sang
lampung yang rendah diri,adalah awal dari keterpurukan ini,sangang
lampung yang rendah diri awal dari sepi nya geliat "cetar membahananay'
sang pemilikpusaka warisan Piil Pusenggiri.rendah diri adalah ikwal dari
ketakutan,kehawatiran,dan pengabaian.tak kenal maka nya tak sayang,tak
sayang makanya takcinta.tak cinta karena tak dirasa.mengapa ku
kerucutkan pada tak dirasa,ya karena pada kenyataannya sebagian besar
dan kebanyakan yang seharusnya disebut sang lampung itu tak merasakan
kentalnya adat,budaya,dan tradisi kelampungan itusendiri.sosok sang
lampung adalah kebanyakannya adalah sosok yang krisis dan kritis jati
diri,bahkan ada yang lebih dari malu dan minder yakni
membenci.bagaimanakah akan di hasil kan sang lampung yang militan jika
ia tak kenal kelampungan nya itu sendiri.bagi mana akan di hasilkan sang
lampung yang bangga dan sayang merawat,menjaga,memperkenalkan
tentang kelampungan.sedangkan ia sendiri tak pernah cinta akan
rah(darah) dan trah(keturunan) lampung nya sendiri.saya mengamati marga2
dan orang2 yang masih memegang teguh adat,budaya dan tradisi
kelampungan jauh lebih berkarakter,kompak dan disegani.jauh lebih
bermarwah dan bermartabat bahkan dikalangan ram sendiri.dampak dari
pengkebirian kelampungan itu sendiri sangat terstruktur dan
tersisitemisasi baik tingkat nasional,daerah,maupun desa bahkan dudun2
dan rt rt.bermula dari pengilegalisasiannya sistem kesaibatinan dan
kepepadunan dalam pemerintahan republik.lalu pencaplokan pencaplokan
tanoh lampung dalam garis2 batas terotorial atas nama provinsi2,program
nasional(transmigrasi),pengist imewaan
para transmigran dan pendatang atas nama kemajemukan tapi kebablasan
bagai perompak yang menjajah tanah tanpa tuan seperti yahudi dan negara
israellnya pada bangsa arab dan negara palestina.sang lampung sangat
rendah diri dan di rendahkan,saya fikir sekarang menjijikkan
membayangkan para pendatang tak bisa dan tak mau pandai bahasa dari
rumpun lampung dimana ia tinggal.tapi sebaliknya yang mengherankan
justru sang lampung bisa menguasai beberapa bahasa pendatang.ku katakan
lampung adalah lampung tanoh lampung adalah milik bangsa lampung dengan
semua kelampungannya,yang wajib di taati bagi para tamu dan ingin di
angkon puwari di atas tanoh ini.apa lagi jika mereka mengais
rizki,minum,mandi,bertempat tinggal bahkan lahir di sini mereka harus
mencerminkan lampung yang punya piil pusenggiri dan bahasa lampung harus
mereka kuasai.sang lampung harus berfikir,harus berzikir,harus berjuang
hingga akhir menjadikan lampung kian bermarwah dengan segala keunikan
dan keragaman yang mewarnai,dengan rasa dan citra lampung disetiap lini
dan segi di tanoh dan bangsa2 yang di lingkupi
- Hendri Semaka, Uncu Wir, Matsayuti Putra Penyimbang dan 2 lainnya menyukai ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar