Minggu, 01 Juni 2014

TENTANG KITA AYAH

Minggu, 20 Desember 2009

tentang kita Ayah

memang benar nasehatmu ayah bahwa aq berbeda,aq anakmu.memang benar pesanmu ayah bahwa aq sama,aq sama2 seperti insan lainnya.memang benar ayah,tak ada yg sama sekali berbeda.memang benar ayah saat kini kembali q ingat,didikanmu.memang benaR ayah.semakin kematangan ini q rasakan semakin mengharu biru asa cinta ini menggelora untuk selalu meninggikanmu dalam pusara mahkota keyakinan q untuk melangkah.ayah memang benar semua pengajaran dari cerita2 hidupmu kini semakin menginsp[irasi q untuk tegar&kokoh menjelnag ketetapan pilihan,pilihan hati&keputusan jalan hidup yg bagaimana untuk diperankan.mungkin ayah tak kan pernah membaca curahan untaian prosa rasa yg mengkristal dalam jiwa.mungkin bisa jd ayah pun tak tau betapa gelora untuk membuat bangga ayah begitu berpacu,begitu memburu,begitu mencacah2 ego liar q untuk berontak,ayah namun sejauh ini pengaruhmu begitu dalam,begitu mencengkram,begitu dahsatnya menuntun arah q.kadang kala ananda merasa ayah begitu dalam,seolah ayah menjadi jalur syaraf q,seolah menjadi aliran darah q,seolah ruh suci yg menggerakkan aq untuk semakin terpacu.ayah terima kasih takhingga juga ananda rasa belum cukup untuk meluahkan rasa ini untuk ayah,menbuat ayah banggapun belum cukup,sujud sungkempun takbisa mewakilkan,bahkan dengan tebusan jiwa&raga q belumlah cukup.begitu berharaga&pentingnya ayah dalam "ketentangan" aq.hanya satu jawaban yg bisa setelah q renungkan "aq harus berbakti padamu".masih q ingat pesan2 ayah,masih begitu jelas serasa baru sesaat.masih begitu jelas suara kasih ayah menyapa,masih begitu terasa jelas elusan jemari ayah di kepala q dengan penuh kasih dengan kerjap senang q,teramat jelas seolah baru tadi.masih terngiang jelas lantunan suara lembut mu mengajari q tentang tauhid,tntang Rasullullah,tntang islam,tntang shalat,tentang mengaji.yg dulu sungguh q tanya2 apa guna semua ini selain untuk berbakti.semakin waktu beranjak semakin sadarlah ananda betapa dalam cinta&pengorbanan ayahibu.masih q ingat ayah dikala ananda sakit ayah begitu panik,terlihat jelas oleh ananda yg masih begitu polos ketulusan&rasa bertanggung jawabnya ayah begitu besar q rasakan,ayah bukan obatnya saja ayah dikala itu yg menyembukkan ananda namun lebih dari itu kekuatan ketulusa ayah&kemauan untuk terlihat gagah layaknya anak ayah yg bisa ayah banggakan.masih ananda ingat kemauan ayah yg tepatnya harapan ayah dalam prestasi ayah selalu menginginkan aq termasuk deretan2 puncak&nomor yg pertama,masih q ingat betapa raut senag ayah begitu nyata kala q bawakan hasil juara2 pertama,aq begitu puas begitu meras inilah anak ayah,aq bisa membanggakan ayah,dan sampai kini kebiasaan itu melekatnyata,be firt priority adalah selogan yg selalu q jdkan pedoman.masih q ingat betapa ayah memanjakan kami kala dikhitan dengan santapan ayam besar yg mantap,maknyuss...,ternyata ayah selalu mengutamakan aq melebihi pengutamaan ayah pada diri ayah,kini ananda bukan anak2 l;agi ayah,kini ananda tlah dewasa tlah tau bedanya raut tulus kini izinkan ananda untuk berbakti padamu selamanya.tolong ayah tolong ananda untuk menebus dosa tolong ananda untuk bisa membuat mu bahagia.sebenarnya q ingin katakan q izinkan sedikitpun ayah terluka&sedih.ta'kan dan jujur hingga de3tik ini aq tak bisa memaafkan diri q atas kebodohan q atas kelalaian q atas pengabaian q,ayahibu seharusnya saat ini ayah tak harus lagi menanggung aq,kadang q ingin seperti burung yg jika sudah bisa terbang ia kan mencari makan&menikmati dunianya tak menyusahkan ayahibu.namun jika kita sadari kita tak bisa jg saling menyalahkan biarlah ini menjadi kritik yg konstruktif untuk kita.ayah ayah taukan apa2 yg pernah ayah katakan,taukasn,ingatkan?.ah...mungkin ada yg lupa seiring waktu mungkin kan lupa.namun bagi ananda semua kesan,pesan,sirat&surat yg terekam panca indera kan ananda pegang teguh&q abadi.agar semesta tau tentang adanya kita,selamanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar