YanRizwar Al-lampungi menyunting dokumen.
he
he he,DIASPORA injukni keren judul sinji.induh ngapi nyak mileh kata
kata seeno.injuk mebangik gawoh rasani.kesanni injuk pas nihan
ngegambarko api sai haga ku tulis dija,api api sai rasani ngeganjal
engangon ji.na payu da puari nyin lanjut cerita sinji rek di pahami
jelma jelma bareh,injukni in nasional cutik cakupanni,na payu kidak
sekindua ji numpang bubahasa indonesia
pai,lain kik uleh ni pungah atau haga ngelupako bahasa ram sangun.inji
angkah ijtihad penulis YanRizwar Al-lampungi nyin ngemudahko komunikasi
jama pihak luar sai berkepentingan rek sai tertarik mencermati.
payu ram mulai,injuk serius cutik
lampung diaspora adalah realita yang mesti arif kita sikapi yang jika kita analisis dengan analisis SWOT
akan bisa kita cermati menjadi suatu hal yang akan menaikkan hanjak ram sunyinni.
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. http://id.wikipedia.org/wiki/ Analisis_SWOT
sedangkan arti Istilah diaspora (bahasa Yunani kuno διασπορά, "penyebaran atau penaburan benih") digunakan (tanpa huruf besar) untuk merujuk kepada bangsa atau penduduk etnis manapun yang terpaksa atau terdorong untuk meninggalkan tanah air etnis tradisional mereka; penyebaran mereka di berbagai bagian lain dunia, dan perkembangan yang dihasilkan karena penyebaran dan budaya mereka.http://id.wikipedia.org/wiki/ Diaspora
jadi lampung diaspora adalah lampung perantauan,maksudnya etnis lampung yang karena alasan alasan tertentu bertempat tinggal diluar daerah teritorial genelogisnya yang menempati seluruh provinsi Lampung dan sebagian provinsi Sumatera Selatan bagian selatan dan tengah yang menempati daerah Martapura komering ulu timur, Ranau,Muaradua di Komering Ulu selatan, Kayu Agung Komering Ilir , Tanjung Raja di ogan ilir, Merpas di sebelah selatan Bengkulu serta Cikoneng di pantai barat Banten.
lampung diaspora yang ku maksud adalah lampung perantauan,terutama yang telah bertempat tinggal permanen,menikah dan mempunyai keturunan.dalam artikel ini akan ku bedah dengan analisis SWOT.yang tentu saja harapan penulis akan memberikan efek dalam cakrawala berfikir bangsa ram dalam menyikapi perkembangan global dan globalisasi.pertanyaan yang selalu menggelitik penulis adalah"what wrong with my lampungnese'',apakah kontribusiku dengan lampungku agar lebih baik dan "nyemuka"hanjak rek panjak ram didunia seperti masa lampau yang gilang gemilang dan aktif dalam kancah percaturan dunia.jumlah suku lampung menurut beberapa pengamat dikatakan termasuk suku besar(lebih dari satu juta),meski saat ini sensus tentang etnis ram ini masih simpang siur namun secara garis besar mengerucut dalam estimasi di atas satu jutaan yakni sekitar diatas 2,5 juta (menurut asumsi pribadi penulis berdasar kan data2 yang bisa ditelusuri dan perkiraan estimasinya kini).yang jadi pertanyaan penulis mengapa begitu lambat nya perkembangan jumlah penduduk etnis lampung,sedangkan menurut sejarah lampung itu sendiri sama tua nya dengan sunda dan jawa yang note bene nya sebagai suku terbesar di indonesia,bahkan termasuk suku besar dunia.
yang dalam sejarah disebutka si jawa si sunda si lampung
bahkan dengan batak pun terpaut jauh.mengapa?,.sedangkan disebutkan dalam tambo batak.
sang bebatak,lapung dan sang bebugis/bone bersaudara.
baru penulis semakin sadari yakni lampung diaspora memainkan kunci vital disamping pribumi lokal di genelogis teritorial nya dalam mempengaruhi jumlah,pengaruh,dan pembangunan berkelanjutan kelampungan itu sendiri
dalam artikel ini saya akan menyoroti tentang fenomena cina perantauan(cina diaspora),jawa diaspora,sunda diaspora dan batak diaspora.dengan pedang analisis SWOT akan penulis kemukakan alasan alasan logis dan data data empiris tentang objek dan subjek ini (karena luasnya dan banyaknya hal hal terkait dalam hal ini,penulis akan semakin menyempurnakan dan menambah pembahasan dalam topik ini secara berkala,simultan,dan bersambung)
setelah sempat terhenti penulisan artikel ini,karena kesibukan penulisan dan bermacam kendala lainnya.penulis akan coba meneruskan pembahasan dalam artikel ini "lampung diaspora"meskipun dalam sepi nya komentar dan tanggapan.telah lama aku berfikir berulang ulang berfikir,merenenung dan mengamati.tentang fenomena lampung diaspora,baik tentang etnis maupun kelampungan yang melekat dengan nya.banyak hal yang jika difikirkan,diamati dan di renungkan akan nampak jelas kelemahan dan ancaman tentang ekspor etnis lampung ke rantauan,bahkan ada yang meneikah dan mempunyai keturunan.lampung diaspora ini rata rata dan kebanyakan musnah dan memusnahkan diri dari generasi kegenerasinya dari akar kelampungannya.sehingga sama sama asli lampung saat di rantauan berkomunikasi dengan bahasa non lampung,bahkan non indonesia,tapi dengan bahasa lokal tempatnya merantau.anak anak nya pun tidak di ajari cakap cawa lampung.aku gk bermasud menyindir tapi inilah realita.baru 3 hari berselang penulis mendapati adik tingkat penulis saat berkomunikasi sms,telpon,maupun saat ketemu dan ngobrol,menggunakan bahasa palembang,penulis sangat miris.baru 3 hari juga berlalu penulis bertemu anak dan ibu,anak nya malah sering ngomong pake bahasa indonesia padahal sama sama tinggal di lampung(sersekali luar),cuma karena sang anak nya kuliah di IAIN bandar lampung.padahal anak dan ibu pasih cawa lampung.penulis teringat saat tahun 2008 adik sepupu nyusul kuliah di universitas sriwijaya,ia ada idea lucu sekaligus menyesakkan,ia mengusulkan kami ngobrol menggunakan bahasa palembang,katanya malu.satu dua kali penulis biarkan ia ngomong pake bahasa palembang dan penulis jawab denga cawa lampung namun lama kelamaan penulis kesal karena ia lelenyukkan(gk nyadar2).lalu ku tegaskan dalam 2 pilihan,lau mau ngomong denganku pake bahasa lampung,lau gk,gk usah ngomong denganku.akhirnya dengan pilihan 1 antara 2 yang sulit tsblah akhirnya sampai skrg jika kami bertemu tetap menggunakan bahasa lampung.penulis juga pernah bertemu dengan satu keluarga asli lampung krui di palembang anggota ikatan keluarga krui bahkan yang laki saat itu menjabat sebagai sekretaris ikatan keluarga krui(IKK) di palembang,bahkan menurut keterangan istrinya dan anak nya ,istrinya adalah termasuk keluarga bangsawan lampung kalau gk salah dari pugung dan masih ada gelar/adok nya.tapi sayang suami istri saat komunikasi menggunakan bahasa palembang sedangkan kedua2nya asli lampungkrui dan asli masih bisa ngomong lampung.yang lucunya mereka saat ngobrol dengan penulis menggunakan cawa lampung namun saat mereka ngobrol menggunakan bahasa palembang,hahaha.semua anak nya jadi budak(anak)palembang dan tak bisa cawa lampung anak nya ada 3.kebetulan anak pertamanya kuliah bareng penulis,dan bisa di tebak dengan penulis ia berbahasa palembang.dan yang sangat mengejutkan,membanggakan juga ia sangat ingin bisa cawa lampung.sekaligus menyedihankan karena tragis mengapa ada seperti ini kejadian.dan banyak lagi.disinilah penulis banyak di beri tahu dan di tunjukkan oleh teman penulis tersebut si anu keturunan lampung krui juga lho jon,si anu itu keturunan lampung krui juga,penulis hanya tersenyum kecut.pernah penulis coba ngobrol dengan keturunan lampung krui juga lho itu(generasi ke 2),kami ngobrol2 dengan coba santai dan cool penulis bertanya kamu dari krui juga ya?dia menjawab dengan santai dan cool juga,dengan mimik serius tanpa rasa bersalah.gk,aku dari palembang,aku orang palembang.emang bapak ku dari lampung dari krui pulau pisang.tapi aku orang palembang.he he he penulis cuma senyum menunduk dikit dan berpaling sambil meringis merasakan ada yang sakit dan ada yang hialang dariyang terdalam.pernah juga penulis di tunjukkan dengan cewe cantik,asli cantik dan penulispun sempat terfikir mendekatinya,dia ketua ospek fakultas.berhubung penulis sempat stop 1 thn baru kuliah jadi umur kami tak terpaut jauh malah lebih tua penulis kurang lebih 1 thn.namun lagi lagi penulis lemoh hati saat di bilang si anu tu keturunan orang krui juga lhoo jon.penulis ingat saat sesi perkenalan penulis sebutkan dari lampung krui.setelah sesi perkenalan keturunan2 lampung krui tu mendekati penulis,dan berkenalan dan memperkenalkan diri.begitu juga ketua ospek tsb mendekati,bertanya dan memperhatiakan penulis(tapi ia menyembunyikan identitasnya itu)kita ambil positifnya aja.
nanti ti edit rek tisambung luwot
TO BE CONTINUED
lampung diaspora adalah realita yang mesti arif kita sikapi yang jika kita analisis dengan analisis SWOT
akan bisa kita cermati menjadi suatu hal yang akan menaikkan hanjak ram sunyinni.
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. http://id.wikipedia.org/wiki/
sedangkan arti Istilah diaspora (bahasa Yunani kuno διασπορά, "penyebaran atau penaburan benih") digunakan (tanpa huruf besar) untuk merujuk kepada bangsa atau penduduk etnis manapun yang terpaksa atau terdorong untuk meninggalkan tanah air etnis tradisional mereka; penyebaran mereka di berbagai bagian lain dunia, dan perkembangan yang dihasilkan karena penyebaran dan budaya mereka.http://id.wikipedia.org/wiki/
jadi lampung diaspora adalah lampung perantauan,maksudnya etnis lampung yang karena alasan alasan tertentu bertempat tinggal diluar daerah teritorial genelogisnya yang menempati seluruh provinsi Lampung dan sebagian provinsi Sumatera Selatan bagian selatan dan tengah yang menempati daerah Martapura komering ulu timur, Ranau,Muaradua di Komering Ulu selatan, Kayu Agung Komering Ilir , Tanjung Raja di ogan ilir, Merpas di sebelah selatan Bengkulu serta Cikoneng di pantai barat Banten.
lampung diaspora yang ku maksud adalah lampung perantauan,terutama yang telah bertempat tinggal permanen,menikah dan mempunyai keturunan.dalam artikel ini akan ku bedah dengan analisis SWOT.yang tentu saja harapan penulis akan memberikan efek dalam cakrawala berfikir bangsa ram dalam menyikapi perkembangan global dan globalisasi.pertanyaan yang selalu menggelitik penulis adalah"what wrong with my lampungnese'',apakah kontribusiku dengan lampungku agar lebih baik dan "nyemuka"hanjak rek panjak ram didunia seperti masa lampau yang gilang gemilang dan aktif dalam kancah percaturan dunia.jumlah suku lampung menurut beberapa pengamat dikatakan termasuk suku besar(lebih dari satu juta),meski saat ini sensus tentang etnis ram ini masih simpang siur namun secara garis besar mengerucut dalam estimasi di atas satu jutaan yakni sekitar diatas 2,5 juta (menurut asumsi pribadi penulis berdasar kan data2 yang bisa ditelusuri dan perkiraan estimasinya kini).yang jadi pertanyaan penulis mengapa begitu lambat nya perkembangan jumlah penduduk etnis lampung,sedangkan menurut sejarah lampung itu sendiri sama tua nya dengan sunda dan jawa yang note bene nya sebagai suku terbesar di indonesia,bahkan termasuk suku besar dunia.
yang dalam sejarah disebutka si jawa si sunda si lampung
bahkan dengan batak pun terpaut jauh.mengapa?,.sedangkan disebutkan dalam tambo batak.
sang bebatak,lapung dan sang bebugis/bone bersaudara.
baru penulis semakin sadari yakni lampung diaspora memainkan kunci vital disamping pribumi lokal di genelogis teritorial nya dalam mempengaruhi jumlah,pengaruh,dan pembangunan berkelanjutan kelampungan itu sendiri
dalam artikel ini saya akan menyoroti tentang fenomena cina perantauan(cina diaspora),jawa diaspora,sunda diaspora dan batak diaspora.dengan pedang analisis SWOT akan penulis kemukakan alasan alasan logis dan data data empiris tentang objek dan subjek ini (karena luasnya dan banyaknya hal hal terkait dalam hal ini,penulis akan semakin menyempurnakan dan menambah pembahasan dalam topik ini secara berkala,simultan,dan bersambung)
setelah sempat terhenti penulisan artikel ini,karena kesibukan penulisan dan bermacam kendala lainnya.penulis akan coba meneruskan pembahasan dalam artikel ini "lampung diaspora"meskipun dalam sepi nya komentar dan tanggapan.telah lama aku berfikir berulang ulang berfikir,merenenung dan mengamati.tentang fenomena lampung diaspora,baik tentang etnis maupun kelampungan yang melekat dengan nya.banyak hal yang jika difikirkan,diamati dan di renungkan akan nampak jelas kelemahan dan ancaman tentang ekspor etnis lampung ke rantauan,bahkan ada yang meneikah dan mempunyai keturunan.lampung diaspora ini rata rata dan kebanyakan musnah dan memusnahkan diri dari generasi kegenerasinya dari akar kelampungannya.sehingga sama sama asli lampung saat di rantauan berkomunikasi dengan bahasa non lampung,bahkan non indonesia,tapi dengan bahasa lokal tempatnya merantau.anak anak nya pun tidak di ajari cakap cawa lampung.aku gk bermasud menyindir tapi inilah realita.baru 3 hari berselang penulis mendapati adik tingkat penulis saat berkomunikasi sms,telpon,maupun saat ketemu dan ngobrol,menggunakan bahasa palembang,penulis sangat miris.baru 3 hari juga berlalu penulis bertemu anak dan ibu,anak nya malah sering ngomong pake bahasa indonesia padahal sama sama tinggal di lampung(sersekali luar),cuma karena sang anak nya kuliah di IAIN bandar lampung.padahal anak dan ibu pasih cawa lampung.penulis teringat saat tahun 2008 adik sepupu nyusul kuliah di universitas sriwijaya,ia ada idea lucu sekaligus menyesakkan,ia mengusulkan kami ngobrol menggunakan bahasa palembang,katanya malu.satu dua kali penulis biarkan ia ngomong pake bahasa palembang dan penulis jawab denga cawa lampung namun lama kelamaan penulis kesal karena ia lelenyukkan(gk nyadar2).lalu ku tegaskan dalam 2 pilihan,lau mau ngomong denganku pake bahasa lampung,lau gk,gk usah ngomong denganku.akhirnya dengan pilihan 1 antara 2 yang sulit tsblah akhirnya sampai skrg jika kami bertemu tetap menggunakan bahasa lampung.penulis juga pernah bertemu dengan satu keluarga asli lampung krui di palembang anggota ikatan keluarga krui bahkan yang laki saat itu menjabat sebagai sekretaris ikatan keluarga krui(IKK) di palembang,bahkan menurut keterangan istrinya dan anak nya ,istrinya adalah termasuk keluarga bangsawan lampung kalau gk salah dari pugung dan masih ada gelar/adok nya.tapi sayang suami istri saat komunikasi menggunakan bahasa palembang sedangkan kedua2nya asli lampungkrui dan asli masih bisa ngomong lampung.yang lucunya mereka saat ngobrol dengan penulis menggunakan cawa lampung namun saat mereka ngobrol menggunakan bahasa palembang,hahaha.semua anak nya jadi budak(anak)palembang dan tak bisa cawa lampung anak nya ada 3.kebetulan anak pertamanya kuliah bareng penulis,dan bisa di tebak dengan penulis ia berbahasa palembang.dan yang sangat mengejutkan,membanggakan juga ia sangat ingin bisa cawa lampung.sekaligus menyedihankan karena tragis mengapa ada seperti ini kejadian.dan banyak lagi.disinilah penulis banyak di beri tahu dan di tunjukkan oleh teman penulis tersebut si anu keturunan lampung krui juga lho jon,si anu itu keturunan lampung krui juga,penulis hanya tersenyum kecut.pernah penulis coba ngobrol dengan keturunan lampung krui juga lho itu(generasi ke 2),kami ngobrol2 dengan coba santai dan cool penulis bertanya kamu dari krui juga ya?dia menjawab dengan santai dan cool juga,dengan mimik serius tanpa rasa bersalah.gk,aku dari palembang,aku orang palembang.emang bapak ku dari lampung dari krui pulau pisang.tapi aku orang palembang.he he he penulis cuma senyum menunduk dikit dan berpaling sambil meringis merasakan ada yang sakit dan ada yang hialang dariyang terdalam.pernah juga penulis di tunjukkan dengan cewe cantik,asli cantik dan penulispun sempat terfikir mendekatinya,dia ketua ospek fakultas.berhubung penulis sempat stop 1 thn baru kuliah jadi umur kami tak terpaut jauh malah lebih tua penulis kurang lebih 1 thn.namun lagi lagi penulis lemoh hati saat di bilang si anu tu keturunan orang krui juga lhoo jon.penulis ingat saat sesi perkenalan penulis sebutkan dari lampung krui.setelah sesi perkenalan keturunan2 lampung krui tu mendekati penulis,dan berkenalan dan memperkenalkan diri.begitu juga ketua ospek tsb mendekati,bertanya dan memperhatiakan penulis(tapi ia menyembunyikan identitasnya itu)kita ambil positifnya aja.
nanti ti edit rek tisambung luwot
TO BE CONTINUED
- Uncu Wir menyukai ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar