Perjalanan Kirill Gorynya dan Startup Synqera-nya
04 Sep 2013 Hits : 1,181
Kirill Gorynya adalah pendiri startup Synqera dari Rusia. (Image credit: forthcomer)
Kirill Gorynya adalah CEO startup Rusia "Synqera".
Kirill adalah lulusan dari Fakultas Ekonomi St Petersburg State
University dan memiliki latar belakang dalam bidang periklanan. Pada
tahun 2001 , ia mendirikan i- Free, sebuah perusahaan yang mengkhususkan
diri dalam inovasi mobile dan NFC dan saat ini mempekerjakan lebih dari
750 orang. Gorynya sekarang sibuk dalam manajemen usahanya dan
bisnisnya di Synqera.
Ia mendirikan Synqera bersama pengembang Filipp Shubin. Synqera sendiri ialah sebuah platform yang menggunakan pengenalan wajah untuk menampilkan diskon dan penawaran berdasarkan emosi mereka di tempat penjualan.
Idenya ini berangkat dari pemahaman bahwa belanja bisa menjadi pengalaman yang sangat emosional. Sebagian mengambil kesenangan dari berbelanja dan memperlakukannya sebagai terapi.
Ide pembuatan Synqera muncul dari kebosanan Gorynya di meja kasir sebuah toko kelontong supermarket di suatu akhir pekan. Ia memikirkan tentang banyaknya waktu yang dihabiskan di kasir. Ternyata lebih dari 40 detik untuk setiap pelanggan, tidak cukup lama untuk beriklan secara konvensional.
"Itulah cara kami mulai pengembangan komunikasi pribadi pada display point- of-sale .
Tentu , kami menggunakan analisis data besar ( untuk membuat komunikasi yang benar- benar spesifik), dan platform perangkat lunak untuk personalisasi komunikasi pelanggan tidak hanya di kasir , tetapi juga pintu masuk toko, rak dan bahkan di luar titik penjualan , via perangkat selular aplikasi, SMS , email dan konten website," tuturnya.
Ia mendirikan Synqera bersama pengembang Filipp Shubin. Synqera sendiri ialah sebuah platform yang menggunakan pengenalan wajah untuk menampilkan diskon dan penawaran berdasarkan emosi mereka di tempat penjualan.
Idenya ini berangkat dari pemahaman bahwa belanja bisa menjadi pengalaman yang sangat emosional. Sebagian mengambil kesenangan dari berbelanja dan memperlakukannya sebagai terapi.
Ide pembuatan Synqera muncul dari kebosanan Gorynya di meja kasir sebuah toko kelontong supermarket di suatu akhir pekan. Ia memikirkan tentang banyaknya waktu yang dihabiskan di kasir. Ternyata lebih dari 40 detik untuk setiap pelanggan, tidak cukup lama untuk beriklan secara konvensional.
"Itulah cara kami mulai pengembangan komunikasi pribadi pada display point- of-sale .
Tentu , kami menggunakan analisis data besar ( untuk membuat komunikasi yang benar- benar spesifik), dan platform perangkat lunak untuk personalisasi komunikasi pelanggan tidak hanya di kasir , tetapi juga pintu masuk toko, rak dan bahkan di luar titik penjualan , via perangkat selular aplikasi, SMS , email dan konten website," tuturnya.
Sebelum
Synqera, Gorynya mendirikan perusahaan konten mobile yang cukup sukses
di kancah internasional. "Namun, passion sejati saya sekarang adalah
teknologi inovatif. Selain Synqera , kami juga mengembangkan proyek lain
yang disebut Wallet - sejenis dompet NFC tanpa kontak di ponsel Anda ,
yang bertujuan untuk menggantikan kartu kredit, misalnya, " papar pria
penyuka olahraga ekstrim ini.
Menurutnya,
resep rahasia untuk sukses sebagai pengusaha tidak lain adalah pikiran
yang selalu terbuka untuk ide-ide baru. "Jangan takut mengambil risiko!
Terus ikuti perkembangan dunia dan selalu ingin mengubah dunia menjadi
lebih baik," ujarnya.
Dalam lima tahun
mendatang, entrepreneur Rusia ini berambisi untuk berhasil dalam bisnis
NFC di Rusia , dan sekarang bermain di sektor personalisasi di pasar
internasional. "Bahkan perusahaan-perusahaan Jepang yang secara historis
dikenal kental dengan industri hi-tech mencari kami untuk
memperkenalkan diri dengan proyek kami yang masih dalam pengembangan,"
ia bertutur. Ia mengatakan pula rencanyanya untuk membuka setidaknya
tiga kantor internasional untuk Synqera dalam tiga tahun ke depan.
(SW/*Akhlis)
BACA JUGA- Dulu Disney Bangkrut, Lalu Bangkit Berkat Mickey Mouse
- Inilah 10 Pemuda Drop Out Yang Sukses Jadi Miliarder
- Goh Cheng Liang, Kaya Raya Berkat Cat
- Goh Cheng Liang, Konglomerat Singapura yang Tak Pernah Mengenyam Bangku Sekolah
- David Ingram:Entrepreneur Perlu Temukan Orang yang Bisa Bekerja dalam Tim
- Kisah Bocah Penjual Korek Api yang Jadi Miliarder Dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar