Kamis, 10 Mei 2012
INVESTASI PISANG SKALA BESAR DAN INTENSIF
INVESTASI PISANG SKALA BESAR DAN INTENSIF
Uraian Proyek
Perkebunan pisang yang diusahakan terus menerus dengan mudah di
temukan di benua Amerika (Meksiko), Jamaika, Amerika Tengah, Panama,
Kolombia, Ekuador dan Asia Tenggara. Di negara tersebut budidaya
pisang merupakan industri yang didukung oleh kultur teknis yang
prima dan stasiun pengepakan yang modern & memenuhi standar
internasional.
Hal tersebut menunjukkan bahwa pisang merupakan komoditas
perdagangan yang menguntungkan. Buah pisang dimanfaatkan baik
dalam keadaan mentah, maupun dimasak, atau diolah menurut cara-cara
tertentu. Pisang dapat diproses menjadi tepung, kripik, 'puree',
bir
(Afrika), cuka, atau didehidrasi. Limbah pisang banyak dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan mulai dari bahan baku pakan ternak, bahan
kerajinan, serat kain dan lain sebagainya. Budidaya pisang bulu
ini direncanakan dilakukan diatas lahan seluas 230 ha.
Kondisi Eksisting
Budidaya pisang di Kabupaten Kendal tersebar di 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Kendal.
Pada tahun 2009 budidaya pisang raja bulu produksinya mencapai 32 ton per minggu yang
ditanam diatas lahan 120 Ha Kondisi ini menunjukkan belum optimalnya produksi pisang raja di KabupatenKendal.
Analisis pasar
Oleh karena ketersediaan bahan baku baik pisang raja sangat melimpah
dan terus meningkat sejalandengan permintaan pasar saat ini
meningkat. Harga pisang raja bulu di tingkat petani mencapai Rp. 5000
rupiah persisir sedangkan di tingkat pasar semarang, solo dan daerah
sekitarnya sudah mencapai angka Rp. 10.000 persisir.
Letak Kabupaten Kendal yang berada di jalur pantai utara akan mempermudah pemasaran dan
memiliki potensi pasar yang sangat besar.
Analisis Keuangan
Biaya Investasi : Rp 32.758.900.000
Profit/ha/tahun : Rp 172.800.000
BCR : 1,42
Aspek Legal & Bentuk Kerjasama : Lahan milik masyarakat dan telah terbentuk klaster.
Pola kerjasama dapat dilakukan dalam dua cara.
1. Pertama, dilakukan dengan metode inti plasma dimana petani
diberikan modal awal kemudian hasil perkebunan dijual kepada
investor dan investorhanya membangun kebun induk dengan luasan
yanglebih kecil dan wisata agro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar