Diyakini Dapat Menggerakkan Ekonomi Daerah
Bisnis Buah Naga khas Madura, Omzet Ratusan Juta Tembus Manca Negara
Kamis, 05 Januari 2012 14:39 WIB
Muhlis Hidayat merupakan salah-satu warga Desa Rombasan Kecamatan Prenduan Kabupaten Sumenep Madura yang saat ini sudah berhasil mengembangkan tanaman buah naga itu. Dengan tanah seluas 2 hektar ini di jadikan lahan untuk budidaya buah naga yang di yakini sangat berkhasiat untuk kesehatan.
Muhlis sendiri menekuni budi daya buah naga ini sejak tahun 2006 yang lalu dengan menanam sebanyak 200 cagak (batang) dengan modal awal sebesar 46 juta rupiah.
“Ini berawal dari masa percobaan, berlangsung selama enam bulan dan ternyata berhasil, “kata Muhlis pada lensaindonesia.com, Kamis (5/1/2012).
Cara bercocok tanam buah nada ini tidak begitu sulit. Menurut Muhlis jika mengerti teknis bercocok tanam buah naga, maka pasti tidak akan sulit. Untuk perawatan buah naga berkala yaitu awal tanam jika sudah memasuki usia setahun baru per enam bulan di pupuk dengan menggunakan pupuk organik yaitu kotoran hewan dan serbuk gergaji kayu.
“Buah naga ini dari sisi perawatan sesuai dengan teknik yang di gunakan, maka pertama kali belajar buah menginjak pada usia enam hingga delapan bulan, “terang Muhlis.
“Jadi pada usia bulan sebelas hingga bulan tiga, buah naga bisa di panen, dengan masa panen setiap satu setengah bulan bisa memanen hingga delapan sampai sepuluh kali panen,” terangnya lagi.
Jenis – jenis buah naga ada tiga, yaitu buah naga putih, merah dan kuning. Untuk di Madura buah naga ini hanya ada dua jenis saja yang bisa di tanam, yaitu buah naga putih dan merah. Keduanya masing -
masing jenis buah naga itu mempunyai khasiat yang berbeda.
Untuk buah naga putih sangat berkhasiat untuk menurunkan kolesterol, menurunkan kadar gula dan asam urat. Sedangkan buah naga merah berkhasiat menyeimbangkan tekanan darah dan menaikkan trombosit bagi
penderita demam berdarah.
“Buah naga dengan rasa sedikit asam itu lebih berkhasiat dari pada buah naga dengan rasa manis,” imbuh Muhlis.
Awal pemasaran, Muhlis mencoba dengan berjualan di pinggir jalan dengan mengangkat pengangguran. Namun kini pemasaran buah naganya sampai ke manca negara yaitu Negara Taiwan dan China. “Kedua Negara itu minta di kirim tiap bulan sebanyak 25 ton buah naga,” imbuhnya lagi.
Omzet yang di dapat dari bercocok tanam buah naga ini, sudah mencapai ratusan juta rupiah. Per sekali musim selama sepuluh kali panen, Muhlis biasanya mendapatkan keuntungan 200 juta hingga 300 juta
rupiah. Dengan harga per kilo gramnya hanya dua puluh ribu rupiah saja.
Untuk sekali panen, buah naga ini bisa menghasilakn 2 kwintal buah naga dengan tanah seluas dua hektar dan sebanyak tiga ribu cagak (pohon).
Ardhana penikmat buah naga mengaku sering mengkonsumsi buah naga ini karena menurutnya sangat berkhasiat. Apalagi jika buah naga ini langsung di petik dari pohonnya, rasanya lebih nikmat dan segar.
Selain itu, buah naga bukan hanya buahnya saja yang berguna untuk kesehatan, akan tetapi kulit buah naga bisa di gunakan sebagai alat kecantikan pembersih wajah dan selain itu juga biasa di masak sebagai sayur.
“Saya pernah mencobanya, ternyata enak juga, kulit buah naga di masak tumis,” ujar Ardhana di lokasi ladang buah naga. Buah naga ini bisa juga di jadikan jus buah dengan di campur berbagai bahan seperti soda, susu, gula dan es batu sesuai selera.
Arifatul, putri Muhlis Hidayat, ini setiap harinya selalu mengkonsumsi buah naga dengan cara di jus karena menurutnya buah naga jika di jus akan terlihat lebih segar. “Kalau sudah minum jus buah naga, Badan saya tampak seger mbak,”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar