Senin, 15 Oktober 2012

Indonesia Eksportir Tuna Terbesar di Asia Tenggara


foto
Nelayan menata hasil tangkapan ikan tuna ke atas Dermaga Pelelangan Ikan Tappa, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Minggu (24/9). Produksi ikan tuna Sulawesi Selatan rata-rata pertahun mencapai 50 ribu ton. TEMPO/Fahmi Ali

Indonesia Eksportir Tuna Terbesar di Asia Tenggara  

TEMPO.CO, Yogyakarta - Indonesia merupakan pengekspor ikan tuna terbesar di Asia Tenggara. Volume ekspor tahun lalu mencapai 141.774 ton dengan nilai mencapai US$ 449 juta atau sekitar Rp 4,08 triliun (kurs Rp 9100 per dolar AS).

"Bagi Indonesia, ikan tuna merupakan salah satu komoditas perikanan utama," kata Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Saut P. Hutagalung, di Yogyakarta, Kamis, 31 Mei 2012.

Mulai hari ini hingga tiga hari mendatang, Kementerian dan Komisi Tuna Indonesia menggelar pertemuan kedua ASEAN Tuna Working Group Meeting di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta. Pertemuan itu dihadiri beberapa perwakilan negara-negara ASEAN.

ASEAN Tuna Working Group merupakan wadah kerja sama perikanan tuna se-Asia Tenggara yang didirikan berdasarkan Memorandum of Understanding (MoU) of ASEAN Cooperation on Agricultural and Forestry Product Promotion Scheme 2009-2014. Kerja sama ini ditandatangani para menteri bidang Pertanian se-ASEAN pada tiga tahun lalu.

Tujuan ASEAN Tuna Working Group ini dibentuk guna mendorong peningkatan perdagangan ikan tuna antarnegara ASEAN. Selain itu, kerja sama juga meliputi peningkatan daya saing produk tuna, membuka pasar tuna dunia, penggunaan teknologi, dan peningkatan sumber daya manusia. "Kerja sama ini meningkatkan posisi tawar ikan tuna ASEAN di pasar dunia," kata Saut.

Ia menambahkan, Asia Tenggara selama ini menjadi produsen utama ikan tuna dengan produksi mencapai 26,2 persen dari produk tuna dunia. Data Food Agriculture Organization 2007 mencatat produksi tuna Asia Tenggara mencapai 1,7 juta ton. "Indonesia sebagai lead country," kata dia.

Menurut Ketua Komite Tuna Indonesia, Martani, supaya produk tuna berkontribusi besar terhadap perekonomian, maka negara-negara ASEAN harus berkolabolari. "Kami tidak bermain dalam volume, tetapi value, fresh tuna, frozen tuna, bahkan tulang-tulangnya pun laku," kata dia. 



MUH SYAIFULLAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar