Aren Indonesia
Kuliner dari Aren
Es Nangka Gula Aren
Sumber: http://resepminumansegar.com/2010/01/es-nangka-gula-aren/Manisnya gula aren jawa, nikmat disajikan dengan aroma nangka yang legit… hmmm, menggugah selera!
Bahan-bahan :
- 600 ml air
- 200 gr gula merah aren
- 200 gr nangka
- es batu (sesuai selera)
- Potong nangka seukuran dadu kecil-kecil.
- Sisihkan 100 gr gula aren, haluskan dengan blender kering.
- Panaskan wajan dengan api sedang, masukkan 100 gr gula merah aren sisanya dan tambahkan sedikit air. Masukkan sedikit nangka untuk menambah aroma, kemudian aduk-aduk hingga wangi dan menjadi karamel gula aren.
- Siapkan gelas, masukkan nangka yg sudah dipotong dadu, tambahkan gula aren halus, 200 ml air hangat, aduk hingga gula aren halus menyatu.
- Tambahkan 400 ml air es, kemudian masukkan karamel gula aren selagi hangat, aduk2 hingga karamel menjadi butiran2 yg legit.
- Tambahkan es batu, siap untuk disajikan.
Dawet Jepara
NOVA, Kamis, 4 Desember 2008 | 13:08 WIBSumber: http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/04/13080770/dawet.jepara
Bahan dawet:
125 gr tepung sagu aren
25 gr tepung beras
400 gr air
100 ml air daun suji (30 lbr daun suji blender bersama 150 ml air, saring)
3 tetes pewarna hijau
Kuah gula merah:
250 gr gula merah, iris tipis
300 ml air
1 lbr daun pandan
Kuah santan:
750 ml santan dari 1 btr kelapa
1/2 sdt garam
2 lbr daun pandan
Cara membuat:
1. Aduk rata bahan dawet, masak sambil diaduk hingga meletup-letup. Angkat, panas-panas, tuang ke cetakan cendol, tekan cetakan cendol, tampung cendol yang keluar ke dalam baskom berisi air dingin.
2. Rebus kuah gula merah sambil diaduk hingga mendidih, saring, dinginkan.
3. Rebus kuah santan sambil diaduk hingga mendidih, dinginkan.
4. Sendokkan cendol ke dalam gelas, tambahkan kuah gula merah dan santan, sajikan dengan es batu.
Untuk 5 orang
Es Kolang-kaling
Sumber: http://kulinerkita.multiply.com/journal/item/92Bahan:
- 250 gr kolang-kaling, iris tipis
- 150 gr gula pasir
- 500 ml air
- pewarna merah
- 100 ml sirop merah
- 3 sdm air jeruk nipis
- 350 gr leci kalengan tiriskan
- 1 bgk agar-agar putih
- 500 ml air
- 150 gr gula pasir
- susu kental manis
- es batu
- Masak 100 gr gula, kolang-kaling, air dan pewarna merah sampai kolang-kaling empuk dan air habis.
- Angkat, tiriskan.
- Masak agar-agar, 100 gr gula dan 500 ml air, masak hingga mendidih.
- Tuang dalam loyang, biarkan beku, lalu serut agar-agar memanjang, sisihkan.
- Masukkan dalam gelas, agar-agar serut, leci, kolang kaling, susu kental manis dan sirop merah.
- Sajikan dingin.
foto: Faduli Barbathully
© 2001 TabloidNova
KUE BOLU GULA AREN
Sumber: http://imas-qodariah.blogspot.com/2007/07/kue-bolu-gula-aren.htmlBahan-bahan:
1/4 telur;
1/4 gula aren (diiris tipis);
125 ml minyak goreng (bimoli);
1/4 tepung terigu;
1 sdt sp (secukupnya);
1 sdt backing powder (secukupnya).
Cara Membuat:
Kocok hingga halus telur, gula aren yang telah diiris, minyak goreng, sp, dan backing powder. Setelah mengembang tambahkan tepung terigu sedikit demi sedikit. Aduk sampai rata. Matikan mixer dan siap dipanggang. Masukkan ke dalam loyang ukuran besar bulat (backing pan). Sebelumnya, loyang tersebut diolesi margarin dan terigu. Kue siap dipanggang samapi matang.
Selamat mencoba!!
Cendoa Kapau
Sumber: http://anekareseplezatsehat.com/cendoa-kapau/Bahan:
100 gram tepung aren
600 ml air
2 sendok makan air daun suji
1/4 sendok teh garam
Pelengkap:
Lopis ketan (siap beli)
Tape singkong
Emping beras (boleh tidak dipakai)
Kuah:
250 gram gula merah
200 ml air
1/4 sendok teh garam
2 lembar daun pandan
1/4 sendok teh garam
Cara membuat:
Larutkan sagu aren dengan sebagian air lalu saring.
Masak sisa air hingga mendidih.
Tambahkan air daun suji, garam, dan larutan sagu aren.
Masak sambil diaduk hingga kental dan bening.
Tuang ke cetakkan cendol.
Tekan dan rendam di atas baskom berisi air dingin hingga cendol berjatuhan ke dalam air.
Bila air menjadi panas, segera ganti dengan yang dingin. Tiriskan.
Kini buat sausnya. Campur seluruh bahan kuah lalu aduk sampai mendidih.
Saring dan dinginkan.
Hidangkan cendol dengan pelengkapnya.
Untuk 6 gelas
Manisan Kolang-kaling
Sumber: http://gulasemutaren.blogspot.com/; 9 Oktober 2008Bulan Ramadhan usai, jelang Idul Fitri, masyarakat mulai sibuk dengan aneka kue dan masakan, minuman yang akan di hidangkan menyambut sanak-saudara yang akan bersilaturahmi.
Salah satu menu kesukaan kami adalah manisan kolang-kaling (buah atep, careuleuk).
Musim panas juga suasna yang pas melepas dahaga dengan manisan kolang-kaling.
Cara membuatnya :
Membuat manisan kolang-kaling alias buah atap nggak sesulit yang Anda kira. Pilih kolang-kaling yang pipih dan muda supaya lembut rasanya. Bisa buat sajian saat berbuka atau untuk hantaran kerabat dan sahabat.
Bahan:
2 kg buah atap/kolang-kaling
2 liter air cucian beras *)
1, 5 liter air
4 lembar daun jeruk purut
2 lembar daun pandan, potong-potong
600 g gula pasir
1 botol syrup (warna & rasa sesuai selera) atau Fanta (merah atau hijau)
PERINGATAN:
( Jangan memakai pewarna tambahan, apalagi pewarna textile TIDAK BAIK UNTUK KESEHATAN)
Cara membuat:
(1) Cuci bersih kolang-kaling. Rendam kolang-kaling dalam air cucian beras selama 4 jam atau lebih agar lendir dan aroma asamnya hilang. Tiriskan.
(2) Bilas dengan air bersih, tiriskan kembali.
(3) Rebus kolang-kaling bersama air, daun jeruk, dan daun pandan secukupnya hingga mendidih.
(4) Masukkan gula dan syrup Marjan (Cocopandan, Fanta Strawberry) untuk mendapatkan warna merah atau Marjan Melon untuk mendaptkan warna hijau, Masak terus hingga air berkurang dan kolang-kaling menjadi merah atau hijau. Tiriskan kolang-kaling.
(5) Jerangkan air siropnya hingga agak kental. Masukkan kembali kolang-kaling dan masak dengan api kecil hingga air siropnya habis atau hampir kering. Angkat.
(5) Dinginkan. Masukkan dalam wadah tertutup (topless). Simpan dalam lemari pendingin.
(6) Sajikan dan nikmati dalam kondisi dingin….
(7) Jangan lupa bagi tetangga Anda ….., biar senang.
(8) Kalau sudah terkenal kan bisa jadi peluang usaha
(9) Jika butuh buah ini dalam jumlah yang banyak silahkan kontak kami.
Salam Aren,
Suparno Jumar
Catatan :
Air cucian berasnya yang pertama, bukan yang ke-2 atau ke-3.
Pembuatan Kue Semprit dari Pati Aren
Sri Winarsih. 2005. “ Pembuatan Kue Semprit dari Pati Aren “. Tugas Akhir. Jurusan Tata Boga. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang.Pati aren merupakan pati yang dibuat dari batang pohon aren yang diambil empelurnya dan digiling sampai terbentuk serbuk-serbuk halus, kemudian serbuk ini direndam dalam bak berisi air sampai pati keluar dan disaring dengan menggunakan kain lalu pati dijemur sampai kering.
Produksi pati aren didaerah Limbangan Kendal cukup banyak, mereka
mengolah pati aren hanya dibuat ongol-ongol dan bubur. Berdasarkan uji
laboratorium Depkes Republik Indonesia kandungan karbohidrat pada pati
aren setiap 100 gram yaitu 67,50 % dan kandungan proteinnya 0,05 %,
sehingga apabila dibuat kue semprit diharapkan dapat meningkatkan kandungan proteinnya. Karena resep yang digunakan kurang manis maka perlu dibuat kue semprit dengan jumlah gula yang berbeda yaitu 150 g, 175 g, dan 200 g dari 400 g tepung.
Permasalahan dalam percobaan ini adalah perbedaan kualitas kue semprit pati aren dengan jumlah gula yang berbeda ditinjau dari segi warna, rasa, aroma, dan tekstur dan kesukaan masyarakat terhadap kue semprit pati aren . Tujuan dalam percobaan ini adalah untuk mengetahui kualitas kue semprit dari pati aren dengan jumlah gula yang berbeda yaitu 150 g, 175 g, dan 200 g, dilihat dari aspek warna, rasa, aroma, dan tekstur dan untuk mengetahui kesukaan masyarakat terhadap kue semprit pati aren.
Manfaat dalam percobaan ini dapat memberikan sumbangan referensi mata kuliah cipta resep pada kepustakaan Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi Fakultas Teknik UNNES., memberi masukan lepada Lembaga Pengabdian Masyarakat UNNES untuk bahan penyuluhan pada program KKN mahasiswa.
Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini digunakan penilaian inderawi dan uji organoleptik. Penilaian inderawi dilakukan oleh penulis untuk mengetahui perbedaan kualitas dari ketiga sampel yaitu sampel dengan jumlah gula 150 g, sampel B dengan jumlah gula 175 g, dan sampel C dengan jumlah gula 200 g.
Penilaian organoleptik dilakukan terhadap 3 sampel kue semprit yaitu sampel A, B, dan C untuk mengetahui kesukaan masyarakat terhadap kue semprit pati aren.
Berdasarkan hasil penilaian penulis terhadap kualitas warna, rasa, aroma, dan tekstur dari sampel kue semprit pati aren A ( dengan jumlah gula 150 gram dari 400 gram tepung) mempunyai kualitas yang baikdilihat dari aspek warna, rasa, aroma, dan tekstur, sampel kue semprit pati aren B ( dengan jumlah gula 175 gram dari 400 gram tepung) mempunyai kualitas yang cukup baik dilihat dari warna, aroma, dan rasa, dan sampel kue semprit pati aren C ( dengan jumlah gula 200 gram dari 400 gram tepung) mempunyai kualitas yang kurang baik dilihat dari aspek tekstur yang keras dan permukaan kue melebar. Pada uji kesukaan masyarakat diketahui bahwa semua kue semprit pati aren disukai masyarakat dengan prosentase yang berbeda. Urutan tingkat kesukaannya adalah sampel A dengan prosentase tingkat kesukaan 81,45 %, sampel B dengan prosentase 79,37 % dan sampel C dengan prosentase 69,58 %.
Kesimpulan dari kualitas kue semprit hasil percobaan dilihat dari aspek warna, rasa, aroma, dan tekstur secara berturut-turut adalah Kue semprit kode A, kue semprit kode B, dan kue semprit kode Cdan semua kue semprit pati aren disukai konsumen dengan prosentase yang berbeda. Saran yang diajukan penulis adalah kue semprit pati aren dengan jumlah gula yang berbeda yaitu 150 g atau yang berkode A mempunyai kualitas yang baik, sehingga kue semprit yang berkode A layak untuk diproduksi dan dipasarkan, pembuatan kue semprit dari pati aren perlu disebarluaskan kepada masyarakat, khususnya masyarakat Limbangan, Kendal melalui organisasi masyarakat seperti PKK, Karang Taruna, dan penyuluhan melalui program KKN mahasiswa., perlu dilakukan percobaan lanjutan untuk mendapatkan kue semprit pati aren yang mempunyai rasa yang lebih beraneka ragam misalnya dengan penambahan keju atau kacang-kacangan untuk lebih meningkatkan kandungan gizi
Es “Aci Aren van Garut”, Bikin Kangen
Sumber: http://www1.kompas.com/ 2 Maret 2010JANGAN lewatkan jajanan khas tanah Priangan ini jika kebetulan lewat, melintas, atau mampir di Kabupaten Garut. Meski warnanya kurang menarik tapi es berbahan dasar saripati pohon aren (biasa disebut aci) ini punya cita rasa yang unik. Bukan hanya rasa manis, tapi juga rasa gurih dari adonan saripati aren sangat terasa. Bukan hanya untuk menggelontor rasa dahaga, tetapi cita rasa manis gurih itu bikin lidah ingin terus mengecapnya. Minum satu gelas bisa jadi kurang.
Jajanan tradisional yang sederhana ini juga diolah dengan campuran buah alpukat, potongan roti tawar, pacar cina, kelapa muda, dan kolang-kaling. Tak lupa ditambah sedikit susu kental manis. Jadi, muncul rasa yang bermacam-macam.
Terkenalnya es goyobod ini, juga jadi bahasan di sejumlah blog penyuka kuliner. Berbagai macam komentar muncul dan yang pasti, minuman ini selalu diburu saat berkunjung ke Garut. “Pokoknya jangan lupa, kalau ke Garut cari dan nikmati, tuh, es goyobod, yang asli dan mak nyus,” ungkap salah seorang blogger penyuka kuliner.
“Kalau ditanya, apa yang khas di Garut, ya ini. Karena, kalau masakan sunda semua kan hampir mirip. Apalagi lalapan dan sambel. Ini masuk ke jenis minuman tradisional, karena awalnya dari Garut. Meski di sejumlah daerah lain, seperti Bandung, Tasikmalaya, dan Ciamis, bahkan Banjar, ada juga yang jual es ini. Tapi, mungkin rasa sudah ada perbedaan sedikit. Karena, ada yang sudah tidak pakai saripati atau aci aren, tetapi diganti tepung kue,” tutur Mang Apin, penjual es goyobod generasi ketiga yang berdagang di Alun-alun Garut, kepada Warta Kota beberapa waktu lalu.
Soal adanya sedikit perubahan cita rasa es goyobod yang ada belakangan ini, bagi Apin hal itu wajar-wajar saja. Orang memang suka berkreasi dengan makanan dan minuman tradisional. Bahkan, lanjut Apin, model adonan es goyobod pun ada yang sudah dicampur berbagai jenis buah, salah satu contohnya yang disajikan di restoran dan hotel.
Tak tergantikan
Untuk tetap mendapatkan cita rasa es goyobod asli Garut, yang harus dipertahankan adalah penggunaan saripati atau aci aren. “Itu yang bikin perbedaan rasa. Gurih dan manisnya adalah paduan dari aci aren, kelapa, dan manis dari gula serta susu,” jelas Apin, yang sudah mempertahankan usaha es goyobod keluarga hampir 30 tahun.
Adonan aci aren ini memang tidak tergantikan. Rasa gurih yang muncul ketika mengunyah aci aren di mulut, terasa halus sebelum kemudian muncul rasa gurih.
Ini berbeda ketika mengunyah adonan tepung kue atau kanji sebagai pengganti aci aren. Menurut Apin, rasa gurih itu tidak sekuat dan sekental aci aren. “Jika ingin merasakan yang asli, aci aren belum tergantikan. Hanya saja, sekarang mungkin agak sulit cari aci aren. Di pasar kampung pun mulai jarang, kalau ada dan mau banyak, pesan dulu,” imbuhnya.
“Bagaimana, ya, namanya rasa, apalagi buat orang yang doyan makan. Susah euy, mau enggak mau kalau rasa orisinil, ya, cari aci aren. Sesuai namanya, goyobod, itu karena sebutan untuk bahan utama, aci aren ini,” ungkap Apin.
Yang Asli, Ya, di Alun-alun Garut
Jangan salah pilih, jika ingin mencoba es goyobod asli Garut, mampir saja ke Alun-alun Garut, dekat tembok penjara. Khusus di lokasi itu, hanya ditemukan satu penjual es goyobod, yaitu Es Goyobod Alun-Alun, milik Apin.
Pedagang es goyobod itu, sampai tiga turunan masih mempertahankan keaslian bahan utama aci aren. Cukup merogoh kocek Rp 3.000, segelas es goyobod bisa dinikmati. “Di Garut ini sudah ada belasan orang yang jualan es goyobod, seperti yang tampak mangkal di seberang RSUD Slamet. Tapi, jangan salah, cuma yang di alun-alun paling mantap, dan masih asli banget rasanya,” ujar Hanif, warga Cipanas, Garut.
Hanya saja, calon pembeli harus sabar jika ingin merasakan es goyobod Apin. Pembelinya banyak. Maka, saat berkesempatan mampir di Garut, Warta Kota terpaksa antre beberapa menit sebelum bisa melepas kangen pada rasa es situ. Kangen yang sudah ditahan selama 14 tahun, akhirnya terbalaskan.
WARTA KOTA Celestinus Trias HP
1 Comment »
RSS feed for comments on this post. TrackBack URI
Leave a Reply
Theme: Shocking Blue Green. Blog at WordPress.com.
Comment by DRiow — March 27, 2012 @ 9:24 am