Minggu, 07 Oktober 2012

Bank Jateng Salurlan KUR Rp 1 Triliun Garap Potensi Pertanian

29 April 2012 | 23:09 wib
Bank Jateng Salurlan KUR Rp 1 Triliun Garap Potensi Pertanian
 3
 
 8
image
PANEN SINGKONG DEWO: Dirut Bank Jateng Haryono (baju batik) panen Singkong "Dewo" di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Minggu (29/4). (suaramerdeka.com/MH Habib Shaleh)

MAGELANG, suaramerdeka.com -
Bank Jateng berhasil menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebesar Rp 1 triliun. Ke depan, penyaluran KUR ini akan ditingkatkan dengan membidik sektor pertanian.
"Sektor pertanian selama ini kurang dilirik bank karena tidak bankable. Namun kami melihat pertanian sangat prosepektif untuk dibiayai, tentunya dengan mekanisme yang tepat," kata Dirut Bank Jateng Haryono seusai panen Singkong "Dewo" di Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Minggu (29/4).
Panen Singkong "Dewo" yang merupakan akronim dari gede (besar) dan dowo (panjang) ini dihadiri para petani dari Magelang, Wonosobo, Purworejo, Pati, Kudus, Demak, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Menurut Haryono dari jumlah KUR Rp 1 triliun tersebut sekitar 20 persen disalurkan ke peternakan dan pertanian. Ia mengakui jumlah tersebut masih relatif sedikit karena terkendala jaminan dan musim yang tidak pasti.
"Memang masih sedikit, baru sekitar 20 persen. Namun sektor pertanian akan terus kami garap. Apalagi setelah melihat potensi ketela Dewo yang bisa menghasilkan 1,5 kwintal per pohon. Ini sangat prospektif," kata dia.
Haryono menjelaskan ia sangat bersemangat setelah mengikuti panen singkong Dewo di Mertoyudan. Ketela hasil stekan petani Magelang ini bisa menghasilkan panen sekitar Rp 75 juta per hektar/tahun. Padahal biaya produksi yang dibutuhkan hanya sekitar Rp 22.500.000 per hektar/tahun.
Dengan luasan lahan yang bisa dikembangkan di Jawa Tengah mencapai 7.000 hektar, Haryono yakin ketela Dewo ini akan menjadi primadona baru bagi para petani di masa depan. "Kami siap membiayai budidaya ketela. Ini sesuai visi Bali Ndeso Bangun Deso," kata dia.
Kepala Desa Mertoyudan Eko Sungkono mengatakan budidaya tanaman singkong ini cukup mudah. Ketela yang bisa dipanen setiap tahun ini juga bisa ditanam di lahan marginal sehingga bisa meningkatkan penghasilan para petani.
( MH Habib Shaleh / CN32 / JBSM )
Untuk berita terbaru, ikuti kami di Twitter twitter dan Facebook Facebook
Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terkini lewat http://m.suaramerdeka.com
Dapatkan SM launcher untuk BlackBerry http://m.suaramerdeka.com/bb/bblauncher/SMLauncher.jad
Bookmark and Share
Load ads

Tidak ada komentar:

Posting Komentar