Minggu, 07 Oktober 2012

BUDIDAYA KETELA POHON/SINGKONG MEKARMANIK

BUDIDAYA KETELA POHON/SINGKONG MEKARMANIK

Sumber Gambar: DATA WALABE
PEDOMAN BUDIDAYA KETELA POHON/SINGKONG MEKARMANIK
1. PEMBIBITAN
a. Bibit berupa stek batang
b. Sebagai stek pilih batang bagian bawah sampai setengah
c. Setelah stek terpilih kemudian diikat, masing-masing ikatan berjumlah antara 25 - 30 batang stek.
d. Semua ikatan stek yang dibutuhkan, kemudian diangkut kelokasi penanaman.
2. PENGOLAHAN MEDIA TANAM
Bedengan dibuat pada saat lahan sudah 70% dari tahap penyelesaian. Bedengan atau pelarikan dilakukan untuk memudahkan penanaman, sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Pembentukan bedengan ditujukan untuk memudahkan dalam pemeliharaan tanaman, seperti permbersihan tanaman liar maupun sehatnya pertumbuhan tanaman.
 
3. TEKNIK PENANAMAN
3.1. Penentuan Pola Tanam
Pola tanaman harus memperhatikan musim dan curah hujan. Pada lahan tegalan/kering, waktu tanam yang paling baik adalah awal musim hujan atau setelah penanaman padi. Jarak tanam yang umum digunakan pada pola monokultur ada beberapa alternatif yaitu : 100 x 100 cm, 100 x 60 cm atau 100 x 40 cm. Bila pola tanam dengan sistem tumpang sari bisa dengan jarak tanam 150 x 100 cm atau 200 x 150 cm.
3.2. Cara Penanaman
Cara penanaman dilakukan dengan meruncingkan ujung bawah stek ketela pohon, kemudian tanamkan sedalam 5-10 cm atau kurang lebih sepertiga bagian stek tertimbun tanah. Bila tanahnya keras/berat dan berair/lembab, stek ditanam dangkal saja. Sebelum bibit ditanam disarankan agar bibit direndam terlebih dahulu dengan pupuk hayati MiG-6 Plus yang telah dicampur dengan air selama 3-4 jam. Setelah itu baru dilakukan penanaman dilahan hal ini sangat bagus untuk pertumbuhan dari bibit.
4. PEMUPUKAN
Sistem pemupukan menggunakan teknologi MiG-6 Plus , dapat mengurangi kebutuhan pupuk kimia/anorganik sampai dengan 50%, adapun cara pemupukannya adalah sebagai berikut :
  1. Berikan pupuk kandang/kompos disetiap lubang yang akan ditanami bibit kebutuhan untuk 1 hektar sebanyak 5 ton atau 5.000 kg.
  2. 3 hari sebelum tanam diberikan 2 liter MiG-6 Plus per hektar dengan campuran setiap 1 liter MiG-6 Plus dicampur/dilarutkan dengan air max 200 liter atau 1 tutup botol (10 ml) dicampur/dilarutkan dengan air sebanyak 3,5 liter (jumlah air tidak harus 200 liter boleh kurang asal cukup untuk 1 hektar) disemprotkan pada lahan secara merata disarankan disemprotkan pada pupuk kandang/kompos agar fungsi dari pupuk kandang/kompos lebih maksimal.
  3.  Setelah 3 hari bibit / stek siap ditanam
  4.  5 hari setelah tanam berikan campuran pupuk NPK dengan dosis Urea : 40 kg, TSP/SP36 : 50 kg dan KCL : 40 kg pada lahan 1 hektar, 1 pohon diberikan campuran sebanyak ± 20 gram dengan cara ditugalkan pada jarak 15 cm dari tanaman dengan kedalaman 10cm.
  5. Pemberian MiG-6 Plus selanjutnya pada saat tanaman singkong berumur 2 bulan :2 liter, umur 4 bulan : 2 liter, umur 6 bulan : 2 liter.
  6. Pemberian pupuk anorganik selanjutnya pada umur tanaman 60-90 hari berupa campuran pupuk NPK dengan dosis Urea : 60 kg, dan KCL : 60 kg. Asumsi bila 1 hektar lahan ditanam 5.000 pohon berarti 1 pohon diberikan NPK sebanyak ± 20 gram dengan cara ditugalkan pada jarak 15 cm dari tanaman dengan kedalaman 10cm.
6. PENGAIRAN DAN PENYIRAMAN
Kondisi lahan ketela pohon dari awal tanam sampai umur ± 4-5 bulan hendaknya selalu dalam keadaan lembab, tidak terlalu becek. Pada tanah yang kering perlu dilakukan penyiraman dan pengairan dari sumber air yang terdekat. Pengairan dilakukan pada saat musim kering dengan cara menyiram langsung akan tetapi cara ini dapat merusak tanah. System yang baik digunakan adalah system genangan sehingga air dapat sampai kedaerah perakaran secara resapan. Pengairan dengan system genangan dapat dilakukan dua minggu sekali dan untuk seterusnya diberikan berdasarkan kebutuhan.
7. WAKTU PENYEMPROTAN PESTISIDA/INSEKTISIDA
Jenis dan dosis pestisida disesuaikan dengan jenis penyakitnya. Penyemprotan pestisida paling baik dilakukan pada pagi hari setelah embun hilang atau pada sore hari. Dosis pestisida disesuaikan dengan serangan hama/penyakit, baca dengan baik penggunaan dosis pada label merk obat yang digunakan. Apabila hama dan penyakit menyerang dengan ganas maka dosis pestisida harus lebih akan tetapi penggunaannya harus hati-hati karena serangga yang menguntungkan dapat ikut mati.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar