Minggu, 07 Oktober 2012

Produksi Singkong di Lampung Melimpah

Jumat ,3 Agustus 2012 | 8:32 wib
Sukadana (2/8)- Produksi singkong di Lampung Timur melimpah sehingga hal tersebut memicu menurunnya harga singkong dalam sepekan terakhir di daerah tersebut. Menurut salah seorang pengusaha singkong, Budi di Desa Way Areng Kecamatan Bumi Agung yang mengatakan produksi singkong di Lamtim terus melimpah meski musim kemarau saat ini. “Banyak kebun singkong yang siap panen dalam sepekan terakhir sehingga stoknya jadi semakin banyak” kata dia. Lebih lanjut dirinya menjelaskan harga singkong saat ini yakni Rp800 per kg dibandingkan sebelumnya mencapai Rp900 per kg. Menurutnya, masa pemanenan singkong saat ini cukup tepat, mengingat curah hujan tidak setinggi bulan lalu."Jika sebelumnya, pekebun sempat menunda panen singkong, karena curah hujan cukup tinggi, yang menghambat proses panen dan pengangkutan," terangnya. Ia menjelaskan, saat ini para pekebun yang menekuni usaha perkebunan singkong menikmati hasil panen, karena hal itu diiringi permintaan akan singkong terus meningkat."Hasil panen singkong saat ini bisa langsung dijual ke pabrik, padahal jika semula harus menunggu sampai ada pembeli yang menawar, maka saat ini terbilang mudah untuk memasarkannya," paparnya. Ia mengaku, sedang panen singkong di kebun miliknya, dan hasilnya cukup memuaskan, apalagi sebelumnya tanaman singkong cukup subur dan menghasilkan buah singkong yang cukup bagus. "Panen singkong musim ini cukup memuaskan, karena rata-rata tanaman singkong tumbuh subur dan menghasilkan buah singkong yang besar-besar," jelas dia. Seorang pekebun lain, Amijoyo (54), di Kecamatan Batangharinuban Lampung Timur, mengakui masa panen singkong musim ini cukup memuaskan. Selain dari segi jumlah hasil panen singkong yang meningkat, menurutnya, mutu buah singkong juga membaik, yakni buah singkong lebih besar dan jika diolah akan menghasilkan tepung tapioka yang banyak."Meskipun kadar air juga banyak, namun jika buah singkong didiamkan selama tiga hari maka kadar airnya tidak berlebih dan bisa siap untuk dijual ke pabrik," paparnya. Ia menambahkan, kendala yang dihadapi pekebun saat ini yakni terkait pengangkutan sebab mobil pengangkut tidak bisa melewati ke kawasan perladangan sebab akan macet akibat jalan yang berlumpur bila hujan terus-nerus. "Kami berharap pemerintah daerah dapat membangun jalan menuju kawasan perkebunan dan perladangan, sehingga bisa membantu para petani dalam mengangkut hasil panen, terutama singkong tersebut," harapnya. Sementara itu, produksi singkong di Kabupaten Lampung Timur bisa mencapai 277.754 ton per tahun, dengan luas lahan mencapai 34.601 hektare. Selain itu, persediaan komoditas itu akan melimpah biasanya terjadi pada bulan Juni-Desember setiap tahunnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar