Tanam Singkong Gajah Raup Untung Rp 52 Juta per Ha
Jumat, 6 Juli 2012 03:55 WIB
Singkong gajah
Deptan.go.id
Tenggarong, (tvOne)
Petani singkong gajah di Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kaltim, mengaku dapat menghasilkan keuntungan bersih senilai Rp52 juta per hektare, setelah dipotong biaya produksi dan lainnya.
"Keuntungan yang diperoleh petani tersebut merupakan hasil sekali panen singkong Gajah oleh petani di Kota Bangun yang dilakukan 12 bulan setelah masa tanam," ujar Fitria Yulianti, penjaga gerai Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kukar dalam Expo Erau di Tenggarong, Kamis (5/7).
Yulianti menerangkan keuntungan petani singkong tersebut, berdasarkan pamplet yang dicetak Dinas Pertanian Kukar untuk dibagikan kepada pengunjung selama Expo (pameran) Erau yang berlangsung mulai 1 hingga 8 Juli, atau sama dengan jadwal Festival Erau Adat Pelas Benua Etam.
Berdasarkan analisa yang dilakukan tim dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kukar di Kota Bangun hingga 23 Juni 2012, maka pembukaan lahan untuk tanaman singkong gajah atau ubi kayu varietas Gajah sangat menguntungkan petani.
Rincian dari awal adalah biaya pembukaan lahan tanam singkong seluas 1 hektare (ha) dibutuhkan dana Rp7.000.000, pembajakan dengan hand traktor untuk 1 ha dibutuhkan biaya Rp3.000.000.
Kemudian upah pengguludan lokasi tanam Rp2.000.000, pembelian bibit singkong Gajah sebanyak 7.000 batang yang masing-masing batang seharga Rp600 sehingga total mencapai Rp4.200.000, kapur pertanian sebanyak 2.500 kg dengan harga Rp1.500 per kg, sehingga total Rp3.750.000.
Biaya upah tanam Rp1.000.000, pemeliharaan Rp1.000.000, pestisida Rp200.000, pemupukan Rp4.300.000, upah panen Rp1.500.000, ongkos angkut Rp1.000.000, biaya tak terduga Rp1.000.000, bunga bank 16 persen senilai Rp4.872.000.
Dari semua biaya produksi tersebut, jika ditotal maka pengeluaran oleh petani hingga berada di lokasi penjualan oleh pengepul mencapai Rp35.322.000.
Kemudian produksi sesuai ubinan yang dilakukan di Kota Bangun itu pada 23 Juni 2012 untuk 1 ha lahan singkong Gajah mencapai 125 ton (125.000 kg). Sedangkan harga singkong di tingkat petani adalah Rp700 per kg.
Jika ditotal, maka pendapatan kotor petani mencapai Rp87.500.000. Kemudian dikurangi biaya produksi yang sebesar Rp35.322.000, maka pendapatan bersih petani di lahan 1 ha itu sebesar Rp52.178.000.
Petani singkong gajah di Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kaltim, mengaku dapat menghasilkan keuntungan bersih senilai Rp52 juta per hektare, setelah dipotong biaya produksi dan lainnya.
"Keuntungan yang diperoleh petani tersebut merupakan hasil sekali panen singkong Gajah oleh petani di Kota Bangun yang dilakukan 12 bulan setelah masa tanam," ujar Fitria Yulianti, penjaga gerai Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kukar dalam Expo Erau di Tenggarong, Kamis (5/7).
Yulianti menerangkan keuntungan petani singkong tersebut, berdasarkan pamplet yang dicetak Dinas Pertanian Kukar untuk dibagikan kepada pengunjung selama Expo (pameran) Erau yang berlangsung mulai 1 hingga 8 Juli, atau sama dengan jadwal Festival Erau Adat Pelas Benua Etam.
Berdasarkan analisa yang dilakukan tim dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kukar di Kota Bangun hingga 23 Juni 2012, maka pembukaan lahan untuk tanaman singkong gajah atau ubi kayu varietas Gajah sangat menguntungkan petani.
Rincian dari awal adalah biaya pembukaan lahan tanam singkong seluas 1 hektare (ha) dibutuhkan dana Rp7.000.000, pembajakan dengan hand traktor untuk 1 ha dibutuhkan biaya Rp3.000.000.
Kemudian upah pengguludan lokasi tanam Rp2.000.000, pembelian bibit singkong Gajah sebanyak 7.000 batang yang masing-masing batang seharga Rp600 sehingga total mencapai Rp4.200.000, kapur pertanian sebanyak 2.500 kg dengan harga Rp1.500 per kg, sehingga total Rp3.750.000.
Biaya upah tanam Rp1.000.000, pemeliharaan Rp1.000.000, pestisida Rp200.000, pemupukan Rp4.300.000, upah panen Rp1.500.000, ongkos angkut Rp1.000.000, biaya tak terduga Rp1.000.000, bunga bank 16 persen senilai Rp4.872.000.
Dari semua biaya produksi tersebut, jika ditotal maka pengeluaran oleh petani hingga berada di lokasi penjualan oleh pengepul mencapai Rp35.322.000.
Kemudian produksi sesuai ubinan yang dilakukan di Kota Bangun itu pada 23 Juni 2012 untuk 1 ha lahan singkong Gajah mencapai 125 ton (125.000 kg). Sedangkan harga singkong di tingkat petani adalah Rp700 per kg.
Jika ditotal, maka pendapatan kotor petani mencapai Rp87.500.000. Kemudian dikurangi biaya produksi yang sebesar Rp35.322.000, maka pendapatan bersih petani di lahan 1 ha itu sebesar Rp52.178.000.
Lihat semua komentar (Total: 13)
irwan [marskagozyzovran@*****.***]
Dmana beli bibit nya. Gmana kalo pesan UTTK DI KIRIM ke pekanbaru riau
(06 Jul 2012 10:57)
Laporkan komentar bermasalah.
abinur [marwanabinur@*****.***]
perhitungan diatas kertas sering jauh dari relita. panen singkong 125 ton
siapa yang beli?
siapa yang beli?
(06 Jul 2012 18:55)
Laporkan komentar bermasalah.
gendon geblek [pah_poh1975@*****.**.**]
seharusnya ini jadi andalan negeri ini utk ketahanan pangan bangsa kita
(08 Jul 2012 00:52)
Laporkan komentar bermasalah.
sugito [sugito_25@*****.**.**]
Cocok gk ya di tanam di daerah gunungkidul? Gunungkidul penghasil singkong
jg lho,,,
jg lho,,,
(08 Jul 2012 11:06)
Laporkan komentar bermasalah.
M.Asdar [Asdarjabir@*****.***]
Tlong disiapkan bibit n penampung hsl panennya..!
(09 Jul 2012 01:13)
Laporkan komentar bermasalah.
jhonatan sembiring [sastroprayitno@****.**.**]
Kalau emang benar adanya, kami sbg warga Petani pada lahan kering
setidaknya bisa meniru hal tsb, bisakah membantu ? Sementara ini kami
menata lahan dgn tnman Tebu, tp tdk semanis rasanya....!!!
setidaknya bisa meniru hal tsb, bisakah membantu ? Sementara ini kami
menata lahan dgn tnman Tebu, tp tdk semanis rasanya....!!!
(09 Jul 2012 01:21)
Laporkan komentar bermasalah.
Bambang moko [mokobambang@*****.***]
Unk hasil yg di dapat memang sangat menggiurkan..tapi apa dampak yg d
timbulkan terhadap media tanamny/tanahny???
timbulkan terhadap media tanamny/tanahny???
(10 Jul 2012 13:19)
Laporkan komentar bermasalah.
adon [khalifaten@*****.***]
beli bibit untuk di lampung bagaimana? mohon dikirim sumber nya. trims
(28 Jul 2012 19:26)
Laporkan komentar bermasalah.
dimas [dimasjp64@*****.***]
saya tinggal di blora lahan blora termasuk cocok untuk tanaman
singkong...kami haros hub siapa saya berminat sekali harap informasikan di
email ni trims
singkong...kami haros hub siapa saya berminat sekali harap informasikan di
email ni trims
(05 Agt 2012 18:29)
Laporkan komentar bermasalah.
budi, [keongracunbudianto@*****.***]
Wah,,,, kl di jawa bisa dapatkan bibitnya dmana ya,,,
(20 Agt 2012 15:45)
Laporkan komentar bermasalah.
Kirim Komentar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar