Jumat ,3 Agustus 2012 | 8:32 wib
Sukadana
(2/8)- Produksi singkong di Lampung Timur melimpah sehingga hal
tersebut memicu menurunnya harga singkong dalam sepekan terakhir di
daerah tersebut. Menurut salah seorang pengusaha singkong, Budi di Desa
Way Areng Kecamatan Bumi Agung yang mengatakan produksi singkong di
Lamtim terus melimpah meski musim kemarau saat ini. “Banyak kebun
singkong yang siap panen dalam sepekan terakhir sehingga stoknya jadi
semakin banyak” kata dia. Lebih lanjut dirinya menjelaskan harga
singkong saat ini yakni Rp800 per kg dibandingkan sebelumnya mencapai
Rp900 per kg. Menurutnya, masa pemanenan singkong saat ini cukup tepat,
mengingat curah hujan tidak setinggi bulan lalu."Jika sebelumnya,
pekebun sempat menunda panen singkong, karena curah hujan cukup tinggi,
yang menghambat proses panen dan pengangkutan," terangnya. Ia
menjelaskan, saat ini para pekebun yang menekuni usaha perkebunan
singkong menikmati hasil panen, karena hal itu diiringi permintaan akan
singkong terus meningkat."Hasil panen singkong saat ini bisa langsung
dijual ke pabrik, padahal jika semula harus menunggu sampai ada pembeli
yang menawar, maka saat ini terbilang mudah untuk memasarkannya,"
paparnya. Ia mengaku, sedang panen singkong di kebun miliknya, dan
hasilnya cukup memuaskan, apalagi sebelumnya tanaman singkong cukup
subur dan menghasilkan buah singkong yang cukup bagus. "Panen singkong
musim ini cukup memuaskan, karena rata-rata tanaman singkong tumbuh
subur dan menghasilkan buah singkong yang besar-besar," jelas dia.
Seorang pekebun lain, Amijoyo (54), di Kecamatan Batangharinuban Lampung
Timur, mengakui masa panen singkong musim ini cukup memuaskan. Selain
dari segi jumlah hasil panen singkong yang meningkat, menurutnya, mutu
buah singkong juga membaik, yakni buah singkong lebih besar dan jika
diolah akan menghasilkan tepung tapioka yang banyak."Meskipun kadar air
juga banyak, namun jika buah singkong didiamkan selama tiga hari maka
kadar airnya tidak berlebih dan bisa siap untuk dijual ke pabrik,"
paparnya. Ia menambahkan, kendala yang dihadapi pekebun saat ini yakni
terkait pengangkutan sebab mobil pengangkut tidak bisa melewati ke
kawasan perladangan sebab akan macet akibat jalan yang berlumpur bila
hujan terus-nerus. "Kami berharap pemerintah daerah dapat membangun
jalan menuju kawasan perkebunan dan perladangan, sehingga bisa membantu
para petani dalam mengangkut hasil panen, terutama singkong tersebut,"
harapnya. Sementara itu, produksi singkong di Kabupaten Lampung Timur
bisa mencapai 277.754 ton per tahun, dengan luas lahan mencapai 34.601
hektare. Selain itu, persediaan komoditas itu akan melimpah biasanya
terjadi pada bulan Juni-Desember setiap tahunnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar