Minggu, 07 Oktober 2012

PERKEBUNAN SINGKONG SATU HEKTAR 200 Ton

Kamis, 06 Agustus 2009

PERKEBUNAN SINGKONG SATU HEKTAR 200 Ton




PERKEBUNAN SINGKONG SATU HEKTAR 200 Ton
(majalah Trubus)

Pensiun dini dari sebuah bank, berpendidikan sarjana, dan datang dari keluarga berada, Yordan Bangsaratoe memilih menjadi pekebun singkong, bahan baku bioetanol. Beragam cibiran seperti orang gila, tak menyurutkan niatnya. Kini dari kebun singkong ia menuai laba bersih Rp40-juta per ha, jauh lebih besar ketimbang gaji sebagai karyawan bank. Rahasianya? Ia menggenjot produksi hingga 120 ton/ha; pekebun lain rata-rata cuma 20-30 ton per ha.

Usianya 38 tahun ketika bank tempatnya bekerja selama 9 tahun itu dilikuidasi. Namanya tercatat dalam deretan karyawan yang harus 'pensiun dini'. Sarjana Ekonomi alumnus Universitas Lampung itu sempat gamang. Untuk apa uang pesangon itu? Ia akhirnya memutuskan menanam singkong, komoditas yang banyak diusahakan di Lampung. Yordan tertantang lantaran banyak petani singkong di bumi Ruwai Jurai itu miskin.

Setelah bertemu peneliti, berselancar di dunia maya, dan membaca pustaka, Yordan menyambung bibit singkong. Ia menjadikan singkong kasetsart sebagai batang bawah dan singkong karet sebagai batang atas. Kasetsart dipilih sebagai batang bawah karena unggul. 'Potensi hasilnya mencapai 30 ton/hektar,' kata Yordan.

Soal singkong karet? Varietas yang tidak menghasilkan ubi itu berdaun rimbun. Yordan berasumsi, dengan banyaknya jumlah daun, maka pertumbuhan ubi semakin besar. Sebab, daun tempat berlangsungnya proses fotosintesis. Dari proses itu dihasilkan makanan yang akan dipasok ke seluruh bagian tanaman. Sedangkan kelebihannya akan disimpan dalam umbi. Penyambungan itu ia lakukan sendiri untuk menghasilkan 4.400-4.500 bibit. Itu cukup untuk penanaman di lahan 1 ha.

Ayah 2 anak itu menyiapkan bibit pada musim kemarau. Sambungan antara singkong kasetsart dan singkong karet diikat dengan plastik. Ia rutin mengontrol pertumbuhan bibit di persemaian selama sebulan. Jika terjadi penyumbatan alias bottleneck, dipastikan sambungan tidak sempurna, jadi tidak layak dijadikan bibit. Bila kulit batang dan gabus berwarna putih dan tumbuh mata tunas, maka penyambungan itu berhasil.
Pupuk

Sebulan pascapenyambungan, ia memindahtanamkan bibit ke lahan setelah memotong bagian akar. Yordan membudidayakan anggota famili Euphorbiaceae itu berjarak tanam 1,5 m x 1,5 m sehingga populasi 4.400-4.500 batang per ha. Itu cukup memberikan ruang bagi singkong untuk tumbuh maksimal. Bandingkan dengan jarak tanam pekebun lain 1 m x 1 m-total populasi lebih dari 9.000 tanaman-sehingga tampak rapat. Dampaknya, produksi justru rendah.

Menurut Yordan, jarak tanam lebar bukan satu-satunya cara untuk meningkatkan produksi singkong. 'Komposisi pupuk kunci utamanya, bukan banyaknya pupuk,' kata pria kelahiran 11 Desember 1960 itu. Yordan menaburkan 5 ton pupuk kandang per ha di lahan yang sudah diolah. Empat hari usai tanam, ia menambahkan 0,5 gram pupuk NPK di sekeliling batang. Total pupuk NPK yang diberikan 200 kg.

Ia kembali memberikan total 300 kg NPK ketika kerabat karet itu berumur 3 bulan. Yordan memanen singkong berumur 10 bulan. Produktivitas ubikayu yang dibudidayakan di Madukoro, Lampung Utara, itu mencapai 30 kg per tanaman atau sekitar 120 ton per hektar. Saat ini, ia mengebunkan 17 ha. Dengan begitu ia mampu memanen 80 ton singkong per hari. Dengan kadar pati 30%, hanya perlu 4 kg singkong untuk menghasilkan 1 liter bioetanol; varietas lain, 6 kg.

Yang juga menerapkan sistem budidaya intesif adalah Tjutju Juniar Sholiha, pekebun singkong di Sukabumi, Jawa Barat. Ia berpegang pada komposisi pupuk untuk memaksimalkan singkong varietas darul hidayah. 'Bila tidak dipupuk, bobot umbi paling 15-20 kg. Tapi dengan pemupukan intensif, produksi menjulang 20-40 kg per tanaman,' katanya.
Rendam

Sebelum menanam, Tjutju merendam bibit sepanjang 10-15 cm dalam pupuk organik cair selama 3 jam. Bukan cuma sebagian, tetapi seluruh permukaan bibit terendam dalam pupuk. Tujuannya untuk mempercepat pertumbuhan tunas. Ia menanam bibit-tanpa daun-berjarak 2,5 m x 1 m sehingga total populasi 5.000 tanaman. Alumnus Fakultas Biologi Universitas Nasional itu langsung memberikan 1 kg kompos per tanaman sekaligus menyiramkan pupuk organik cair. Hanya dalam waktu 2 pekan, bibit memunculkan tunas muda.

Perempuan kelahiran Bandung 17 Juni 1969 itu kembali memberikan pupuk organik cair pada bulan kedua dan keempat dengan total dosis per bulan sebanyak 2 liter untuk seluruh tanaman. Sedangkan pada bulan ketiga dan kelima ia memberikan 600 kg Urea dan 495 kg NPK di bawah tajuk tanaman. Setelah bulan kelima hingga panen, ia tak pernah memupuk lagi.

Oleh karena itu, penanaman sebaiknya saat musim hujan. Dengan budidaya seperti itu Manihot utillisima berproduksi maksimal, 200 ton per hektar atau rata-rata 40 kg per tanaman. Bahkan ia pernah memanen 100 kg umbi dari 1 tanaman. Hasil penelitian Institut Pertanian Bogor, singkong darul hidayah yang dikembangkan Tjutju berkadar pati 32%.

Yordan dan Tjutju mantap berkebun singkong lantaran pasar terbuka lebar. Produsen bioetanol dan tapioka menyerap singkong produksi mereka. Dengan harga Rp520 per kg, Yordan meraup omzet Rp62-juta per ha. Padahal, biaya produksi hanya Rp130 per kg sehingga laba bersih Yordan Rp46-juta per ha. Saat ini ia mengelola 10 ha lahan. Tingginya produksi singkong mereka menjadi incaran Korea, China, Taiwan, dan Kamboja. 'Karena produksi bibit masih terbatas, saya baru akan memasok Kamboja,' kata Tjutju.
(Lani Marliani/Peliput: Faiz Yajri)
Foto : dari beberapa sumber

23 komentar:

  1. suatu uasaha melalui trobosan berpikir yang hebat. semoga berkelanjutan
    Balas
  2. Maju terus entepreuneur Indonesia, wah saya perlu belajar juga nih !!!
    Balas
  3. Pak saya ijin belajar, tp sy tidak tahu cara menghubungi anda, jika berkenan tolong add sy di fb (rendika banitriono)
    Balas
  4. pak, saya terhitung masih baru akan menggeluti usaha ini..
    sekarang masih proses penggarapan. luas tanah saya kurang lebih 2-3 ha..
    untuk kelancaran mohon bapak bisa sharing ilmu..
    mohon add fb saya : fatkhan korib.
    terimakasih sebelumnya.
    Balas
  5. terima kasih penyuluhan gratisnya, ternyata penghasilan petani singkong tidak kalah dengan petani tembakau di tempat tinggal saya kabupaten Temanggung.
    Balas
  6. Bravo.... dari anak singkong jd anak kingkong (org besar). Mhn bagaimana sy bisa hub bpk...
    lajeux@gmail.com
    lajeux@ymail.com

    trims
    Balas
  7. Singkong adalah sebuah komoditas
    singkong bisa jadi Tambang Emas
    ayo ke Budidaya singkong
    Biar masyarakat nggak banyak nongkrong
    Balas
  8. Mksih pencerahanya, kini terbuka mata hati saya, jangan sepelekan singkong.
    Balas
  9. saya sangat tertarik untuk menanam singkong ini, bagaimana mendapatkan bibitnya, bagaimana dengan pasarnya? mohon infonya, thx
    Balas
  10. Singkong Super, menghasilkan >150 ton per hektar, mau? Hub saya: Akhamd Johan di 081328456565, akhmad_johan_n@yahoo.com, Jogja
    Balas
  11. klo daerah bogor untuk perkebunan singkong di mana ya, dan harga /kg berapa ya.
    makasih.
    Balas
  12. selamat atas keberhasilannya, Pak....
    sy juga tertarik dengan usaha singkong ini, dimana sy bisa hubungi anda. sy ingin sekali belajar dan menggeluti usaha singkong..........
    Sy di : 085 850 286 329 atau di kj_hendra@yahoo.co.id
    Balas
  13. Wah, kalau ditilik dari uraian ini sangat bagus prospeknya, dimana saya bisa mendapatkan informasi lebih jauh mengenai singkong ini, terimkasih
    Balas
  14. Komentar ini telah dihapus oleh penulis.
    Balas
  15. Mantaf... boleh juga itu. Coba bandingkan dengan hasil singkong gajah dari kalimantan yang memang bibitnya masih belum menyebar luas.. ikuti link berikut : Singkong Gajah dari kalimantan
    Balas
  16. gimana saya bisa menghubungi anda,untuk bekerjasama...
    saya memproduksi pupuk organik cair...
    hub : hermawan_susanto63@yahoo.com / FB : herman iranie shinigami
    Balas
  17. Kami mau budidaya singkon darul hidayah,,,mohon informasi mendapatkan bibit dan cara penanaman,,, untuk kerjasama ini email saya sabi.lukman@gmail.com,,,tks
    Balas
  18. Saya tertarik dengan semangat anda, semoga sukses,.... dan saya juga ingin belajar menanam singkong.
    Balas
  19. Mohon Info bibit dan tehnik penanaman nya pak, email saya di saguku@gmail.com

    Makasih sebelum nya... Salam Agro..
    Balas
  20. Mohon Info bibit dan tehnik penanaman nya pak, email saya di eddygolfrig@gmail.com

    Makasih sebelum nya.
    Balas
  21. saya kepingin nanam singkong gajah di Jawa timur, tolong info bibitnya di kirim ke email saya : tulungagungmarble@gmail.com
    Balas
  22. pak, bisa minta info lebih lanjut tentang prosedur pemesanan dan penanaman. lokasi saya di yogya. tlg kirim via email ke benangradja@gmail.com thx
    Balas
  23. Akan Aku Kembangkan Di Daerah Aku
    Balas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar