20 Jun 2012
Indosuara Bisnis :
Bambu, ialah salah satu jenis tanaman yang tumbuh subur di Indonesia,
yang ternyata bisa dikreasikan untuk berbagai jenis barang maupun
kerajinan. Oleh sebagian tertentu orang, bambu dijadikan lahan bisnis
yang menjanjikan.
Sebenarnya, sudah sejak lama bambu bisa
dibentuk menjadi aneka kerajinan. Misalnya bambu yang dianyam dan
kemudian dijadikan dinding rumah pada jaman dahulu. Tetapi seiring
perkembangan waktu, bambu mampu diolah menjadi lebih banyak lagi bentuk
barang. Dan tentu saja hal tersebut membuka kesempatan bagi para pelaku
bisnis untuk makin serius menggelutinya.
Adalah Bapak Puguh, owner dari Turonggo
Craft ( Bamboo Furniture and Handicraft) salah satu pelaku bisnis
dibidang ini. Menurut istri beliau, kebetulan yang menjadi narasumber
Penulis, bambu memang cukup prospektif untuk dijadikan lahan usaha bagi
keluarganya. Adapun jenis bambu yang biasa digunakan ialah bambu
Cendani. Bambu-bambu yang biasa digunakannya didatangkan dari daerah
Kopeng.
Ada beberapa tingkatan jenis bambu yang
biasa digunakan berdasarkan ukurannya. Berikut ini jenis ukuran beserta
harga kulakan dari daerah asalnya, Kopeng, yaitu :
- Ukuran A : bambu yang paling besar, biasa didapat dengan harga Rp 5.000/batang
- Ukuran B : bambu yang hanya memiliki selisih diameter 0,5 cm, biasa didapat dengan harga Rp 4.000/batang
- Ukuran C : bambu yang biasa dibuat list ( plepet; bhs Jawa), harganya 3.000/batang
- Ukuran D : bambu yang biasanya dibuat untuk siku, rujen, ornament. Harganya Rp 2.000/batang
- Ukuran E : bambu yang paling kecil, harganya Rp 1.500/batang
Sebelum bambu dikreasikan lagi menjadi berbagai bentuk barang, biasanya bambu oven tersebut harus melalui beberapa tahapan lagi.
Inilah tahapan sederhananya :
- Bambu-bambu tersebut dilurusin terlebih dahulu dengan pemanas (kompor). Sebab tidak semua bambu itu berbentuk lurus,
- baru kemudian dibengkokin lalu dicelup air.
- Setelahnya bisa dibentuk sesuai keinginan.
Hampir tidak ada kendala berarti dalam
usaha yang digelutinya. Kalaupun ada biasanya karena kehabisan stok
bahan. Hal ini biasa terjadi saat musim tembakau tiba. Karna para petani
bambu pada musim ini beralih menjadi petani tembakau, dan hal ini
menyebabkan bambu cenderung sulit didapat. Sebuah bambu yang akan
diproses lagi menjadi aneka bentuk barang dan kerajinan, masih
memerlukan lagi bahan-bahan lain. Dan sebagai bahan pelengkapnya yaitu
triplek, anyaman tenun lidi, kulit bambu, lem dll.
Ini ialah beberapa contoh harga berbagai
barang dan kerajinan yang berasal dari bambu, yaitu sebuah meja konsul
dibandrol Rp 350.000, satu set meja makan terdiri dari 4 kursi plus meja
Rp 1,200.000, laundry box Rp 110.000, Tray ( baki) Rp 60.000, tempat
Koran Rp 70.000, rak lipat Rp 200.000, kursi panjang Rp 185.000, meja
square Rp 120.000, penyekat ruang Rp 270.000, rak sepatu Rp 170.000,
sofa dobel Rp 200.000, meja Rp 90.000, kursi Rp 90.000, kursi makan Rp
175.000, rak lingkaran Rp 250.000, tempat sabun Rp 70.000, meja tamu Rp
250.000, bingkai/mirror Rp 180.000, meja telfon Rp 90.000, meja makan Rp
500.000, tangkai bambu Rp 5000/tangkai (biasanya memerlukan beberapa
tangkai untuk kemudian bisa dirangkai menjadi sebuah rangkaian pohon
bambu).
“Turonggo Bamboo Craft”
berdiri sejak tahun 2000 silam, dan kini telah memiliki 8 karyawan.
Untuk office dan workshopnya terletak di desa Jaranan, salah satu desa
di daerah Bantul Yogyakarta, sedangkan show room ada di Pasar Seni
Gabusan Los 12, kav 9/10 Jalan Parangtritis Km.9 Yogyakarta. Sebagai
tambahan informasi, sistem penggajian karyawan ialah dihitung perhari,
berkisar antara Rp 25.000 sampai Rp 35.000. Hal itu disesuaikan dengan
jenis pekerjaannya. Konsumennya pun beragam. Baik dalam negeri/lokal,
maupun luar negeri. Dan konsumen asing tersebut salah satunya ialah
negara Australia.
Demi menjaga agar usahanya ini terus
eksis dan berkembang, pemilik usaha ini memiliki komitmen untuk tetap
menjaga kualitas dan berusaha tidak menurunkan harga ( membanting
harga). Omset yang diperoleh antara Rp 35.000.000 hingga Rp 50.000.000
perbulan. Ada masa atau bulan sepi yaitu bulan Agustus, September. Dan
bulan ramai mulai awal bulan November. Sebenarnya barang-barang yang
terbuat dari bambu tidak sulit untuk perawatannya. Cukup mudah dan
sederhana, yakni hanya dilap memakai furniture polish dan bisa dilakukan
seminggu sekali. Ehm, praktis dan mudah ya ternyata?
Dari sebuah bambu, yang biasanya identik
dengan sesuatu yang‘sederhana’, ternyata bisa menjadi sesuatu yang luar
biasa dan bisa mendatangkan ceruk pribadi dan sumber penghidupan bagi
banyak orang. Tertarik dengan usaha ini? Siapkan diri Anda menjadi
pelaku bisnis yang benar-benar siap terjun di dunia perbisnisan
Indonesia!
Berikut Simulasi Perkiraan Usaha Aneka Kerajinan Dari Bambu :
Modal awal :
- Investasi untuk pembelian compressor dan alat2 lain Rp 25.000.000
Total modal awal Rp 25.000.000
Pendapatan per bulan :
- Meja kursi, maupun barang kerajinan yang lain Rp 12.000.000
Total pendapatan per bulan Rp 12.000.000
Pengeluaran per bulan :
- Biaya bahan baku dan bahan pelengkap Rp 5.000.000
- Biaya gaji 3 karyawan @Rp 850.000 Rp 2.550.000
- Biaya listrik, telf, dan lain-lain Rp 1.000.000
Total pengeluaran per bulan Rp 8.550.000
Laba bersih :
Rp 12.000.000 – Rp 8.550.000 = Rp 3.450.000
Perkiraan BEP :
Sekitar 3 bulan
Motivasi Bisnis :
“Akan datang
banyak jalan bagi Anda yang serius menekuni ‘sesuatu’. Sebab keseriusan
yang dibalut kecintaan kita pada apa yang dikerjakan, akan melahirkan
kesukses-an seperti apa yang kita inginkan. Salam pantang menyerah!
Salam IsBis!”
Penulis : Enno Salsa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar