Dari Sampah Kerang Bisa Kantongi Rp 200 Juta/Bulan
Zulfi Suhendra - detikfinance
Senin, 21/05/2012 09:52 WIB
Browser anda tidak mendukung iFra
Jakarta - Sampah hasil laut belum banyak
dimanfaatkan secara ekonomis, padahal sampah laut seperti kerang jika
dibuat berbagai produk unik, sangat menjanjikan untuk peluang bisnis.
Contohnya industri lampu kerang yang ditekuni oleh Rozi keluarganya
sejak tahun 2005.
Berawal dari niat untuk memanfaatkan sampah
kerang agar menjadi barang yang bisa berguna, Rozi memulai usahanya
untuk membuat kerajinan berbahan baku kerang. Dari usaha inim ia bisa
mengantongi omzet rata-rata Rp 200 juta/bulan.
"Biasanya saya
jalan-jalan ke pantai, liat kerang numpuk, saya mikir gimana caranya
biar bisa dipakai itu kerang," ungkap Rozi kepada detikFinance di acara
pameran Made in Indonesia di JCC, Rabu (16/5/12).
Sebelumnya,
Rozi mengaku sebagai pekerja furnitur dan mulai merintis usaha sendiri
pada tahun 2005. Ia pun menuturkan, produknya ini merambah pasar ekspor,
sejak tahun 2007, produk Made in Jepara ini berhasil menembus pasar
Amerika Serikat.
"Amerika itu langganan dari tahun 2007, ada juga India. Permintaan dari dalam (domestik) nggak terlalu banyak," paparnya.
Lebih
lanjut lagi, Rozi mangaku bahan baku pun tak sulit ditemukan. Ia
biasanya mendapatkan bahan baku dari Jepara dan daerah Pulau Jawa
lainnya. "Kalau susah di Jepara ya ke Jawa Timur," tuturnya.
Adapun
harga yang dibanderol untuk produk lampu kerang berkisar antara Rp 200
ribu hingga Rp 3 juta. Dalam pameran produk 'Made In Indonesia' yang
diselenggarakan di Jakarta Convention Centre (JCC), Rozi memamerkan
produk unggulannya yaitu lemari berlapis kerang laut yang bernilai Rp 8
juta.
Rozi mengaku sampai sekarang usahanya bisa menyerap tenaga
kerja tetap sebanyak 25 orang. Ini belum termasuk pekerja serabutan
apabila industrinya mendapat kebanjiran pesanan.
(zul/hen)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar