsor. Akibatnya apa? Terjadilah korban jiwa dan harta benda. Ini harus dihentikan.
Memotong pohon ada aturannya, dengan cara yang benar, di tempat yang benar untuk tujuan yang benar. Kalau tidak itu kejahatan dan kalau kejahatan harus ditindak setegas-tegasnya, jangan ada yang berkongkalikong dengan kejahatan menggunduli hutan, illegal logging. Kalau ada pejabat, petugas yang justru terlibat, berkerja sama dengan penggundul hutan hukumannya harus lebih berat. Sekarang, mari berlomba-lomba menanam sekarang juga jangan tunggu-tunggu. Menanam pohon-pohonan, baik kalau pohon yang ditanam itu sekaligus mendatangkan keuntungan semacam tadi, menanam pohon aren. Banyak tempat-tempat yang bisa digunakan untuk menanam pohon aren ini dan apa yang telah dilakukan oleh kita semua, oleh para Gubernur, Bupati, Walikota lanjutkan. Masyarakat saya minta mendukung, menanam ini untuk penyelamatan lingkungan kita, mencegah bencana banjir, mendatangkan hasil ekonomi dan pertanian.
Bencana alam atau bencana pada hakekatnya disebabkan dua hal. Pertama di luar kemampuan manusia untuk mencegahnya, yaitu gempa bumi. Karena pergerakan bumi dalam porosnya, pergerakan bumi mengitari matahari terjadilah proses keseimbangan. Gempa bumi, Tsunami, Letusan Gunung Berapi, Topan atau Typhoon, itu semua peristiwa alam, bisa dijelaskan secara ilmiah dengan pendekatan keilmuan dari keimanan kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa. Tidak ada manusia di bumi ini yang bisa mencegah gempa bumi ataupun letusan gunung berapi. Tetapi ada jenis bencana yang terjadi karena kelalaian kita, semacam yang saya sebutkan tadi menggunduli hutan seenaknya akhirnya terjadilah banjir. Ini kesalahan manusia yang harus segera dihentikan. Penggundulan hutan, perusakan semuanya. Air menjadi sulit lingkungan berubah rusak akhirnya terjadilah sekali lagi, bencana yang disebabkan oleh buatan manusia. Mari kita jernih melihat persoalan ini dari yang masih dalam jangkauan kita mari kita selamatkan bumi ini, Indonesia kita, daerah kita dengan cara antara lain melakukan penanaman besar-besaran di negeri ini.
Yang kedua pangan tadi. Saya setuju. Penduduk Indonesia terus bertambah, kebutuhan pangan juga terus bertambah, meskipun pertanian kita dari masa ke masa juga meningkat, tetapi seringkali kebutuhan itu, permintaan atas pangan itu berkembang lebih cepat. Adakalanya juga karena cuaca, karena musim, kemarau yang panjang, Elnino dan lain-lain mengakibatkan mundurnya hasil panen. Dan berbagai faktor, akibatnya banyak negara, banyak bangsa yang tidak aman ketersediaan pangannya, yang tidak cukup sehingga negara-negara itu harus mengimpor, bukan hanya Indonesia yang terjadi selama ini, adakalanya kita mengimpor dalam jumlah-jumlah tertentu, tapi negara bangsa lain juga begitu sebagian karena tidak cukup.
Oleh karena itu, jawabannya adalah karena Indonesia memiliki lahan pertanian yang luas. Wilayah kita sangat mungkin untuk dikembangkan pertanian yang lebih produktif lagi, mari mulai sekarang kita tingkatkan produksi hasil pertanian kita, utamanya beras, jagung, kedelai, tebu atau gula, peternakan daging, telor, perikanan dan lain-lain. Mari sekarang. Saya mendengarkan presentasi Gubernur untuk meningkatkan semuanya itu, tolong Saudara dukung, mari kita dukung, saya juga akan mendukung upaya-upaya Gubernur di seluruh Indonesia untuk meningkatkan ketahanan pangan.
Tahun ini, tahun 2007, kita ingin meningkatkan lagi produksi padi atau beras kita bagi kita sebanyak 2 juta ton beras. Kalau itu dapat kita tingkatkan, Insya Allah akan terpenuhi kecukupan kebutuhan pangan di negeri kita. Saya minta semua melaksanakan jangan hanya pandai menuding-menuding, menyalah-menyalahkan, tapi tidak bekerja, justru kita yang bekerja siang dan malam dianggap tidak bekerja. Mari Saudara-saudara lakukan semuanya ini, para pers di seluruh tanah air tolong dilihat para pemimpin di negara kita mana pemimpin pemimpin di seluruh Indonesia yang lalai yang tidak bersemangat menambah produksi padi dan produksi pangan, ingatkan. Bahwa rakyat menunggu jerih payah mereka, menunggu kepemimpinan mereka, menunggu, kerja keras mereka agar cukup kebutuhan pangan di negeri ini. Ini harus menjadi tekad semua, bukan hanya tekad Presiden, bukan hanya tekad Menteri Pertanian, bukan hanya tekad Gubernur, tekad kita semua.
Sekarang sudah terbuka, sudah bisa dilihat dimanapun di negeri kita ini, media massa cetak dan elektronik bekerja 24 jam sehari. Tolong lihat bersama-sama di negeri tercinta ini, siapa yang sungguh bekerja untuk rakyatnya, meningkatkan kesejahteraannya, meningkatkan pangannya, meningkatkan lapangan pekerjaannya dan lain-lain, dan siapa yang tidak. Ajak yang berpangku tangan itu, ajak yang hanya berkomentar itu untuk bersama-sama melakukan tugas-tugas ini demi kita sendiri, demi rakyat Indonesia, demi masa depan bangsa dan negara kita.
Selamat berjuang para petani. Saya sangat bangga pada Saudara-saudara majulah terus. Sampaikan salam saya untuk istri, untuk anak-anak semoga mereka semua mendapat berkat Tuhan Yang Maha Kuasa dan mendapatkan masa depan yang lebih baik.
Sekian.
Terima kasih
*****
Biro Pers dan Media, Rumah Tangga Kepresidenan
© 2006-2009 Situs Web Resmi Presiden Republik Indonesia – Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, Hak Cipta dilindungi Undang-undang

3 Comments »

  1. Yth. Bapak Presiden SBY
    Kami pengusaha gula aren kristal didaerah Majenang Jawa Tengah
    menampung produk hasil pengrajin gula aren kemudian dijadikan Gula Aren Kristal, berdiri sejak tahun 2004 samapai sekarang.
    Permintaan pasar baik dalam dan luar negeri cukup baik namun ada kendala produksi dan permodalan pembelian hasil pengrajin gula aren.
    Oleh sebab itu kami mohon perhatianya.
    UD SUMBER ALAM
    Majenang Jateng
    HASYIM
    Comment by SUMBER ALAM — April 1, 2010 @ 2:32 am
  2. Sedia bibit Aren Siap tanam umur 7 – 9 bulan tinggi 60 Cm Hub 085287616161, 08158398745 Mastus
    Comment by Tusiyono Soemarto — October 6, 2010 @ 8:36 am
  3. goood, peduli aren…makmurkan kampung kito…
    Comment by DRiow — March 27, 2012 @ 9:06 am

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Leave a Reply

Follow

Get every new post delivered to your Inbox.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar