ku
hanya ingin menulis kembali menulis,kembali menjabarkan arti gelisah
diri dan kedahagaan ini untuk mengerti dan memberi bagi sesuatu yang
melekat di diriku ini.berawal dari tidak tau,tak peduli,rendah
diri,penasaran dan lalu penasaran dan lalu penasaran.penasaran terus
penasaran seiring menanjak nya kekaguman dan pengetahuan tentang '"who
is me".semakin buatku tak henti haus
untuk mengekplorasi pemberitaan dari setiap apa saja yang dapat ku
temukan sebagai bahaan penambah referensiku untuk memahami seluk beluk
kelampunganku ini.aku tak ambil peduli apakah ada yang peduli,bagiku
sudah cukup aku memahami dan coba membagi meski minim bahkan tak di
apresiasi.aku juga tak tau,aku juga penasaran dari manakah rasa
kedahagaaan dan kekuataanku untuk tuntaskan penasaran.aku juga tak tau
darimana rasa haus yang gigilkan tanya ini untuk terus mencari dan
mengekplorasi,untuk trus gigih meski di cibir dan kadang di caci.ku juga
tak tau lapar ku untuk mencecap remah2 sejarah kelampunganku yang
banyak nya masih berupa merah,kuning,hijau,biru,ungu dan kelabu bahkan
pekat.multi warnanya tak surutkan rasa penasaran,tingkat kesulitan dan
penyanggahan tak urungkan pengkajian.meski terasa sendiri aku terus
mencari,meski terasa sendiri ku terus coba menggali.meski sendiri ku tak
bisa hentikan rasa kelisahku untuk mendekap bayang2 kelampungan yang
buatku kelimpungan.ku juga tak tau kekuatan apakah yang bisa buatku
berulang kali sanggup membaca lima ratus sekian halaman buku secara
berulang2 hatam.kekuatan darimana juga yang bisa buatku angan2kan otak2
kata2 untuk taut menautkan dengan ke ram an.entah akupun gelisah sangat
gelisah seolah ku habiskan waktu dalam kesia sia an dalam kegilaaan yang
serba buat penasaran dan buat kegamangan.seharusnya ku hentikan
petualangan imajinatif dan mungkin naif ini,tapi jujur aku tak
bisa.terlalu kuat tanya ku,terlalu besar kesediaanku untuk terus sanggup
menunggu dan menunggu batas2 dimana sangkaaan ku terbuktikan.teruslah
mengeklor wahai insan teruslah mempublikasi teruslah tersedia semua
jawaban dari apa2 yang bisa jawab penasaran dan kedahaagaan ku yang
kupun sendiri tak tau kapan kah akan tertuntaskan
- Dilihat oleh 9
- YanRizwar Al-lampungi mencari yang bisa buatku tersenyum tentang lampungku,lampungmu,dan lampung kita
- Jun Hm Apa yg kamu maksud dgn Lpgku, Lpgmu, dsn Lpg kita? Apakah sekarang ke-3 nya bikin kamu sedih? Apanya yg bikin sedih, pdhal orang lain anggap biasa ? Jgn kejar bayangan matahari nnti kamu lelah sendiri.
- YanRizwar Al-lampungi ku telah berulang kali bosan,dan coba menghentikan.namun sekuat apapun aku meng enyahkan kan selalu tersedia hasrat dan waktu untuk ku kembali peduli,bagaikan momok dan kangker yang menawan dan menawarkan petualangan sunyi hahhahaha
- Jun Hm Kalau itu, obatnya hanya ada pada dirimu sendiri, mau tidak menerima kenyataan karena kita bisa berada di tengah hingar bingar musik, ttpi kita tetap di dlm kesunyian
- YanRizwar Al-lampungi kenyataan itu nisbi buk,karena semua yang di mayapada ini tidak ada yang abadi.semua semu.dan takkan pernah bisa tuntaskan hasrat para imajinatif dan imajiner kita hanya mencoba menganggap nyata dalam kesejatian yang kita sangkakan pada yang sejati nya akan pralaya(hancur) dan moksa
- Novan Saliwa api muneh ana saya kira kita musti bakukan satu kata, selanjutnya setiap sub2 dialek bisa mengatakan dg gaya masing2. Misal : Tidak, dibakukan Mawat ( dialeknya : Mawek, Mak Wat, Mak ). Lampung ( dialeknya Lappung, Leppung ). Sekam ( Sikam, Hikam, Ekam ). kira2 begitu
- Jun Hm Yan memang tdk ada yg abadi, semua yg nyata bisa hancur, lalu kenapa kita sibuk membuat rumah yg akan ditinggalkan, lebih baik sibuk membuat rumah yg akan ditinggali.
- YanRizwar Al-lampungi Novan Saliwa bisa jadi bisa jadi kidang timuat juga yu versi lainni.
injuk contoh di atas"tidak"kik nyak lebih cenderung di MAK WAT sebagai kata baku sementara mawat,mawek,at,muat,sebagai kata lain versi sub dialek ni.repa kik hamu - Novan Saliwa ya, semua tergantung kesepakatan ahli bahasa nantinya, bisa jadi demikian sub dialek menurutku tidak harus ditulis, kalopun ditulis agar lebih rapih, dibuat terpisah dihalaman terakhir sebagai lampiran, hee,,
- YanRizwar Al-lampungi tanya pai pendapat ibuk Jun Hm sebagai pakar bahasa lampun dialek o ,nyin tambah menarik topik seno van
- Novan Saliwa o iya, saya lebih sepakat kalo dibakukan 2 bahasa, bahasa Nyow tersendiri, dan bahasa Api sendiri, jadi memang musti ada 2 kamus, kamu Lampung Api dan Nyow.
- Jun Hm Ukuran baku-tdk bukan kita yg nentukan, tapi pemakaianni. Lamun kata ino Risok dipakai di pok dan situasi resmi, jadilah ia kata baku. Misalni, di pok gawi, tetuha adat bebalah resmi makai makwat, kata sinalah sai baku, mawek utk sehari2. Bhs Ind, misalni, ENGGAK makket dipakai lamun ulun pidato resmi, ENGGAK ino jadi mak baku
- YanRizwar Al-lampungi setelah kuperhatiko,cutiksebenorni kata2 sai sumang(bida) baik lom subdialek2 dialek A maupun subdialek2 dialek o,maupun dialek A vs dialek O.jadi menurutku lagi dapok ti kompromiko.nyak setuju jama pendapat ibuk jun maslah baku mak baku perkara sikon,pakar bahsa,bantuan pemerintah lom penerapanni
- Jun Hm Ino kuliah sosiolinguistikni, Yan, krn bhs bukan milik satu orang, ttp milik bersama yg dipakai bersama. Krn itu, di antara pemakai-nya hrs ada kesepakatan bersama ttg cara memakai dan strategi pemakaiannya. Yan, mhs S-1jurs bhs lak tentu tungga kuliah inji. Suatu saat sy ingin ketemu Yan dan Novan, oke
- YanRizwar Al-lampungi konsensus bisa di dapat dari berjalannya waktu dan penyempurnan2.juga di bantu media2 dan orang2 penyosialisasi nya.seiring interaksi anatar pesonal dan kelompok,juga di bantu dengan mudah nya akses media sebagai wadah interaksi maka akan terbentuk suatu bahsa yang di menegerti semua.walaupun mungkin akan sedikit berbeda dari rumpun asal nya.
- YanRizwar Al-lampungi sebenarnya sub etnik lampung(saya lebih suka menyebutnya persekutuan adat) seperti krui 16 marga,komering 7 kepuyangan,waykanan,abung siwo migo,megopak tulang bawang,dst dsb) dan enclave etnis lampung(bengkulu bagian selatan,cikoneng pak pekon prov banten).telah lebih dahulu menerapkan persatuan bahasa yang ku maksud,buktinya bisa berinteraksi sedangkan mereka berasal dari sub dialek yang berbeda bahkan dialek vs dialek berbeda.sekarang tinggal mempadankan dan menyempurnakan sahaja untuk menjadi bahsa lampung raya
- Jun Hm Itu sulit tercapai, Yan, krn hanya ada 2 dialek induk: A dan O. Hati2 nnti justru terjadi egoisme atau keakuan masing2. Hal itu bebeda dari bhs Ind, yg justru hadir sebagai pemersatu di antara ratusan etnis dan didorongksn oleh rasa nasionalisme melawan penjajah. Biarkan saja masing2, diajarkan sesuai dgn tempatnya, buatkan kamus masing2, termasuk kamus setiap subdialek sehingga ketika ada orang msu mempelajarinya, kamus itu sudah ada. Bisa berinteraksi antar dialek/subdialek itulah pertanda kita mau saling mengerti.
- Jun Hm Menurut sy justru mustahil krn bhs bukan benda fisik. Bhs berkait dgn diri pemakainya. Mana ada yg mau, satu hrs kalah dr yg lain. Kalaupun semua setuju, bhs mana yg akan dipakai krn etnis bukan persekutuan, justru mereka disatukan oleh "alam dan lingkungannya". Sy tdk mau mencoba, Yan, krn sy takut melihat apa yg akan terjadi.
- Jun Hm Ya, gak, krn namanya INDONESIA, yg tdk menjadi nama suku dan nama bhs daerah mana pun, tetapi menjadi nama bangsa dan bhs dr bangsa itu. Jadi, kita semua merasa memilikinya. Coba nama itu menjadi nama suatu daerah, keadaannya pasti lain. Nama itu pemberian J.R.Logan, orang Belanda.
- Jun Hm Diskusi kita ini jangan dibuang ya, Yan, siapa tau suatu saat nanti bisa diacu dlm menuliskan sesuatu ttg Lpg.
- YanRizwar Al-lampungi oke bukkkk,memnag rencanaku kedepannya akan ku masukkan dalam blog2ku apa saja yang kurasa penting dari grup2 yang ku admini dan ku kunjungi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar