Minggu, 07 Oktober 2012

YanWorld:Wow,,, Petani Banyumas Hasilkan 150 Kilogram Singkong Per Pohon

Wow,,, Petani Banyumas Hasilkan 150 Kilogram Singkong Per Pohon

Tribunnews.com - Minggu, 23 Mei 2010 06:12 WIB
Share this
Share
 Text  +  
Wow,,, Petani Banyumas Hasilkan 150 Kilogram Singkong Per Pohon
KOMPAS/MADINA NUSRAT
Tumarjo (57) menunjukkan singkong ukuran besar hasil budidayanya dengan cara menyambung (grafting ) batang singkong karet dan singkong gatot kaca di Desa Kebasen, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (22/5). Satu pohon singkong itu dapat menghasilkan lebih dari 10 buah umbi dengan berat mencapai satu sampai satu setengah kuintal. Singkong tersebut bisa dipanen setelah berumur sekitar 11 bulan.
TRIBUNNEWS.COM, BANYUMAS - Tumarjo (57), petani dari Desa Kebasen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menemukan teknologi penanaman singkong dengan hasil buah singkong bisa mencapai satu setengah kuintal per pohon. Ia menggunakan metode penyambungan (grafting) dari dua jenis batang singkong berbeda, yaitu singkong karet dan singkong gatot kaca.

Tumarjo mengaku, sejak tahun 2007 ia sudah menghasilkan singkong seberat satu setengah kuintal dari menanam satu pohon singkong. Namun, singkong tersebut hanya dikonsumsi sendiri dan tidak dijual karena hanya untuk dibanggakan keluarga sendiri.

”Petani lain belum ada yang tertarik untuk tanam singkong saya ini. Mungkin belum berani,” ujarnya saat ditemui, Sabtu (22/5/2010).

Ia menuturkan, singkong yang dipanennya tersebut merupakan hasil grafting antara jenis singkong karet dan singkong gatot kaca. Batang singkong karet ditempatkan pada sambungan atas, sedangkan batang singkong gatot kaca yang ditanamkan di dalam tanah.

Menurut Anto (23), salah seorang anak Tumarjo, awalnya, keluarganya mencoba sistem penyambungan antara batang singkong karet dan singkong armona. Penyambungan itu menghasilkan singkong berbentuk panjang. Namun, panjangnya melebihi singkong armona biasa yang hanya 20 sentimeter, yakni mencapai satu meter. ”Singkong panjang-panjang itu lebih cocok untuk tape, seperti di Jawa Barat,” katanya.

Ayahnya kemudian mencoba menyambung singkong karet dan singkong gatot kaca yang memiliki bentuk umbi singkong lebih pendek dan bulat. ”Setelah disambung dengan singkong jenis gatot kaca, hasilnya bagus.”

Kepala Dinas Pertanian Banyumas Djoko Wikanto mengatakan, pihaknya tertarik untuk mengembangkan budidaya singkong dengan penyambungan batang singkong karet dan batang singkong gatot kaca bagi petani Banyumas. Singkong sebesar itu potensial sebagai bahan baku bioetanol. (Kompas Cetak)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar