Cukup
sekali bertanya kepada masyarakat setempat untuk sampai di kawasan
tersebut. Sebab, lokasinya nyaris berada di pinggir jalan besar yang
selalu dilintasi terlebih yang selalu berwisata ke Pantai Sri Mersing
dan Kuala Putri yang tidak jauh dari lokasi tersebut.
Pemandangan
nan indah terekam dalam mata tatkala melihat ke arah hamparan luas
kebun berisi pepohonan buah naga yang berjajar dengan susunan sangat
rapi didukung penyangga terbuat dari beton.
Lipat Ganda
Di
Sumatera Utara, bisnis buah naga belum dikenal banyak masyarakat.
Bisnis ini masih terasa asing meski memiliki potensi keuntungan luar
biasa yang berlipat ganda. Peluang ini dimanfaatkan pengusaha muda Acui
dengan menanam pohon buah naga yang dilakoninya sejak 4 tahun lalu di
daerah Pantaicermin, Serdangbedagai.
Berawal
dari lahan seluas satu hektar, Acui kini sudah mengembangkan potensi
bisnis ini mencapai sekira 10 hektar yang sebagian sudah mulai produktif
menghasilkan keuntungan.
Leon
(45 ) yang dipercaya Acui mengurus bisnis tersebut menjelaskan,
berbisnis buah naga menjanjikan keuntungan besar berlipat ganda. Selain
harganya yang cukup tinggi, perawatannya juga tidak sulit namun harus
mengeluarkan modal yang besar pula di tahap awal.
Setiap
satu pancang dengan jarak 3 meter berisi 4 bibit pohon buah naga
mengeluarkan biaya sekira Rp150 ribu belum termasuk pupuk organik yang
rutin dilakukan setiap bulan guna memacu kesuburan sampai sekira 8 bulan
sudah berproduksi.
Keuntungan
yang bisa diraup dari bisnis buah naga ini sangat menjanjikan dan
berlipat ganda. Tidak tanggung-tanggung, dari seluas satu hektar pohon
buah naga, potensi produksi panennya mencapai 2 ton setiap bulan dengan
harga Rp.30.000 per kilogramnya.
Sejauh
ini papar Leon, permintaan pasar terhadap buah naga meski masih di area
Kota Medan cukup tinggi dan pihaknya belum mampu memenuhi permintaan
yang terus meningkat. Terlebih di bulan Oktober-Desember, karena
produksi buahnya mengalami masa trek dibulan-bulan tersebut..
Ditambahkan
Leon, tidak buahnya saja yang dapat dijual, tunas pohonnya juga
menghasilkan uang dijadikan sebagai bibit dengan harga Rp15.000 per
bibit. Namun untuk melayani permintaan, pihaknya tidak melayani pesanan
dalam paket kecil.
Kejelian
Acui melihat potensi bisnis buah naga yang sangat menguntungkan
terlihat dari masa produksinya yang mencapai sekira 20 tahun. Artinya,
sejak 8 bulan ditanam, sampai 19 tahun ke depan uang bakal terus
mengalir ke sakunya.
Sebuah
bisnis fantastis yang menghasilkan keuntungan berlipat ganda dan
kontinu serta tidak terlalu rumit untuk mengembangkan meski diawal harus
melewati masa cukup berat terkait modal awal yang terbilang besar.
Potensi Agrowisata
Kawasan
perkebunan pohon buah naga yang dikembangkan Acui saat ini mencapai
luas 10 hektar juga memiliki potensi sebagai kawasan objek agrowisata
yang ramai dikunjungi pelancong sembari menikmati segarnya buah naga.
Tidak
saja Acui yang bisa meningkatkan pendapatan ekonomi sehari-hari,
masyarakat sekitar juga bakal terimbas bila penataan kawasan kebun buah
naga tersebut dilakukan secara profesional.
Berastagi,
Tanahkaro misalnya, banyak petani buah di sana menggagas konsep
agrowisata yang memberikan kemanjaan kepada pengunjung untuk menikmati
buah yang disukai dengan lebih dahulu membayar uang sebelum masuk.
Demikian
juga dengan kebun buah naga ini juga bisa diterapkan. Tanpa harus capek
memasarkan hasil produksi keluar dan mengeluarkan upah petik buah saat
panen, konsep ini dengan sendirinya memberikan kemudahan dan penghematan
dari pola saat ini yang dilakukan.
Wajarlah
bisnis buah naga kini mulai berkembang dan perlahan akan mengalami
‘booming’ yang memberikan keuntungan berlipat.ganda. Tertarik ?
(Analisa)
Incoming search terms:
- bisnis buah naga (77)
- harga pasaran buah naga (20)
- pasar buah naga (12)
- bibit buah naga di sumut (2)
- pengusaha buah naga (2)
- berita contoh pengusaha perkebunan buah naga (1)
- kisah sukses pengusaha buah naga (1)
- kisah pengusaha buah naga (1)
- jual bibit buah naga di medan sumut (1)
- cerita pengusaha buah (1)