RI Tercepat Cetak Orang Kaya, Ini Penyebab Utamanya
Pertumbuhan orang kaya RI tak diimbangi berkurangnya orang miskin.
Jum'at, 12 Oktober 2012, 14:39
Syahid Latif, R. Jihad Akbar
(forbes.com)
VIVAnews -
Hingga 2017, pertumbuhan orang kaya di Indonesia mencapai yang
tertinggi di dunia. Sayangnya, fenomena yang hanya bisa dinikmati
kalangan tertentu itu tidak diimbangi penurunan masyarakat miskin.
Penilaian tersebut disampaikan pengamat ekonomi Indef, Enny Sri Hartati, kepada VIVAnews, di Jakarta, Jumat, 12 Oktober 2012. "Kue pembangunan kita memang lebih dinikmati oleh pemilik modal, yang jumlahnya hanya segelintir," ujarnya.
Penilaian tersebut disampaikan pengamat ekonomi Indef, Enny Sri Hartati, kepada VIVAnews, di Jakarta, Jumat, 12 Oktober 2012. "Kue pembangunan kita memang lebih dinikmati oleh pemilik modal, yang jumlahnya hanya segelintir," ujarnya.
Enny mengaku tak terlalu
heran dengan adanya lonjakan jumlah orang kaya di Indonesia. Saat ini,
kemudahan-kemudahan berbisnis yang diberikan pemerintah memang lebih
berpihak pada pemodal besar bukan sektor usaha kecil.
Akibatnya, peningkatan orang kaya di Tanah Air hanya terjadi pada kalangan tertentu.
Kemudahan yang diberikan
untuk kalangan tertentu tersebut terlihat jelas dalam pembiayaan sektor
perbankan. Porsi terbesar pembiayaan perbankan dan lembaga keuangan
selama ini lebih condong pada bidang usaha non tradable.
"Terutama sektor jasa, pengangkutan, dan telekomunikasi (non tradable)," katanya.
Melihat fenomena tersebut, Enny justru menganggap pemerintah memiliki pekerjaan rumah lebih besar di masa mendatang. Pertumbuhan orang kaya yang diimbangi pengurangan masyarakat miskin justru akan membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia tak hanya meningkat, tetapi juga berkualitas.
"Intinya yang dibutuhkan tidak sekadar angka pertumbuhan, tapi juga kualitas pertumbuhan," tandasnya.
"Terutama sektor jasa, pengangkutan, dan telekomunikasi (non tradable)," katanya.
Melihat fenomena tersebut, Enny justru menganggap pemerintah memiliki pekerjaan rumah lebih besar di masa mendatang. Pertumbuhan orang kaya yang diimbangi pengurangan masyarakat miskin justru akan membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia tak hanya meningkat, tetapi juga berkualitas.
"Intinya yang dibutuhkan tidak sekadar angka pertumbuhan, tapi juga kualitas pertumbuhan," tandasnya.
Sebelumnya, laporan
Credit Suisse bertajuk Global Wealth Report 2012, mengungkapkan
Indonesia akan menjadi salah satu negara yang diprediksi mengalami pertumbuhan kekayaan per kapita tercepat dalam lima tahun mendatang. Indonesia bersanding bersama Kazakhstan, Rusia, Brasil, dan Thailand.
Credit Suisse memperkirakan pertumbuhan kekayaan per kapita orang dewasa dari negara-negara ini dipicu oleh kenaikan produk domestik bruto (PDB) per kapita.
Mongolia sebagai negara dengan pertumbuhan tertinggi akan menikmati kenaikan PDB sebesar 150 persen pada 2017. Sementara itu, Indonesia ditaksir mengalami pertumbuhan PDB hingga 82 persen, Kazakhstan 56 persen, Rusia 55 persen, China 55 persen, dan Thailand 34 persen. (art)
Credit Suisse memperkirakan pertumbuhan kekayaan per kapita orang dewasa dari negara-negara ini dipicu oleh kenaikan produk domestik bruto (PDB) per kapita.
Mongolia sebagai negara dengan pertumbuhan tertinggi akan menikmati kenaikan PDB sebesar 150 persen pada 2017. Sementara itu, Indonesia ditaksir mengalami pertumbuhan PDB hingga 82 persen, Kazakhstan 56 persen, Rusia 55 persen, China 55 persen, dan Thailand 34 persen. (art)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar