Minggu, 24 Februari 2013

Tana Toraja Kembangkan Budidaya Ikan Gabus,joni sepriyan


Published On: Mon, Jul 16th, 2012

Tana Toraja Kembangkan Budidaya Ikan Gabus

Share This
Tags


Ikan Gabus
MAKALE, TCN.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tana Toraja berencana mengembangkan budidaya ikan gabus mulai tahun depan. Hal tersebut terungkap dalam rapat koordinasi antara Bappeda Tana Toraja bersama Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Sulsel di ruang pola kantor bupati pekan lalu. “Tana Toraja potensial sebagai daerah pusat pengembangan ikan gabus mulai dari hulu hingga hilir. Pengembangan ikan gabus akan kami masukkan dalam perencanaan pembangunan tahun depan,” ujar Kepala Bappeda Tana Toraja, Yunus Sirante. Dia mengatakan, pengembangan ikan gabus berpotensi membuka peluang bisnis baru di sektor industri rumah tangga.
“Selain dijadikan lauk pauk, hasil olahan daging ikan gabus juga bisa dijadikan produk makanan kesehatan seperti biskuit, bakso, sosis hingga suplemen.” Yunus Sirande
Daging ikan gabus mengandung zat gizi yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Menurutnya, permintaan pasar di Sulawesi Selatan akan ketersediaan ikan gabus cukup tinggi.Apabila pengembangan budidaya ikan gabus dikembangkan di daerah ini, akan memberikan nilai tambah dan meningkatkan daya saing komoditi lokal dalam menggerakkan perekonomian masyarakat melalui industri rumah tangga.
Disamping ikan gabus yang lebih dikenal masyarakat Toraja dengan sebutan bale toraya merupakan komoditi lokal, kondisi alam dan lingkungan Tana Toraja sangat mendukung untuk pengembangan ikan gabus di daerah itu.“Kebutuhan ikan gabus cukup tinggi sementara persediaan ikan gabus mulai berkurang. Ini sebuah peluang bisnis bagi masyarakat Toraja untuk menambah pendapatan di sektor budidaya ikan,”paparnya
Camat Sangalla Selatan Fius Minggu mengatakan, masyarakat sangat tertarik untuk mengembangkan budidaya ikan gabus. Bahkan, masyarakat siap menyediakan lokasi untuk budidaya ikan gabus. Namun kendalanya, bibit ikan gabus sangat terbatas untuk dikembangkan. Dia berharap, pemerintah kabupaten memfasilitasi ketersediaan bibit ikan gabus untuk diberikan secara gratis kepada masyarakat.
“Lokasi untuk dijadikan budidaya ikan gabus sudah banyak tersedia, tapi masyarakat kesulitan untuk memperoleh bibit ikan,”ujarnya. Sementara itu, Kepala Bidang Ekonomi Balitbangda Provinsi Sulsel Since Erna Lamba mengatakan, permintaan ikan gabus sangat tinggi karena mengandung nutrisi yang cukup tinggi. Daging ikan gabus juga mengandung albumin yang diyakini sebagai obat penyembuh luka bakar dan luka operasi.
Menurutnya, pengembangan budidaya ikan gabus di Tana Toraja bisa menjadikan Tana Toraja sebagai daerah penyuplai ikan gabus ke daerah-daerah yang membutuhkannya. “Mengkomsumsi ikan gabus secara ilmiah dapat berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh, mempercepat proses penyembuhan pasca operasi. Banyak orang mencari ikan gabus karena manfaatnya bagi kesehatan cukup tinggi,”ujarnya. [joni lembang ]
Sumber: Sindo
 
 
 
 
 
 
Rate This
Displaying 2 komentar
Have Your Say
  1. gatot kristianto says:
    saya menjual bibit ikan gabus untuk konsumsi dengan harga terjangkau dan bersaing,kualitas bibit no 1,kami melayani pengiriman ke seluruh indonesia..silahkan hub kami jika berminat di 081 391 777 685
  2. irsanti putri says:
    jenis ikan gabus apa yang rencananya akan di budidayakan di toraja??

Budidaya Ikan Gabus

Budidaya Ikan Gabus Belum Ada

Meski saat ini banyak masyarakat Kabupaten Barito Kuala (Batola) yang melakukan pembudidayaan ikan, namun sampai saat ini belum ada yang mencoba membudidayakan ikan Gabus atau Haruan. Kepala Dinas Perikanan Batola Sugiatno mengatakan, saat ini masyarakat tidak ada yang membudidayakan ikan Gabus.

Baik itu untuk dibudidayakan di keramba maupun di kolam. “Belum adanya masyarakat yang membudidayakan ikan ini dikarenakan sangat susah,” katanya. Diungkapkan, selama ini untuk memenuhi kebutuhan akan ikan gabus,  masyarakat hanya melalui tangkapan di perairan bebas. Namun jika musim kemarau tiba seperti ini ikan tersebut sulit didapatkan petani.

Bahkan, apabila musim seperti ini harga ikan Gabus di pasaran dapat melambung tinggi. Seperti sekarang ini, harga ikan tersebut bisa mencapai Rp 60 ribu perkilogramnya. Menurut Sugiatno, Dinas Perikanan dan Kelautan Batola kedepan akan melaksanakan workshop pengembangan budi daya ikan tawar, seperti ikan Gabus, ikan Nila Gesit.

Sehingga kedepan masyarakat dapat mengetahui dan mendapatkan informasi bagaimana cara melakukan pembudidayaan ikan gabus ini agar bisa berhasil.  Dalam workshop, pembicara yang akan dihadirkan dari Kementerian Riset dan Teknologi.
Untuk terus meningkatkan budidaya ikan di Batola tersebut pemerintah daerah juga terus mendukung pihak yang ingin melakukan pembudidayaan, seperti memberikan pinjaman peralatan pembudidayaan ikan. (shn)

2012, Hasil Panen Ikan Gabus Capai 600 Kilogram

2012, Hasil Panen Ikan Gabus Capai 600 Kilogram
Bangkapos.com - Jumat, 25 Januari 2013 16:07 WIB
IMG-20130124-02306.jpg
bangkapos.com/edwardi
Panen ikan gabus di kolam milik Aon, warga Kampung Pulau Pune Belinyu.

Laporan Wartawan Bangka Pos, Edwardi

BANGKAPOS.COM, BANGKA -
- Kelompok budidaya ikan (Pokdakan) Air Tawar Padang Siput "Belinyu Bersatu" pada tahun 2012 secara keseluruhan menghasilkan panen ikan gabus (ikan deleg) sekitar 600 kg.

Hasil panen ini baru untuk mencukupi konsumsi ikan gabus untuk masyarakat Belinyu saja, itu pun masih kurang untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Hal ini diungkapkan Zainudin, Ketua Pokdakan Padang Siput "Belinyu Bersatu" yang ditemui bangkapos.com, Kamis (24/1/2013), di lokasi kolam ikan milik Aon, warga Kampung Pulau Pune Belinyu.

"Kalau dihitung untuk tahun 2012 lalu baru sekitar 600 kilogram hasil panen ikan gabus yang sudah dijual kepada masyarakat. Untuk panen kali ini hanya sekitar Rp 50 kg yang masuk ukuran jual, sisanya masih ada sekitar 300-400 kilogram lagi harus dibesarkan kembali menunggu sampai ukuran konsumsi," jelasnya.

Diungkapkannya, Pokdakan Padang Siput "Belinyu Bersatu" memang mengkhususkan di bidang budidaya ikan gabus, karena keberadaan ikan gabus saat ini dialam sudah sulit didapatkan.

"Untuk bibit ikan gabus kita mengawinkan sendiri secara alami, dimana anakan ikan gabus yang masih kecil ditangkap dari kolam indukan untuk dibesarkan dalam kolam pembenihan. Setelah ukuran agak besar baru dilepaskan di kolam pembesaran," jelasnya.

Penulis : edwardi
Editor : asmadi
Sumber : bangkapos.com


budidaya ikan gabus ,joni sepriyan

Selasa, 22 Maret 2011

budidaya ikan gabus



Ikan gabus adalah sejenis ikan buas yang hidup di air tawar. Ikan ini dikenal dengan banyak nama di pelbagai daerah: aruan, haruan (Mly.,Bjn), kocolan (Btw.), bogo (Sd.), bayong, bogo, licingan (Bms.), kutuk (Jw.), dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris juga disebut dengan berbagai nama seperti common snakehead, snakehead murrel, chevron snakehead, striped snakehead dan juga aruan. Nama ilmiahnya adalah Channa striata (Bloch, 1793).

 Pemerian
Kepala ikan gabus
Ikan darat yang cukup besar, dapat tumbuh hingga mencapai panjang 1 m. Berkepala besar agak gepeng mirip kepala ular (sehingga dinamai snakehead), dengan sisik-sisik besar di atas kepala. Tubuh bulat gilig memanjang, seperti peluru kendali. Sirip punggung memanjang dan sirip ekor membulat di ujungnya.
Sisi atas tubuh –dari kepala hingga ke ekor– berwarna gelap, hitam kecoklatan atau kehijauan. Sisi bawah tubuh putih, mulai dagu ke belakang. Sisi samping bercoret-coret tebal (striata, bercoret-coret) yang agak kabur. Warna ini seringkali menyerupai lingkungan sekitarnya. Mulut besar, dengan gigi-gigi besar dan tajam.
Kebiasaan
Ikan gabus biasa didapati di danau, rawa, sungai, dan saluran-saluran air hingga ke sawah-sawah. Ikan ini memangsa aneka ikan kecil-kecil, serangga, dan berbagai hewan air lain termasuk berudu dan kodok.
Seringkali ikan gabus terbawa banjir ke parit-parit di sekitar rumah, atau memasuki kolam-kolam pemeliharaan ikan dan menjadi hama yang memangsa ikan-ikan peliharaan di sana. Jika sawah, kolam atau parit mengering, ikan ini akan berupaya pindah ke tempat lain, atau bila terpaksa, akan mengubur diri di dalam lumpur hingga tempat itu kembali berair. Oleh sebab itu ikan ini acap kali ditemui ‘berjalan’ di daratan, khususnya di malam hari di musim kemarau, mencari tempat lain yang masih berair. Fenomena ini adalah karena gabus memiliki kemampuan bernapas langsung dari udara, dengan menggunakan semacam organ labirin (seperti pada ikan lele atau betok) namun lebih primitif.
Pada musim kawin, ikan jantan dan betina bekerjasama menyiapkan sarang di antara tumbuhan dekat tepi air. Anak-anak ikan berwarna jingga merah bergaris hitam, berenang dalam kelompok yang bergerak bersama-sama kian kemari untuk mencari makanan. Kelompok muda ini dijagai oleh induknya.
Penyebaran
Ikan gabus menyebar luas mulai dari Pakistan di barat, Nepal bagian selatan, kebanyakan wilayah di India, Bangladesh, Sri Lanka, Tiongkok bagian selatan, dan sebagian besar wilayah di Asia Tenggara termasuk Indonesia bagian barat.
Keragaman Jenis
Gabus dan kerabatnya termasuk hewan Dunia Lama, yakni dari Asia (genus Channa) dan Afrika (genus Parachanna). Seluruhnya kurang lebih terdapat 30 spesies dari kedua genus tersebut.
Di Indonesia terdapat beberapa spesies Channa; yang secara alami semuanya menyebar di sebelah barat Garis Wallace. Namun kini gabus sudah diintroduksikan ke bagian timur pula.
Salah satu kerabat dekat gabus adalah ikan toman (Channa micropeltes), yang panjang tubuhnya dapat melebihi 1 m dan beratnya lebih dari 5 kg.


Manfaat dan Kerugian
Sebetulnya ikan gabus memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Ikan-ikan gabus liar yang ditangkap dari sungai, danau dan rawa-rawa di Sumatra dan Kalimantan kerap kali diasinkan sebelum diperdagangkan antar pulau. Gabus asin merupakan salah satu ikan kering yang cukup mahal harganya di sumatera khususnya di palembang ikan ini sangat tinggi harganya karena merupakan bahan baku pembuatan pempek(makanan khas palembang). Selain itu ikan gabus segar, kebanyakan dijual dalam keadaan hidup, merupakan sumber protein yang cukup penting bagi masyarakat desa, khususnya yang berdekatan dengan wilayah berawa atau sungai
Ikan gabus juga merupakan ikan pancingan yang menyenangkan. Dengan umpan hidup berupa serangga atau anak kodok, gabus relatif mudah dipancing. Namun giginya yang tajam dan sambaran serta tarikannya yang kuat, dapat dengan mudah memutuskan tali pancing.
Akan tetapi ikan ini juga dapat sangat merugikan, yakni apabila masuk ke kolam-kolam pemeliharaan ikan (Meskipun beberapa kerabat gabus di Asia juga sengaja dikembangbiakkan sebagai ikan peliharaan). Gabus sangat rakus memangsa ikan kecil-kecil, sehingga bisa menghabiskan ikan-ikan yang dipelihara di kolam, utamanya bila ikan peliharaan itu masih berukuran kecil.
Sejak beberapa tahun yang lalu di Amerika utara, ikan ini dan beberapa kerabat dekatnya yang sama-sama termasuk snakehead fishes diwaspadai sebagai ikan berbahaya, yang dapat mengancam kelestarian biota perairan di sana. Jenis-jenis snakehead sebetulnya masuk ke Amerika sebagai ikan akuarium. Kemungkinan karena kecerobohan, maka kini snakehead juga ditemui di alam, di sungai-sungai dan kolam di Amerika. Dan karena sifatnya yang buas dan invasif, Pemerintah Amerika khawatir ikan-ikan itu akan cepat meluas dan merusak keseimbangan alam perairan.
Gabus bagi kesehatan
Diketahui bahwa ikan ini sangat kaya akan albumin, salah satu jenis protein penting. Albumin diperlukan tubuh manusia setiap hari, terutama dalam proses penyembuhan luka-luka. Pemberian daging ikan gabus atau ekstrak proteinnya telah dicobakan untuk meningkatkan kadar albumin dalam darah dan membantu penyembuhan beberapa penyakit.
  populasi ikan gabus di alam sudah mulai berkurang, sehingga budiadaya ikan ini perlu dikembangkan.
Lalu soal cara budidaya ikan gabus. Ternyata ikan inipun tidak susah. Tidak perlu dengan pemijahan buatan, cukup dengan pemijahan alami. Tentu saja hal ini disebabkan karena ikan gabus sudah akrab dengan perairan kita. Salah satu instansi perikanan yang sudah berhasil adalah Balai Budidaya Air Tawar Mandiangin, Kalimantan Selatan.
Beda jantan dan betina

Jantan dan betina ikan gabus bisa dibedakan dengan mudah. Caranya dengan melihat tanda-tanda pada tubuh. Jantan ditandai dengan kepala lonjong, warna tubuh lebih gelap, lubang kelamin memerah dan apabila diurut keluar cairan putih bening. Betina ditandai dengan kepala membulat, warna tubuh lebih terang, perut membesar dan lembek, bila diurut keluar telur. Induk jantan dan harus sudah mencapai 1 kg.

Pemijahan

Pemijahan dilakukan dalam bak beton atau fibreglass. Caranya, siapkan sebuah bak beton ukuran panjang 5 m, lebar 3 m dan tinggi 1 m; keringkan selama 3 – 4 hari; masukan air setinggi 50 cm dan biarkan mengalir selama pemijahan; sebagai perangsang pemijahan, masukan eceng gondok hingga menutupi sebagian permukaan bak; masukan masukan 30 ekor induk betina; masukan pula 30 ekor induk jantan; biarkan memijah; ambil telur dengan sekupnet halus; telur siap untuk ditetaskan.

Untuk mengetahui terjadinya pemijahan dilakukan pengontrolan setiap hari. Telur bersifat mengapung di permukaan air. Satu ekor induk betina bisa menghasilkan telur sebanyak 10.000 – 11.000 butir.

Penetasan telur

Penetasan telur dilakukan di akuarium. Caranya : siapkan sebuah akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air bersih setinggi 40 cm; pasang dua buah titik aerasi dan hidupkan selama penetasan; pasang pula pemanas air hingga bersuhu 28 O C; masukan telur dengan kepadatan 4 – 6 butir/cm2; biarkan menetas. Telur akan menetas dalam waktu 24 jam. Sampai dua hari, larva tidak perlu diberi pakan, karena masih menyimpan makanan cadangan.

Pemeliharaan larva

Pemeliharaan larva dilakukan setelah 2 hari menetas hingga berumur 15 hari, dalam akuarium yang sama dengan kepadatan 5 ekor/liter. Kelebihan larva bisa dipelihara dalam akuarium lain. Pada umur 2 hari, larva diberi pakan berupa naupli artemia dengan frekwensi 3 kali sehari. Dari umur 5 hari, larva diberi pakan tambahan berupa daphnia 3 kali sehari, secukupnya. Untuk menjaga kualitas air, dilakukan penyiponan, dengan membuang kotoran dan sisa pakan dan mengganti dengan air baru sebanyak 50 persen. Penyiponan dilakukan 3 hari sekali, tergantung kualitas air.

Pendederan

Pendederan I ikan gabus dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 200 m2; keringkan selama 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalir dengan lebar 40 cm dan tinggi 10 cm; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 5 - 7 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 4.000 ekor larva pada pagi hari; setelah 2 hari, beri 1 – 2 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari; panen benih dilakukan setelah berumur 3 minggu.



Reaksi: 

CARA BUDIDAYA IKAN GABUS (Ophiocephalus striatus)

Sabtu, 07 Januari 2012

CARA BUDIDAYA IKAN GABUS (Ophiocephalus striatus)

oleh : Rokit,SP
Penyuluh Perikanan Kab. Sinjai
 

A.     Mengenal Lebih Dekat Ikan Gabus
Ikan gabus merupakan ikan air tawar liar dan predator benih yang rakus dan sangat ditakuti pembudidaya ikan. Ikan ini merupakan ikan buas (carnivore yang bersifat pemakan segala yang predator). Di alam, ikan gabus tidak hanya memangsa benih ikan tetapi juga ikan dewasa dan serangga air lainnya termasuk kodok.
Asal usul Ikan Gabus, Ternyata ikan gabus adalah ikan asli Indonesia. Hidup di perairan sekitar kita, di rawa, di waduk dan di sungai-sungai yang airnya tenang. Namun sayang, populasi ikan gabus di alam sudah mulai berkurang, sehingga budiadaya ikan gabus ini sangat perlu dikembangkan.
Ikan gabus dikenal dengan banyak nama. Ada yang menyebutnya sebagai aruan, haruan (Melayu dan Banjar), kocolan (Betawi); bayong, bogo, licingan, kutuk (Jawa), bale salo (Bugis); dan lain-lain.. Nama ilmiahnya adalah Channa striata (Bloch, 1793) dan ada yang menyebutnya Ophiocephalus striatus.
Kelas            :    Pisces
Subkelas       :    Actinopterygii
Ordo             :    Perciformes
Famili            :    Channidaeae
Genus            :    Channa
Species          :    Channa sriata/Ophiocephalus striatus
Ada beberapa jenis gabus. Channa striata merupakan jenis ikan gabus yang banyak ditemui dan memiliki ukuran tubuh relatif kecil. Jenis lain adalah gabus toman Channa micropeltes dan Channa pleuropthalmus. Gabus toman merupakan jenis gabus yang berukuran tubuh besar, mencapai panjang 1 meter dengan 5 kg.
Ikan gabus memiliki kepala berukuran besar dan agak gepeng mirip kepala ular (sehingga dinamai snakehead). Terdapat sisik-sisik besar di atas kepala. Tubuh berbentuk bulat gilig memanjang, seperti peluru kendali atau torpedo. Sirip punggung memanjang dan sirip ekor membulat di ujungnya. Sisi atas tubuh dari kepala hingga ke ekor berwarna gelap, hitam kecokelatan atau kehijauan. Sisi bawah tubuh putih. Sisi samping bercoret-coret tebal (striata).Warna ini sering kali menyerupai lingkungan sekitarnya. Mulutbesar,dengan gigi-gigi besar dan tajam.
Ikan gabus biasa ditemukan di perairan umum sebagai ikan liar. Banyak itangkap di danau, rawa, sungai, dan saluran-saluran air hingga ke sawah-sawah. Di Indonesia, ikan gabus awalnya hanya terdapat di barat garis Wallacea (Sumatera, Jawa, dan Kalimantan). Namun dalam perjalanan waktu, ikan gabus diintroduksi (dimasukkan) ke wilayah Indonesia Timur.        
Pada beberapa daerah yang dilalui aliran sungai besar, rawa-rawa, danau, kolam, sawah dan lain sebagainya atau memasuki kolam-kolam pemeliharaan ikan dan menjadi hama yang memangsa ikan-ikan peliharaan. Jika sawah, kolam atau parit mengering, ikan ini akan berupaya pindah ke tempat lain, atau bila terpaksa, akan mengubur diri di dalam lumpur hingga tempat itu kembali berair. Oleh sebab itu ikan ini acap kali ditemui "berjalan" di daratan khususnya di malam hari di musim kemarau mencari tempat lain yang masih berair. Ikan gabus bisa bertahan hidup tanpa air karena bisa bernapas menyerap oksigen bebas menggunakan alat bantu pernapasan berupa "labirin".

B.      Ciri-Ciri Ikan Gabus
Ikan gabus memiliki kepala berukuran besar dan agak gepeng mirip kepala ular (sehingga dinamai snakehead). Terdapat sisik-sisik besar di atas kepala. Tubuh berbentuk bulat gilig memanjang, seperti peluru kendali atau torpedo. Sirip punggung memanjang dan sirip ekor membulat di ujungnya. Sisi atas tubuh dari kepala hingga ke ekor berwarna gelap, hitam kecokelatan atau kehijauan. Sisi bawah tubuh putih. Sisi samping bercoret-coret tebal (striata).Warna ini sering kali menyerupai lingkungan sekitarnya. Mulut besar, dengan gigi-gigi besar dan tajam.

C.      Teknik Budidaya Ikan Gabu
1.      Perbedaan Ikan Gabus  Jantan Dan Betina  
 
Jantan dan betina ikan gabus bisa dibedakan dengan mudah. Caranya dengan melihat tanda-tanda pada tubuh. Jantan ditandai dengan kepala lonjong, warna tubuh lebih gelap, lubang kelamin memerah dan apabila diurut keluar cairan putih bening. Betina ditandai dengan kepala membulat, warna tubuh lebih terang, perut membesar dan lembek, bila diurut keluar telur. Induk jantan dan harus sudah mencapai 1 kg.


2.      Pemijahan Ikan Gabus          
Pemijahan dilakukan dalam bak beton atau fibreglass. Caranya, siapkan sebuah bak beton ukuran panjang 5 m, lebar 3 m dan tinggi 1 m; keringkan selama 3 – 4 hari; masukan air setinggi 50 cm dan biarkan mengalir selama pemijahan; sebagai perangsang pemijahan, masukan eceng gondok hingga menutupi sebagian permukaan bak; masukan masukan 30 ekor induk betina; masukan pula 30 ekor induk jantan; biarkan memijah; ambil telur dengan sekupnet halus; telur siap untuk ditetaskan. Untuk mengetahui terjadinya pemijahan dilakukan pengontrolan setiap hari. Telur bersifat mengapung di permukaan air. Satu ekor induk betina bisa menghasilkan telur sebanyak 10.000 – 11.000 butir.
3.      Penetasan   
Penetasan telur dilakukan di akuarium. Caranya : siapkan sebuah akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air bersih setinggi 40 cm; pasang dua buah titik aerasi dan hidupkan selama penetasan; pasang pula pemanas air hingga bersuhu 28 O C; masukan telur dengan kepadatan 4 – 6 butir/cm2; biarkan menetas. Telur akan menetas dalam waktu 24 jam. Sampai dua hari, larva tidak perlu diberi pakan, karena masih menyimpan makanan cadangan.
4.      Pemeliharaan Larva Ikan Gabus
    Pemeliharaan larva dilakukan setelah 2 hari menetas hingga berumur 15 hari, dalam akuarium yang sama dengan kepadatan 5 ekor/liter. Kelebihan larva bisa dipelihara dalam akuarium lain. Pada umur 2 hari, larva diberi pakan berupa naupli artemia dengan frekwensi 3 kali sehari. Dari umur 5 hari, larva diberi pakan tambahan berupa daphnia 3 kali sehari, secukupnya. Untuk menjaga kualitas air, dilakukan penyiponan, dengan membuang kotoran dan sisa pakan dan mengganti dengan air baru sebanyak 50 persen. Penyiponan dilakukan 3 hari sekali, tergantung kualitas air.
5.      Pendederan Ikan Gabus
Pendederan ikan gabus dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 200 m2; keringkan selama 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan parit keliling dengan lebar 40 cm dan tinggi 10 cm; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 5 - 7 karung kotoran ayam / kotoran ternak; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 4.000 ekor larva pada pagi hari; setelah 2 hari, beri 1 - 2 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam untuk setiap hari; panen benih dilakukan setelah berumur 3 minggu.
6.      Pembesaran Ikan Gabus di Kolam
             Pemeliharaan ikan gabus untuk dibesarkan di kolam dengan cara sebagai berikut :
Siapkan kolam dengan ukuran tergantung keadaan lahan yang tersedia, biasanya ukuran antara 2.500 M2– 5.000 M2; keringkan selama 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan parit keliling dengan lebar 2 M dan tinggi 40 cm; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 500 – 1.000 kg kotoran ayam / kotoran ternak; isi air setinggi 75 cm - 100 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar benih berumur 3 minggu sebanyak 5 ekor/M2  pada pagi hari; setelah itu beri pakan tambahan dengan dosis 3 – 5 % dari berat badan per hari; panen dapat dilakukan setelah ikan gabus berumur 3 – 4 bulan (ukuran konsumsi).

SUMBER : -    www.aquaculture.blogspot.com
    -       www.arepsmart.blogspot.com

Budidaya Ikan Gabus, Peluang Usaha Yang Masih Terpendam


Budidaya Ikan Gabus, Peluang Usaha Yang Masih Terpendam

biskuitikangabus
Entah mengapa budidaya ikan gabus tak sepopuler dengan usaha budidaya ikan lainnya. Padahal potensi ikan gabus cukup besar karena selain mudah dibudidayakan dan enak dikonsumsi, ikan gabus juga kaya khasiat untuk obat berbagai jenis penyakit.
Berdasarkan hasil penelitian, Ikan Gabus alias Ophiocephalus striatus ini mengandung albumin (bagian protein yang sangat penting bagi tubuh manusia) yang sangat tinggi. Sehingga ekstrak ikangabus  ini sangat ampuh untuk penyembuhan berbagai jenis penyakit misalnya hepatitis, infeksi paru, stroke. Memperbaiki gizi buruk pada bayi, anak-anak dan ibu hamil serta mempercepat penyembuhan luka.
Karena kandungan dan kelebihannya sejumlah ahli gizi menganjurkan masyarakat lebih banyak mengkonsumsi ikan gabus yang biasanya hidup di danau, rawa, sungai, dan saluran-saluran air hingga ke sawah-sawah ini.
Sejumlah ahli gizi di antaranya dari Center for Food, Nutrition, and Health (CFNH) Rumah Sakit Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar Sulawesi Selatan, Prof. DR. dr. Nurpudji A.Taslim, MPH, SpGK, Dr. dr. Sri Adiningsih MS MCN dari Departemen Nutrisi, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga, hingga peneliti dari Universitas Loma Linda California mengatakan, ikan gabus memiliki nilai asam amino yang sangat lengkap, baik esensial maupun non esensial. Selain itu, ikan gabus juga mengandung Allisin, Allil Sulfida dan Furostanol Glicosida.
Karena itu Prof Nurpudji A.Taslin mengatakan seseorang memiliki kandungan albumin rendah disarankan mengkonsumsi ikan gabus, atau ekstrak kapsul ikan gabus maupun biskuit albumin ikan gabus. Dia mencontohkan, jika anak-anak yang berkadar albuminnya rendah harus diberi infus seharga Rp1,4 juta per botol, dengan minimal pemberian 3 botol.
Tetapi jika mengkonsumsi ikan gabus atau kapsul albumin harganya cukup terjangkau, hanya Rp3 ribu per butir. “Bila pemberiannya 2 kapsul ikan gabus sekali minum sehari 3 kali selama 10 hari, biayanya hanya Rp180 ribu,” kata akademisi yang sudah lama memproduksi kapsul ekstrak ikan gabus tersebut.
Sejumlah pengusaha di Semarang, Jawa Tengah saat ini juga sedang giat mengembangkan produksi ekstrak ikan gabus ini. Sayangnya para produsen ekstrak ikan gabus sering terkendala pasokan bahan baku. Karena untuk memproduksi ekstrak ikan gabus kualitas baik dibutukan ikan bagus yang berukuran 1 kg per ekor. Karena kadar protein yang diperoleh dari 1 ekor gabus ukuran 1 kg, lebih tinggi dibandingkan 2 ekor ukuran 500 gram.
Menurut Florentinus, salah seorang pengusaha ekstrak ikan gabus, dalam satu kali produksi dibutuhkan 70-100 kg ikan gabus. Setiap kilogram ikan akan menghasilkan 170-200 cc ekstrak.
Tapi banyaknya manfaat ikan gabus tidak dibarengi dengan kegiatan budidaya sehingga produk ekstrak ikan gabus pun masih sulit diperoleh di pasaran. Padahal budidaya ikan ini tidaklah sulit, cukup dengan pemijahan alami yang dilakukan di dalam bak beton atau fibreglass.
Pemijahan dilakukan di bak betol panjang 5 m dengan air setinggi 50 cm. Sebagai perangsang pemijahan, dimasukan eceng gondok. Masukan pula 30 ekor indukan, kemudian dibiarkan memijah. Setelah itu diambil telurnya. Satu ekor induk bisa menghasilkan telur 10 ribu butir hingga 11 ribu butir, lalu penetasan telur dilakukan di akuarium. Telur akan menetas dalam waktu 24 jam. Sampai dua hari, larva tidak perlu diberi pakan, karena masih menyimpan makanan cadangan.
Pemeliharaan larva ikan gabus dilakukan setelah 2 hari, dengan diberi pakan berupa naupli artemia dengan frekwensi 3 kali sehari. Dari umur 5 hari,larva diberi pakan tambahan berupa daphnia 3 kali sehari. Untuk menjaga kualitas air, dilakukan penyimpanan, dengan membuang kotoran dan mengganti dengan air baru sebanyak 50 persen.
Pendederan I ikan gabus dilakukan di kolam tanah ukuran 200 m2 yang diisi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan). Tebar 4.000 ekor larva pada pagi hari, setelah 2 hari beri 2 kg tepung pellet. Selanjutnya panen benih dilakukan setelah berumur 3 minggu. (inspirasi-usaha/melanoptera)
SHARE THIS POST
  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Author: budidayaikan View all posts by

15 Comments on "Budidaya Ikan Gabus, Peluang Usaha Yang Masih Terpendam"

  1. deni sugiarto June 11, 2012 at 5:54 am - Reply
    dimana saya bisa mendapatkan benih ikan gabus tuk wilayah palembang
  2. candra June 12, 2012 at 3:08 am - Reply
    dimana bisa beli benih dan penjualannya kemana? mohon dijelaskan
  3. muchyar June 15, 2012 at 4:31 pm - Reply
    minta dong teknologinya, coz setau saya cuma smp pembesaran….
    trus pakannya gimana ….?
  4. irnan August 24, 2012 at 9:14 pm - Reply
    untuk benih gabus di palembang… cari aja di pasar burung 16 ilir…pasti ada.
    kalau mau bibit yg banyak cari di daerah kayu agung (danau teluk gelam) bibit ikan toman juga ada di sana.
  5. heni dwi mayanti August 30, 2012 at 1:24 am - Reply
    nyari benih gabus wilayah bekasi / sekitar jkt dimana ya..
  6. firman August 30, 2012 at 1:24 pm - Reply
    Makasih infonya
    Kalo udah panen pemasarannya kemana mas???
  7. Nico August 31, 2012 at 6:02 am - Reply
    Saya pembudidaya ikan gabus, berdomisili di Bintan ( Kepulauan Riau ). Bagi saudara/i yang membutuh kan ikan gabus atau ingin bertanya seputaran ikan gabus silahkan hub: 081364171823.
    Rgds
    Nico
  8. Andry October 3, 2012 at 12:32 am - Reply
    Ad yg tau gk jual bibit belut d palembang?
  9. resa October 28, 2012 at 5:34 am - Reply
    ane punya 2 ikan gabus dapat mancing udah bertahun-tahun lalu, sering banget beranak tapi klw uda agak besar anaknya dmakan indukx. klw mw anakanx mnta aje ama ane nnti ane ksih dripada dmakanin indukx. tpi gara-gara kolam ane kcil ikan gabus ane bntukx beda, ekorx runcing
  10. suryadi November 29, 2012 at 12:25 am - Reply
    saya berminat utk mencoba usaha budidaya ikan gabus.. saya ingin belajar, mohon info utk tempat atau yg bersedia membagi ilmunya. saya ingin lokasi tempat belajar masih di pulau jawa. kalo ada yg bersedia hub saya ya.087778889165 dan 089624683165.
  11. roni December 23, 2012 at 4:37 am - Reply
    saya ingin berbisnis ikan ini,., dan bagai mana cara saya untuk melakukan bisnis ni,., buknya setiap penetasn anak, bukanya ikan in malah memakan anak nduknya sendiri,kalau tidak di pisahkan.,.,cara untuk pemasaran ikan ini sulit,,,,,beri saya cara supaya say bisa menjualkan ikan ini,dan mendapat untung yang maksimal,,,,
  12. yana December 23, 2012 at 7:05 am - Reply
    boleh tau ga? kira2 untuk modal awal budidaya gabus brapa y?
  13. irnan January 20, 2013 at 1:02 pm - Reply
    modal untuk budidaya gabus, sekitar 1.5 jt lah untuk populasi 1000 ekor.. tp itu belum termasuk keramba/kolam lho..
    tapi kalo mau hemat, bisa kok.. 1000 ekor paling abis sekitar 1jt, tp dgn cara :
    1. Bibit cari sendiri di Alam
    2. Pakan ikan jangan 100 % pake pelet.
  14. asep dadan February 15, 2013 at 11:57 am - Reply
    saya di bandung, bagaimana caranya untuk mendapatkan bibit ikan gabus, terima kasih mohon balasannya
  15. Ari February 19, 2013 at 6:24 pm - Reply
    ada yg tau tempat penjualan ikan gabus partai besar & stok nya rutin di daerah Bekasi-Jawa barat?
    sy buka Restorant di Cilegon-Banten,ingin menu tambahan Pindang ikan gabus,cuma kesulitan dapet pemasok yg rutin.
    butuh yg 1ekor 1kg.
    tolong kalau ada yg tau,infoka ya
    Trims :-)