Minggu, 24 Februari 2013

Diburu Konsumen, Harga Ikan Gabus Melambung Tinggi

Diburu Konsumen, Harga Ikan Gabus Melambung Tinggi

Taufik Wijaya - detikfinance
Senin, 29/08/2011 08:52 WIB
Browser anda tidak mendukung iFrame
Palembang - Ikan gabus atau yang dikenal sebagai ikan kutuk di Jawa atau ikan kocolan di Betawi mengalami kenaikan harga dua kali lipat di Palembang, Sumatera Selatan jelang Lebaran kali ini. Harganya tembus Rp 85.000 per kilogram, padahal di hari biasa hanya berkisar Rp 35-40.000 kilogram di Palembang.

Meskipun harganya mahal, ikan tetap tetap diburu warga Palembang yang merayakan Lebaran. Ikan gabus bagi masyarakat Palembang merupakan bahan utama pembuatan makanan pempek. Makanan pempek, yang biasa dimakan masyarakat Palembang setiap hari, tetap menjadi menu utama mereka saat lebaran.

"Kalau lebaran ini kita makanan yang enak-enak, termasuk juga pempek yang paling enak, yang menggunakan ikan sungai, ikan gabus. Kalau sehari-hari kan kita lebih sering makan pempek dari ikan laut," kata Fahri warga Palembang kepada detikFinance, Senin (29/8/2011).

Tingginya permintaan ikan gabus, karena masyarakat Palembang lebih memilih bahan baku pempek dengan menggunakan ikan sungai, dibandingkan ikan laut. Alasannya ikan sungai tidak terlalu amis dibandingkan ikan laut, dan tidak terasa gatal di mulut. Kalaupun ikan laut yang digunakan yakni ikan tenggiri, sebab aroma dan rasanya seperti ikan sungai.

Dulu, ikan sungai yang digunakan yakni ikan belida, tapi karena ikan ini sudah jarang didapatkan akibat banyak lahan rawa-rawa yang ditimbun, sejak tahun 1990-an, warga Palembang lebih sering menggunakan ikan gabus.

Sementara para pedagang pempek yang masih menggunakan bahan baku ikan belida, terpaksa mendapat suplai dari Kalimantan yang masih banyak didapatkan ikan belida. Di Kalimantan sendiri ikan belida disebut ikan pipih.

1 komentar: