Jumat, 12 Oktober 2012

Bisnis Aneka Kerajinan Dari Bambu 0


Indosuara Bisnis : Bambu, ialah salah satu jenis tanaman yang tumbuh subur di Indonesia, yang ternyata bisa dikreasikan untuk berbagai jenis barang maupun kerajinan. Oleh sebagian tertentu orang, bambu dijadikan lahan bisnis yang menjanjikan.
 Sebenarnya, sudah sejak lama bambu bisa dibentuk menjadi aneka kerajinan. Misalnya bambu yang dianyam dan kemudian dijadikan dinding rumah pada jaman dahulu. Tetapi seiring perkembangan waktu, bambu mampu diolah menjadi lebih banyak lagi bentuk  barang. Dan tentu saja hal tersebut membuka kesempatan bagi para pelaku bisnis untuk makin serius menggelutinya.
Adalah Bapak Puguh, owner dari Turonggo Craft ( Bamboo Furniture and Handicraft) salah satu pelaku bisnis dibidang ini. Menurut istri beliau, kebetulan yang menjadi narasumber Penulis, bambu memang cukup prospektif untuk dijadikan lahan usaha bagi keluarganya. Adapun jenis bambu yang biasa digunakan ialah bambu Cendani. Bambu-bambu yang biasa digunakannya didatangkan dari daerah Kopeng.
Ada beberapa tingkatan jenis bambu yang biasa digunakan berdasarkan ukurannya. Berikut ini jenis ukuran beserta harga kulakan dari daerah asalnya, Kopeng, yaitu :
-          Ukuran  A : bambu yang paling besar, biasa didapat dengan harga Rp 5.000/batang
-          Ukuran B : bambu yang hanya memiliki selisih diameter 0,5 cm, biasa didapat  dengan harga Rp 4.000/batang
-          Ukuran C : bambu yang biasa dibuat list ( plepet; bhs Jawa), harganya 3.000/batang
-          Ukuran D : bambu yang biasanya dibuat untuk siku, rujen, ornament. Harganya Rp 2.000/batang
-          Ukuran E : bambu yang paling kecil, harganya Rp 1.500/batang
Sebelum bambu dikreasikan lagi menjadi berbagai bentuk barang, biasanya bambu oven tersebut harus melalui beberapa tahapan lagi.
Inilah tahapan sederhananya :
-          Bambu-bambu tersebut dilurusin terlebih dahulu dengan pemanas (kompor). Sebab tidak semua bambu itu berbentuk lurus,
-          baru kemudian dibengkokin lalu dicelup air.
-           Setelahnya bisa dibentuk sesuai keinginan.
Hampir tidak ada kendala berarti dalam usaha yang digelutinya. Kalaupun ada biasanya karena kehabisan stok bahan. Hal ini biasa terjadi saat musim tembakau tiba. Karna para petani bambu pada musim ini beralih menjadi petani tembakau, dan hal ini menyebabkan bambu cenderung sulit didapat. Sebuah bambu yang akan diproses lagi menjadi aneka bentuk barang dan kerajinan, masih memerlukan lagi bahan-bahan lain. Dan sebagai bahan pelengkapnya yaitu triplek, anyaman tenun lidi, kulit bambu, lem dll.
Ini ialah beberapa contoh harga berbagai barang dan kerajinan yang berasal dari bambu, yaitu sebuah meja konsul dibandrol Rp 350.000, satu set meja makan terdiri dari 4 kursi plus meja Rp 1,200.000, laundry box Rp 110.000, Tray ( baki) Rp 60.000, tempat Koran Rp 70.000, rak lipat Rp 200.000, kursi panjang Rp 185.000, meja square Rp 120.000, penyekat ruang Rp 270.000, rak sepatu Rp 170.000, sofa dobel Rp 200.000, meja Rp 90.000, kursi Rp 90.000, kursi makan Rp 175.000, rak lingkaran Rp 250.000, tempat sabun Rp 70.000, meja tamu Rp 250.000, bingkai/mirror Rp 180.000, meja telfon Rp 90.000, meja makan Rp 500.000, tangkai bambu Rp 5000/tangkai (biasanya memerlukan beberapa tangkai untuk kemudian bisa dirangkai menjadi sebuah rangkaian pohon bambu).
“Turonggo Bamboo Craft” berdiri sejak tahun 2000 silam, dan kini telah memiliki 8 karyawan. Untuk office dan workshopnya terletak di desa Jaranan, salah satu desa di daerah Bantul Yogyakarta, sedangkan show room ada di Pasar Seni Gabusan Los 12, kav 9/10 Jalan Parangtritis Km.9 Yogyakarta. Sebagai tambahan informasi, sistem penggajian karyawan ialah dihitung perhari, berkisar antara Rp 25.000 sampai Rp 35.000. Hal itu disesuaikan dengan jenis pekerjaannya. Konsumennya pun beragam. Baik dalam negeri/lokal, maupun luar negeri. Dan  konsumen asing tersebut salah satunya ialah negara Australia.
Demi menjaga agar usahanya ini terus eksis dan berkembang, pemilik usaha ini memiliki komitmen untuk tetap menjaga kualitas dan berusaha tidak menurunkan harga ( membanting harga). Omset yang diperoleh antara Rp 35.000.000 hingga Rp 50.000.000 perbulan. Ada masa atau bulan sepi yaitu bulan Agustus, September. Dan bulan ramai mulai awal bulan November. Sebenarnya barang-barang yang terbuat dari bambu tidak sulit untuk perawatannya. Cukup mudah dan sederhana, yakni hanya dilap memakai furniture polish dan bisa dilakukan seminggu sekali. Ehm, praktis dan mudah ya ternyata?
Dari sebuah bambu, yang biasanya identik dengan sesuatu yang‘sederhana’, ternyata bisa menjadi sesuatu yang luar biasa dan bisa mendatangkan ceruk pribadi dan sumber penghidupan bagi banyak orang. Tertarik dengan usaha ini? Siapkan diri Anda menjadi pelaku bisnis yang benar-benar siap terjun di dunia perbisnisan Indonesia!
Berikut Simulasi Perkiraan Usaha Aneka Kerajinan Dari Bambu :
Modal awal :                                            
-          Investasi untuk pembelian compressor dan alat2 lain Rp 25.000.000
Total modal awal                                                                               Rp 25.000.000
Pendapatan per bulan :
-          Meja kursi, maupun barang kerajinan yang lain        Rp 12.000.000
Total pendapatan per bulan                                                                Rp 12.000.000
Pengeluaran per bulan :
-          Biaya bahan baku dan bahan pelengkap                     Rp 5.000.000
-          Biaya gaji 3 karyawan @Rp 850.000                         Rp 2.550.000
-          Biaya listrik, telf, dan lain-lain                                   Rp 1.000.000
Total pengeluaran per bulan                                                               Rp 8.550.000
Laba bersih :
Rp 12.000.000 – Rp 8.550.000 = Rp 3.450.000
Perkiraan BEP :
Sekitar  3 bulan
Motivasi Bisnis :
            “Akan datang banyak jalan bagi Anda yang serius menekuni ‘sesuatu’. Sebab keseriusan yang dibalut kecintaan kita pada apa yang dikerjakan, akan melahirkan kesukses-an seperti apa yang kita inginkan. Salam pantang menyerah! Salam IsBis!”
Penulis : Enno Salsa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar