Rabu, 12 Maret 2014

dari gelandangan menjadi miliarder^^joni sepriyan

Kisah Inspirasi Chris Gardner, dari gelandangan menjadi miliarder




“Don’t ever let somebody tell you, you can’t do something.”

Kata-kata diatas, merupakan prinsip yang mengantar kisah sukses Chris Gardner, gelandangan yang menjadi milyader. Sebelumnya saya ingin memberikan statement: sukses itu bukan karena takdir loh…

Jadi, mulai sekarang jangan pernah ragu dalam mewujudkan sesuatu. Mengapa?

Tahukah anda kisah sukses Chris Gardner yang dulunya gelandangan, dimulai dari NOL? Bahkan dari keadaan yang memprihatinkan. Well, beginilah kisah sukses Chris Gardner dimulai…
Christopher Gardner lahir di Milwakuee, Winconsin pada 9 Februari 1954. Sebagai anak laki-laki dalam keluarganya, ia hanya diasuh oleh ibunya yang bekerja sebagai guru yang juga memiliki beberapa pekerjaan sambilan – namun tetap tak cukup untuk memenuhi kebutuhan.

Kisah sukses Chris Gardner banyak diawali hal berat. Berpindah-pindah rumah, tinggal di panti asuhan, hingga masuk sekolah militer untuk menjadi tenaga medis dan mimpi keliling dunia yang sirna. Namun dari situ, Chris kenal dengan seorang ahli bedah jantung yang kemudian mempekerjakannya sebagai asisten penelitian klinis di University of California Medical Centre di San Francisco. Chris menikmati pekerjaan, tetapi ia hanya memiliki penghasilan $7.400 per tahun dan ia ingin lebih.

Demi melunasi berbagai pinjaman, Chris pun sampai menjadi penjual alat medis, dengan penghasilan $16.000 per tahun. Hingga suatu hari, ia jatuh hati pada mobil Ferrari – dan dari situ hidupnya berubah. Chris bertanya kepada sang pemilik Ferrari dua hal: “apa yang anda lakukan?” dan “bagaimana anda melakukan itu?”

Chris Gardner
Chris Gardner
Si pengemudi Ferrari adalah seorang pialang saham dengan penghasilan lebih dari $80.000 sebulan. Dan saat itu, Chris pun memutuskan bahwa menjadi pialang saham adalah masa depannya. Tanpa memiliki background, pengalaman, dan koneksi, ia mengejar mimpinya.

Sambil terus berusaha menjual peralatan medisnya, sempat tidur di stasiun kereta, hingga tetap menjaga sang anak yang ia cintai. Ia pun memberi nasihat kepada sang anak: “You got a dream, you gotta protect it… if you want something, go get it. Period.”

Dan sampai di tahun 1987, akhirnya Gardner Rich & Co, berdiri sebagai perusahaan pialang yang bergerak pada bidang pelakasanaan utang, ekuitas, dan transaksi produk-proudk derivatif. Dengan modal awal sebesar $10.000 dan beberapa perabot rumah seadanya, Chris dilaporkan memiliki 75% dari perusahaan pialang saham dengan sisanya dimiliki hedge fund.

Kisah sukses Chris Gardner berlanjut, dengan menjual sahamnya di tahun 2006, ia menjadi CEO dan pendiri dari Christopher Gardner International Holdings, dengan kantor di New York, Chicago, dan San Francisco. Ia pun melakukan kunjungan ke Afrika Selatan dan bertemu Nelson Mandela, untuk membicarakan kemungkinan investasi di Afrika dan menciptakan ratusan pekerjaan bagi jutaan orang.

“there is no plan B for passion.”

Will Smith berperan sebagai Chris Gardner
Pengalaman setiap orang sangat beragam. Apalagi pengalaman suka duka trader, kita pasti menyadari perjuangan yang akan dihadapi. Memang Chris Gardner bukan seorang trader handal seperti Warren Buffet, tapi keterkaitan pada dunia investasi seperti menyatukan kisah sukses Chris Gardner. Kisah sukses Chris Gardner dibuatkan dalam buku dan difilmkan dengan judul The Persuit of Happiness.

Chris sadar bahwa jika kita bisa mengalahkan yang terbesar, tentu hal kecil bisa kita atasi dengan mudah. Prinsip ini bisa memotivasi trader, kalau setiap usaha dan perjuangan tentu nantinya membuahkan hasil, walau anda tidak berpendidikan tinggi dan memulai dari NOL seperti Chris Gardner.

“we were homeless, we were not hopeless. There’s a world of difference.”

Tapi kepercayaan, jiwa kewirausahawan, dan dedikasi seorang ayah ini telah melontarkan ia dari kesuksesan yang ia temukan di Wall Street. Karena kita tahu bahwa impian dan kesuksesan diawali dari kerja keras dan kegagalan.

Banyak orang diluar sana yang mengatakan bahwa anda tidak bisa. Jangan pusingkan itu. Berbaliklah pada mereka dan katakan: Tunggu saja!

“It can be done, but you have to make it happen.” -Chris Gardner

Tidak ada komentar:

Posting Komentar