Dulu Disney Bangkrut, Lalu Bangkit Berkat Mickey Mouse
10 Sep 2013 Hits : 2,665
Walt Disney merupakan nama panggilan dari Walter Elias Disney seorang pengusaha besar di Amerika Serikat (AS), yang juga berperan sebagai animator, produser, sutradara, penulis naskah dan pengisi suara. Disney mengejar kariernya dengan mendirikan sebuah perusahaan kecil bernama Laugh-O-Grams. Sayang sekali, perusahaan tersebut akhirnya bangkrut.
Namun kebangkrutan tersebut tak menyurutkan niat Disney untuk mengembangkan kariernya. Dengan berbekal uang US$ 20 dan sebuah koper, dia pindah ke Hollywood. Di sanalah bisnisnya terus berkembang.
Pria yang wafat karena kanker paru-paru ini meninggalkan karya-karya yang terus hidup hingga saat ini. Perusahaannya tercatat sebagai perusahaan media terkaya di dunia dari segi pendapatan.
Bagaimanakah kisah Walt Disney bangkit dari kebangkrutan dan mengukir namanya di dunia hiburan internasional?
Pria yang namanya lekat dengan tokoh-tokoh kartun unik dan lucu asal AS ini adalah Walter Elias Disney. Dia lahir pada 5 Desember 1901. Disney, begitu orang memanggilnya merupakan anak yang berbakat menggambar sejak kecil. Hampir seluruh masa kanak-kanaknya dihabiskan di Marceline di Missouri, AS.
Kesukaannya terhadap seni berhasil membuat dia menghasilkan tambahan uang. Hal ini karena Disney kerap kali menjual lukisannya ke para tetangga. Dia lalu berupaya mengembangkan bakatnya dengan belajar seni dan fotografi di McKinley High Schools di Chicago.
Saat itu, Disney mulai mencintai alam bebas. Meski memiliki ayah yang bersifat keras dan berpenghasilan kecil. Ibu dan kakaknya Roy selalu mendorong dia untuk mengembangkan bakat seninya. Meski demikian Disney sempat mencoba mendaftar sebagai anggota militer pada 1918. Namun dia harus mengurungkan niatnya tersebut karena usianya yang masih terlalu kecil, 16 tahun.
Disney lalu melamar menjadi anggota Palang Merah AS dan ditugaskan ke Prancis. Di sana dia menghabiskan waktu setahun sebagai sopir ambulans. Tak hanya mengangkut korban, dia juga bertugas mengantar para pejabat palang merah di sana. Namun akhirnya dia memutuskan kembali ke AS dan mengejar mimpinya di dunia seni.
Baru mulai berkarir, Disney harus rela dihantam kebangkrutan
Setelah berbohong soal usianya dan bekerja selama setahun untuk palang merah di Prancis, Disney pun kembali ke kampung halamannya. Dia bekerja di Posman-Rubin Commercial Art Studio, Kansas City. Dari pekerjaannya dia memperoleh pendapatan US$ 50 per bulan.
Tak lama, dia memperoleh beasiswa di Kansas City Art Institute. Di sana dia bertemu Ub Iwerks, seorang animator, kartunis dan desainer karakter yang andal. Kedua pemuda tersebut kemudian berteman akrab. Ditemani Iwerks, Disney mulai percaya diri merajut mimpinya.
Dengan keahlian dan bakat masing-masing, kedua remaja tersebut lalu berkomitmen mendirikan perusahaan produsen film animasi Laugh O Gram Films . Keduanya bekerja sama menciptakan serial animasi yang diputar di sejumlah bioskop Newman berjudul Newman's Laugh-O-Grams. Pemberian special effect, pengisian suara, penggambaran karakter, dan komponen lain digarap bersama.
Sayang sekali, belum merasakan manisnya kesuksesan, perusahaan tersebut sudah diguncang para kreditor. Disney terus berupaya membayar semua tagihan utangnya, tapi seluruh upayanya sia-sia. Laugh O Gram Films akhirnya resmi dinyatakan bangkrut, dan asetnya digunakan untuk membayar semua pinjamannya. Kasus kebangkrutannya diselesaikan di Kansas City, Missouri.
Seperti dilansir Liputan6.com, bangkrutnya perusahaan tersebut tak menutup mimpi Disney untuk berkarier di bidang seni. Dia dan Iwerks lalu memutuskan pindah ke California.
Setelah perusahaan kecilnya gulung tikar, harta Disney yang tersisa hanyalah sebuah koper dan uang US$ 20. Disney dan Iwerks pun memutuskan untuk pindah ke Hollywood pada 1923. Keduanya lalu mulai mengerjakan serial kartun yang baru tentang seorang gadis kecil yang menjelajahi dunia penuh tokoh animasi. Berjudul Alice Comedies, serial tersebut didistribusikan M.J Winkler, wanita pertama di dunia yang memproduksi dan menjual film kartun.
Secara keuangan, Disney masih ditopang dana dari Winkler dan Roy.
Setelah menandatangani kontrak kerja sama dengan Winkler, ratusan bagian serial film tersebut terus diproduksi selama empat tahun hingga 1927. Film itu akhirnya kehilangan popularitasnya. Kemudian Disney menciptakan serial baru yang sama suksesnya Oswald the Lucky Rabbit.
Sebelumnya pada 1926, Disney mengganti nama perusahaannya yang bangkrut dengan The Walt Disney Studio shortly setelah pindah ke studio baru. Dia membangun bisnisnya tersebut dengan bantuan sang kakak yang memang mengetahui bakat Disney sejak kecil.
Dia pun berhasil mengatasi kasus kebangkrutan dan membayar seluruh utangnya pada 1928. Namun tak lama dia menemukan hak ciptanya atas sejumlah serial karyanya telah dipalsukan Winkler dan suaminya. Pasangan tersebut juga merebut semua animator yang bekerja padanya kecuali Iwerks. Dia pun untuk kedua kalinya mengalami hantaman keras di bisnis yang tengah dirintisnya.
Di perjalanan pulang di kereta, Disney mulai bermain-main dengan kertas dan pensilnya. Hasil coretannya adalah gambar seekor tikus yang langsung diberi nama Mickey. Tokoh tersebut lalu dikembangkan dengan bantuan Iwerks untuk membuatkan animasi. Lilly, istri Disney dan Edna, istri Roy membantunya mewarnbai Mickey. Dalam waktu singkat, tiga kartun Mickey Mouse berhasil diproduksi. Dua kartun Mickey yang pertama tidak dijual, jadi Disney menambahkan suara untuk film yang ketiga berjudul Steamboat Willie.
Meski sukses dengan Mickey Mosuse, Disney tak pernah lelah menciptakan berbagai tokoh baru yang melegenda hingga saat ini. Tak heran, satu demi satu tokoh kartun yang diciptakannya menuai banyak keberhasilan dan membuat perusahaan filmnya, Walt Disney semakin berjaya.
Kartunis yang penuh ide kreatif ini menikah pada 1925 dengan Lillian Bounds yang bekerja sebagai sekretaris di perusahannya. Lilian juga bertugas mewarnai tokoh-tokoh kartun yang diciptakannya. Tak hanya itu, tangannya pun turut memberi warna kesuksesan Mickey Mouse yang terkenal hingga kini.
Dari pernikahannya, Disney dianugerahi satu anak perempuan yaitu Diane Disney. Tiga tahun setelah kelahiran anak pertamanya tersebut, dia dan sang istri memutuskan untuk mengadopsi Sharon Mae Disney.
Walt Disney yang meninggal pada 1966 tersebut sangat mencintai kedua anaknya meskipun Sharon bukan anak kandungnya. Sharon diketahui telah meninggal saat berusia 57 tahun pada 1993 lalu.
Sementara itu, Diane menikah dengan Ron W. Miller yang bekerja sebagai CEO di Walt Disney Company hingga 1984. Diane pun memberikan tujuh cucu pada Walt Disney. (as)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar