Jumat, 09 Mei 2014

MEMOAR MERANAI LAMPUNG RANTAUAN = JIKA =

jika

17 Juni 2010 pukul 12:10
jika fana tlah meraja dan fantasi menjadi obsesi,dikala nyata terpinggir riak realitas kaum pemimpi,dikala gelembung membesar minim isi,apa yg terjadi.kita memang sang pemimpi namun bukan sang penghayal atau sang provokator raga untuk tertegun diam,diam dalam rasa yg melena dalam buai yg membunuh kreatifitas,seroja atas nama cinta,simponi harap atas nama kasih,alun melodi cekam atas nama kesetiaan.sampah kepalsuaan yang diagung agungkan seolah madu delecios yang meninabobokkan.sampah yg terpadu janji dan berkelindan harap dengan jiwa2 sang inlander.cukupkanlah dagu tengadah cukupkanlah tangan menengadah cukupkanlah tunduh rasa dengan jiwa pengalah,sudah saat nya diam kita akhiri sudah saatnya bungkam kita sumbati sudah saat nya kita ambil peran menoreh sejarah kita sendiri yang fenomenal&menumental.meskipun kita sadari hanya nama dan cerita yg kan kita tinggalkan yang mungkin nantinya kan menjadi lelucon dan gelak tawa tersapu semilir lalu.namun jauhdan lebih dari itu kita tlh mewarisi suatu hikmah yang bisa menginspirasi masa untuk mengabadikan pembuktian eksistensi.memang adakalanya hutan tak harus mensyaratkan seragam tanaman seperti hasil karya manusia dengan hutan produksinya,memang benar dan lebih jauh dari itu disana terletak makna sesungguhnya dari makna sang Belantara.semua mereka punya tempat tersendiri dalam menunjukkan eksistensi pengabdian,tiada yg sia2&semua bermanfaat&berperan,meski ada yg gugur sebelum layu dan ada yg layu sebelum kemutik.namun palinglah tidak mareka lebih agung daripada yg memiliki nyaw namun berjiwa sampah.Tuhan q ingin akhiri perenungan namun jiwa q masih gejolak penuh resah untuk q cerna dalam jiwa q yg ingin tenang.tuhan kadang q berfikir mengapa aq tak hanya kau jadi kan onggok sampah kering yg terbakar jadi abu lalu menghilang tertiup bayu dan sirna terserap dan tercecap tanah dan menyuburkan tanaman.tuhan kadang q ingin akhiri semu,bebas lepas terbang mengawang dalam kembara yg tak bertuan,kepadaMu.kembali dalam peraduan tempat tenram ba' masa kecil q dalam buai&pangkuan tulus dan penuh kasih sayang buda,dalam teduhnya tatap ayahanda dalam canda hangat saudara.ah...kini tinggal memoar indah penyerta jalan.Tuhan q butuh peneguhan jiwa q yg labil
  • Anda menyukai ini.
  • YanRizwar Al-lampungi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar