Minggu, 20 Desember 2009
tentang kita Ayah
memang benar nasehatmu ayah bahwa aq berbeda,aq anakmu.memang benar
pesanmu ayah bahwa aq sama,aq sama2 seperti insan lainnya.memang benar
ayah,tak ada yg sama sekali berbeda.memang benar ayah saat kini kembali q
ingat,didikanmu.memang benaR ayah.semakin kematangan ini q rasakan
semakin mengharu biru asa cinta ini menggelora untuk selalu
meninggikanmu dalam pusara mahkota keyakinan q untuk melangkah.ayah
memang benar semua pengajaran dari cerita2 hidupmu kini semakin
menginsp[irasi q untuk tegar&kokoh menjelnag ketetapan
pilihan,pilihan hati&keputusan jalan hidup yg bagaimana untuk
diperankan.mungkin ayah tak kan pernah membaca curahan untaian prosa
rasa yg mengkristal dalam jiwa.mungkin bisa jd ayah pun tak tau betapa
gelora untuk membuat bangga ayah begitu berpacu,begitu memburu,begitu
mencacah2 ego liar q untuk berontak,ayah namun sejauh ini pengaruhmu
begitu dalam,begitu mencengkram,begitu dahsatnya menuntun arah q.kadang
kala ananda merasa ayah begitu dalam,seolah ayah menjadi jalur syaraf
q,seolah menjadi aliran darah q,seolah ruh suci yg menggerakkan aq untuk
semakin terpacu.ayah terima kasih takhingga juga ananda rasa belum
cukup untuk meluahkan rasa ini untuk ayah,menbuat ayah banggapun belum
cukup,sujud sungkempun takbisa mewakilkan,bahkan dengan tebusan
jiwa&raga q belumlah cukup.begitu berharaga&pentingnya ayah
dalam "ketentangan" aq.hanya satu jawaban yg bisa setelah q renungkan
"aq harus berbakti padamu".masih q ingat pesan2 ayah,masih begitu jelas
serasa baru sesaat.masih begitu jelas suara kasih ayah menyapa,masih
begitu terasa jelas elusan jemari ayah di kepala q dengan penuh kasih
dengan kerjap senang q,teramat jelas seolah baru tadi.masih terngiang
jelas lantunan suara lembut mu mengajari q tentang tauhid,tntang
Rasullullah,tntang islam,tntang shalat,tentang mengaji.yg dulu sungguh q
tanya2 apa guna semua ini selain untuk berbakti.semakin waktu beranjak
semakin sadarlah ananda betapa dalam cinta&pengorbanan ayahibu.masih
q ingat ayah dikala ananda sakit ayah begitu panik,terlihat jelas oleh
ananda yg masih begitu polos ketulusan&rasa bertanggung jawabnya
ayah begitu besar q rasakan,ayah bukan obatnya saja ayah dikala itu yg
menyembukkan ananda namun lebih dari itu kekuatan ketulusa
ayah&kemauan untuk terlihat gagah layaknya anak ayah yg bisa ayah
banggakan.masih ananda ingat kemauan ayah yg tepatnya harapan ayah dalam
prestasi ayah selalu menginginkan aq termasuk deretan2 puncak&nomor
yg pertama,masih q ingat betapa raut senag ayah begitu nyata kala q
bawakan hasil juara2 pertama,aq begitu puas begitu meras inilah anak
ayah,aq bisa membanggakan ayah,dan sampai kini kebiasaan itu
melekatnyata,be firt priority adalah selogan yg selalu q jdkan
pedoman.masih q ingat betapa ayah memanjakan kami kala dikhitan dengan
santapan ayam besar yg mantap,maknyuss...,ternyata ayah selalu
mengutamakan aq melebihi pengutamaan ayah pada diri ayah,kini ananda
bukan anak2 l;agi ayah,kini ananda tlah dewasa tlah tau bedanya raut
tulus kini izinkan ananda untuk berbakti padamu selamanya.tolong ayah
tolong ananda untuk menebus dosa tolong ananda untuk bisa membuat mu
bahagia.sebenarnya q ingin katakan q izinkan sedikitpun ayah
terluka&sedih.ta'kan dan jujur hingga de3tik ini aq tak bisa
memaafkan diri q atas kebodohan q atas kelalaian q atas pengabaian
q,ayahibu seharusnya saat ini ayah tak harus lagi menanggung aq,kadang q
ingin seperti burung yg jika sudah bisa terbang ia kan mencari
makan&menikmati dunianya tak menyusahkan ayahibu.namun jika kita
sadari kita tak bisa jg saling menyalahkan biarlah ini menjadi kritik yg
konstruktif untuk kita.ayah ayah taukan apa2 yg pernah ayah
katakan,taukasn,ingatkan?.ah...mungkin ada yg lupa seiring waktu mungkin
kan lupa.namun bagi ananda semua kesan,pesan,sirat&surat yg terekam
panca indera kan ananda pegang teguh&q abadi.agar semesta tau
tentang adanya kita,selamanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar