aku,tempias,hujan dan angin
3 Desember 2013 pukul 21:42
tempias
Aq rindukan tetesmu
Menerpa gigilan jiwaku
Membasahi tubuh q
Meresap di tiap pori2ku
Bagai masa kecilku
Yg slalu snang mnyambut hadirmu
Rinai manjamu di ujung dedaun
Bersama desau bayu yg mengalun
Bak simponi
Yang slalu buat q trtegun
Takjub ingin cecapi indahmu
Bercengkerama dengan dinginnya hujan
Berfantasi dgn desauan angin
Berlarian riang
Menyongsong bahagia
Lepaskan semua beban
Aq rindu rasakan belaimu
Meski di serambi
Terpercik2
Basahmu itu nikmat
Meski seringkali
Sapu mengancam dari ibu
Meski raut kemarahan
Ayah membayang
Tempias
Ku rindukan arti hadirmu
Ku bisa jadi diriku
Tempias
Ku rindukan arti hadirmu
Krn Ku bisa benci tak menuruti aku ku
Tempias
Ku ingin songsong hujan dan anginmu
Seperti dulu
Yang sering ku lakukan
Yang tampa q sadari itulah aku
Dan saat itulah menjadi aku
Aq rindukan tetesmu
Menerpa gigilan jiwaku
Membasahi tubuh q
Meresap di tiap pori2ku
Bagai masa kecilku
Yg slalu snang mnyambut hadirmu
Rinai manjamu di ujung dedaun
Bersama desau bayu yg mengalun
Bak simponi
Yang slalu buat q trtegun
Takjub ingin cecapi indahmu
Bercengkerama dengan dinginnya hujan
Berfantasi dgn desauan angin
Berlarian riang
Menyongsong bahagia
Lepaskan semua beban
Aq rindu rasakan belaimu
Meski di serambi
Terpercik2
Basahmu itu nikmat
Meski seringkali
Sapu mengancam dari ibu
Meski raut kemarahan
Ayah membayang
Tempias
Ku rindukan arti hadirmu
Ku bisa jadi diriku
Tempias
Ku rindukan arti hadirmu
Krn Ku bisa benci tak menuruti aku ku
Tempias
Ku ingin songsong hujan dan anginmu
Seperti dulu
Yang sering ku lakukan
Yang tampa q sadari itulah aku
Dan saat itulah menjadi aku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar